Tidak hanya cacar air, penyakit kulit lainnya pada anak seperti impetigo patut orang tua waspadai! Infeksi kulit yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak ini berisiko meninggalkan bekas luka. Selengkapnya simak gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya di bawah ini.
Impetigo adalah infeksi pada kulit yang sering kali terjadi pada bayi atau anak-anak. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes, sehingga menimbulkan lesi (luka) yang kerap berkelompok dan memiliki dasar berwarna kemerahan. Luka bisa terbuka, menjadi berkerak dan tampak berwarna kecokelatan.
Impetigo pada anak sangat menular dan dapat menyebar ke anak lainnya atau ke seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, menerapkan cara mencuci tangan yang tepat sangat penting untuk membantu mengurangi kemungkinan penyebaran infeksi.
Infeksi biasanya mulai terjadi pada luka kecil, gigitan serangga, atau ruam seperti eksim. Meski begitu, kondisi ini bisa juga terjadi pada kulit yang sehat.
Siapa pun dapat terkena impetigo, tetapi paling sering menyerang bayi dan anak-anak, terutama mereka yang berusia 2 hingga 5 tahun.
Luka terbuka dengan kulit melepuh ini biasanya muncul pada wajah, leher, lengan, dan tungkai, tetapi luka terbuka dapat muncul di bagian tubuh manapun.
Gejalanya mungkin dapat terjadi sedikit berbeda pada setiap anak. Gejala juga bervariasi tergantung pada bakteri yang menyebabkannya.
Ciri-ciri impetigo pada anak yang bisa dikenali, berikut di antaranya:
Bayi terkadang memiliki jenis impetigo yang kurang umum, dengan ukuran lepuh lebih besar di sekitar area popok atau di lipatan kulit. Lepuh berisi cairan ini segera pecah dan menimbulkan tepi bersisik yang disebut collarette.
Impetigo pada bayi dan anak-anak bisa menyebabkan ketidaknyamanan. Kadang-kadang disertai demam atau pembengkakan kelenjar di area infeksi. Oleh karena itu, pastikan anak dibawa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Jika menduga bahwa anak Anda mengalami impetigo atau kontak dengan orang yang memiliki infeksi ini, segera konsultasikan dengan dokter anak atau dokter kulit anak. Ini adalah langkah penting untuk membantu pengobatan dan mencegah keparahan infeksi.
Penyebab paling umum dari impetigo adalah bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri lain yang menyebabkan infeksi kulit adalah Streptokokus pyogenes.
Bakteri tersebut berada di mana-mana. Penularan impetigo yang paling sering terjadi bagi anak adalah ketika ia melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Jika bayi atau anak memiliki luka terbuka atau goresan baru, hal tersebut membuatnya sangat rentan untuk tertular
Selain itu, anak lebih mungkin terkena impetigo apabila memiliki masalah kulit lainnya, seperti eksim, kutu tubuh, gigitan serangga, atau infeksi jamur.
Siapa pun dapat tertular impetigo jika berbagi pakaian, tempat tidur, handuk, atau benda lain yang sama dengan seseorang yang terinfeksi.
Siapa pun dapat terkena impetigo, tetapi ada sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena jenis infeksi ini.
Berikut ini faktor-faktor yang meningkatkan risiko anak terkena impetigo:
Baca Juga: Cacar Air: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Terdapat tiga jenis impetigo berdasarkan bakteri yang menyebabkannya dan luka yang terbentuk, berikut di antaranya:
Jika Anda mencurigai anak mengalami impetigo, sebaiknya segera periksakan ke dokter, terutama dokter kulit. Dokter biasanya dapat mendiagnosis infeksi dengan melihat kondisi kulit yang terkena.
Apabila infeksi tidak kunjung hilang dengan pengobatan, dokter mungkin ingin membiakkan bakteri. Metode ini melibatkan pengambilan sedikit sampel cairan yang keluar dari luka dan mengujinya untuk melihat jenis bakteri apa yang menyebabkannya. Cara ini diperlukan untuk menentukan antibiotik mana yang paling efektif melawan bakteri.
Perawatannya akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan anak. Pengobatan juga akan tergantung pada seberapa parah kondisi infeksi.
Berikut ini beberapa perawatan yang bisa dilakukan:
Baca Juga: 10 Cara Mengobati Cacar Air agar Cepat Kering dan Hilang
Impetigo biasanya tidak berbahaya, karena luka dalam bentuk infeksi ringan biasanya akan sembuh tanpa jaringan parut.
Meskipun jarang terjadi, impetigo dapat menyebabkan komplikasi, meliputi:
Rajin menjaga kulit tetap bersih adalah cara utama untuk menjaganya tetap sehat. Juga sangat penting untuk segera membersihkan luka, lecet, gigitan serangga, dan luka lainnya.
Selain itu, berikut ini cara mencegah peenularan ke orang lain: