Azoospermia adalah istilah medis untuk kondisi di mana tidak ada sperma dalam air mani. Kondisi ini menjadi salah satu penyebab pria mengalami kemandulan! Yuk, simak ulasan selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya di bawah ini.
Azoospermia adalah suatu kondisi di mana tidak ada sperma di dalam air mani setelah orgasme. Nihilnya sperma dalam air mani dapat menjadi salah satu dari sekian pemicu kemandulan (infertilitas) pada pria. Pasangan suami-istri yang berencana untuk memiliki anak akan mengalami kemandulan jika pasangan pria memiliki jumlah sperma nol.
Pasangan dikatakan mengalami kemandulan jika tidak hamil setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa kondom. Kemandulan sering kali merupakan satu-satunya tanda bahwa ada masalah di dalam tubuh.
Gejala yang mungkin mengindikasikan pria berisiko azoospermia, di antaranya:
Masalah kesehatan tertentu dapat membuat testis tidak menghasilkan sperma atau menghentikan sperma keluar saat orgasme. Berikut ini beberapa jenis dan penyebab azoospermia:
Jenis ini dapat terjadi akibat kelainan genetik tertentu. Misalnya, sindrom Kallmann yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dan pada akhirnya mengganggu produksi sperma.
Masalah pada hipotalamus atau kelenjar pituitari di otak juga dapat menyebabkan jenis ini. Tidak hanya itu saja, menggunakan obat-obatan tertentu atau menjalani perawatan radiasi untuk kanker juga menjadi penyebab.
Testicular azoospermia adalah ketika penyebab utamanya di dalam testis. Dalam kasus ini, testis mungkin tidak mampu memproduksi testosteron atau testis mungkin tidak merespons hormon yang dilepaskan oleh kelenjar endokrin lain. Kemungkinan lain adalah ada sesuatu yang salah dengan perkembangan sel sperma.
Kondisi bawaan juga bisa menyebabkan jenis ini. Misalnya, tidak adanya congenital bilateral absence of the vas deferens (CBAVD) adalah kondisi genetik di mana saluran vas deferens yang membawa sperma dari testis mungkin hilang. Kondisi ini terkait dengan memiliki atau membawa gen untuk cystic fibrosis.
Penyebab lain dari jenis ini termasuk infeksi sebelumnya, kista, vasektomi, atau cedera.
Metode paling mendasar untuk mendiagnosis kondisi ini adalah melalui analisis air mani. Dokter mungkin akan meminta pasien untuk ejakulasi ke dalam cangkir dan menyerahkan spesimen ke laboratorium untuk dilakukan pengujian.
Apabila tidak ada sperma hidup setelah melalui pengamatan, kemungkinan pasien mengalami azoospermia.
Seiring pemeriksaan fisik, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien. Dokter mungkin akan bertanya tentang berikut ini:
Dokter mungkin akan menggunakan alat diagnostik lainnya, termasuk:
Pengobatan tergantung pada faktor yang menjadi penyebabnya. Tes dan konseling genetik biasanya merupakan bagian penting dari pemahaman dan pengobatan kondisi ini.
Berikut ini pengobatan untuk azoospermia:
Apabila penyumbatan adalah penyebabnya, tindakan operasi dapat membantu membuka blokir saluran atau merekonstruksi dan menghubungkan tabung abnormal atau tidak pernah berkembang.
Sedangkan jika varikokel penyebab produksi sperma yang buruk, vena yang bermasalah dapat diikat dengan prosedur operasi. Langkah ini untuk menjaga struktur di sekitarnya tetap terjaga.
Jika produksi hormon rendah menjadi penyebab utamanya, pasien mungkin akan diberikan perawatan hormon. Ini termasuk follicle-stimulating hormone (FSH), human chorionic gonadotropin (HCG), anastrozole, clomiphene, dan letrozole.
Meskipun bisa dilakukan untuk prosedur diagnosis, biopsi dapat membantu penderita azoospermia. Dalam biopsi, sperma diambil langsung dari testis.
Apabila penyebabnya dianggap sesuatu yang dapat diturunkan dari orang tua kepada anak, dokter mungkin dapat merekomendasikan analisis genetik sperma sebelum prosedur fertilisasi in vitro atau injeksi sperma intracytoplasmic (injeksi satu sperma ke dalam satu sel telur).
Baca Juga: Oligospermia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahan
Belum ada cara untuk mencegah masalah genetik yang menyebabkan kondisi ini. Jika bukan karena masalah genetik, lakukan langkah-langkah berikut untuk membantu mengurangi kemungkinan azoospermia:
Itu dia penjelasan lengkap tentang azoospermia pada pria. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!