Baru mendengar istilah tinggi fundus uteri (TFU) saat melakukan pemeriksaan kehamilan? Namun, apa yang dimksud dengan tinggi fundus uteri? Lalu bagaimana cara mengukurnya? Yuk, simak pembahasan di artikel ini mengenai tinggi fundus uteri hingga cara mengukurnya!
Fundus berarti titik tertinggi, sedangkan uteri berarti rahim (uterus). Jadi, fundus uteri adalah titik tertinggi dari rahim. Tinggi fundus uteri merupakan jarak antara titik simfisis pubis dan fundus uteri yang biasanya dilakukan oleh dokter atau bidan.
Dengan mengitung tinggi fundus uteri, maka Anda bisa mendapatkan gambar mengenai perkembangan janin di dalam kandungan. Lewat metode ini juga dokter bisa mengetahui usia kehamilan dan posisi janin di rahim. Tinggi Fundus Uteri yang normal umumnya memiliki tinggi sesuai dengan usia kehamilan Anda.
Berikut ini kisaran Tinggi Fundus Uteri berdasarkan usia kehamilan yang perlu Anda tahu, yaitu: usia 21 minggu: 19–23 cm, usia 22 minggu: 20–24 cm, usia 23 minggu: 21–25 cm, usia 24 minggu: 22–26cm, usia 25 minggu: 23–27cm, usia 26 minggu: 24–28cm, usia 27 minggu: 25–29cm, usia 28 minggu: 26–30cm, dan usia 29 minggu: 27–31cm.
Untuk toleransi selisih angka TFU normalnya adalah kurang atau lebih 2 cm dari usia kehamilan. Apabila perbedaan jaraknya terlalu jauh, hal ini bisa menjadi pertanda ada masalah pada janin. Misalnya janin Anda tidak berkembang.
Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi janin Anda. Saat usia kandungan Anda masuk ke minggu ke-36, metode ini tidak akan dipakai lagi karena bayi Anda sudah mulai bergerak ke panggul (bawah).
Mengukur tinggi fundus uteri bertujuan untuk menghitung usia kehamilan sekaligus mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin seperti ukuran janin, banyaknya cairan ketuban di rahami.
Dari hasil tinggi fundus uteri, Anda bisa mengetahui usia kehamilan. Meski metode ini tidak sepenuhnya tepat. Namun, setidaknya dengan metode ini Anda bisa mendeteksi perkembangan janin dan usianya.
Apabila saat pengukuran, angka TFU tidak normal maka dokter bisa melakukan USG pada kandungan Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Dengan cara ini, masalah pada janin bisa segera terdeteksi dan ditangani.
Baca Juga: 8 Penyebab Janin Tidak Berkembang Normal (Terhambat) dalam Kandungan
Pengukuran tinggi fundus uteri dilakukan oleh dokter atau bidan. Anda tidak bisa mengukur tinggi fundus sendiri. Alat ukur untuk pengukuran TFU sesuai usia kehamilan bisa menggunakan jari atau alat ukur panjang elastis.
Namun, sebaiknya menggunakan alat ukur panjang karena lebih akurat. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald dan Palpasi abdominal.
Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald adalah dengan menghitung jarak dari simfisis pubis hingga ke fundus uteri dan sebaliknya. Teknik McDonald ini menggunakan alat ukur panjang yang elastis yaitu pita ukur.
Pengukuran usia kehamilan menggunakan metode tinggi fundus uteri dengan teknik McDonald biasanya dilakukan pada saat usia kehamilan mencapai 22 minggu. Namun, sebelum pengukuran harus dilakukan pemeriksaan inspeksi pada abdomen terlebih dahulu.
Cara mengukur tinggi tinggi fundus uteri menggunakan teknik McDonald:
Cara mengukur usia kehamilan menggunakan rumus McDonald:
Cara mengukur tinggi fundus uteri menggunakan teknik Palpasi abdominal adalah meraba atau menekan bagian perut dengan jari tangan. Selain menghitung usia kehamilan, teknik Palpasi berfungsi untuk mendeteksi suhu tubuh, getaran, pergerakan, bentuk, dan ukuran.
Pengukuran usia kehamilan menggunakan metode tinggi fundus uteri dengan teknik Palpasi abdominal biasanya dilakukan setelah ibu hamil cukup bulan. Teknik palpasi abdominal dilakukan setelah rahim membesar sehingga bagian-bagian tubuh janin sudah bisa dibedakan.
Cara mengukur tinggi tinggi fundus uteri menggunakan teknik Palpasi abdominal menurut Leopold terdiri dari 4 tahap, yaitu Leopold I, Leopold II, Leopold III, dan Leopold IV. Setiap tahap memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Tujuannya adalah untuk menentukan usia kehamilan dan bagian tubuh janin yang berada pada fundus uteri.
Cara pemeriksaan Leopold I:
Tujuannya adalah untuk menentukan batas samping rahim dan letak punggung janin.
Cara pemeriksaan Leopold II:
Tujuannya adalah untuk menentukan apakah bagian tubuh janin yang berada di bagian bawah rahim sudah masuk panggul atau belum.
Cara pemeriksaan Leopold III:
Tujuannya adalah untuk menentukan bagian tubuh janin yang terletak di bawah dan berapa bagian kepala janin yang sudah masuk panggul ibu.
Cara pemeriksaan Leopold IV:
Baca juga: Waspada! Hal ini Tanda Janin Stres di Dalam Kandungan
Setelah melakukan pengukuran TFU, namun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan usia kehamilan. Lantas, apa yang menyebabkan hal ini bisa terjadi? Berikut penyebab TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan Anda:
Tinggi fundus uteri yang tidak sesuai usia kehamilan bisa menandakan adanya masalah pada janin di kandungan Anda. Apabila ukuran TFU terlalu pendek atau kecil, hal ini bisa menjadi tanda bahwa:
Nah, itulah pembahasan mengenai tinggi fundus uteri hingga cara mengukurnya yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi mengenai tinggi fundus uteri bisa bermanfaat, ya!