Anda mungkin sering mendengar tentang berbagai kebaikan dari konsumsi makanan organik. Namun, kira-kira, seberapa perlu sih makanan organik untuk dikonsumsi ibu hamil? Yuk, simak penjelasannya di sini!
Makanan organik adalah makanan yang diproduksi dengan metode alami atau tidak diproduksi menggunakan bahan kimia, rekayasa genetik, dan senyawa tambahan. Contoh makanan jenis ini, misalnya sayur yang ditanam menggunakan pupuk alami seperti pupuk kandang.
Makanan organik dianggap lebih sehat dibandingkan dengan makanan biasa. Oleh karena itu, makanan ini banyak dipilih selama kehamilan untuk mendukung janin di dalam kandungan tumbuh optimal dan sehat.
Namun, apakah konsumsi makanan organik untuk ibu hamil memang sangat penting? Faktanya, penelitian mengenai khasiat makanan organik belum menemukan hasil yang pasti dan masih menuai pro dan kontra.
Meski sudah terbukti bisa mengurangi pencemaran lingkungan, belum ada bukti yang pasti bahwa konsumsinya bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi kesehatan ibu hamil atau orang secara umum.
Namun, ada ada beberapa hal yang bisa Anda pertimbangkan untuk mengonsumsi makanan organik saat hamil, di antaranya:
Baca Juga: 8 Jenis Nutrisi yang Dibutuhkan Ibu selama Kehamilan
Pada makanan organik, penggunaan bahan sintetis dan kimia sangat ditekan. Dengan begitu, potensi manfaatnya bisa dirasakan bagi ibu hamil.
Sejumlah kebaikan makanan organik untuk ibu hamil, di antaranya:
Salah satu hal yang menjadi penting diperhatikan pada konsumsi makanan ibu hamil adalah adanya paparan dari bakteri atau bahan kimia berbahaya. Kedua hal ini harus dihindari karena dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan pada ibu dan janin.
Makanan organik yang dinilai bebas penggunaan bahan sintetis dan kimia lebih menjamin keamanan produknya ketimbang bahan makanan nonorganik. Hal ini membuatnya unggul untuk dikonsumsi ibu hamil.
Bahan kimia ataupun bakteri rentan ada pada makanan seperti daging segar, buah dan sayur, serta susu, dan produk olahannya.
Manfaat konsumsi makanan organik untuk ibu hamil akan membuat asupan gizi 25 persen lebih baik. Hal ini akan sangat mendukung pemenuhan berbagai jenis zat gizi yang meningkat jumlahnya saat hamil.
Selain itu, makanan organik membuat ibu hamil memperoleh gizi yang lebih berkualitas dari bahan makanan nonorganik.
Beberapa studi menyebutkan penggunaan bahan makanan organik lebih sehat bagi ibu dan janin karena paparan racun yang rendah. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh prinsip makanan organik yang bebas penggunaan bahan kimia.
Baca Juga: Penting, Konsumsi Makanan Ini untuk Mencegah Bayi Terlahir Cacat!
Harga makanan organik jauh lebih mahal dibandingkan dengan makanan nonorganik. Selain itu, ibu hamil juga dapat mempertimbangkan hal-hal berikut sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya selama kehamilan:
Pada makanan konvensional atau makanan nonorganik, bahan pengawet biasanya ditambahkan agar lebih tahan lama. Di sisi lain, makanan organik bebas bahan pengawet sehingga jangka penyimpanannya lebih pendek.
Makanan organik untuk ibu hamil memang dapat mengurangi paparan bahan kimia. Namun, bagaimana dengan rasanya?
Ternyata produk organik tidak lebih baik dari makanan konvensional dari segi rasa. Penelitian menemukan bahwa rasa sayuran yang ditanam secara organik dan konvensional tidak jauh berbeda.
Baca Juga: Waspada, Ini 10 Tanda Ibu Hamil Kurang Gizi
Banyak yang salah mengira jika makanan organik memiliki jumlah kalori yang rendah. Ini karena klaim makanan ini yang dianggap lebih sehat.
Padahal, penelitian menemukan bahwa makanan organik tidak selalu rendah kalori. Jadi, konsumsinya sebaiknya tidak terlalu sering.
Agar terhindar dari asupan kalori berlebih saat hamil, perhatikan kembali jenis makanan organik yang Anda pilih. Cermati label makanan dengan memeriksa kandungan gizinya secara menyeluruh.
Makanan organik memang bisa menjadi pilihan sehat untuk ibu hamil. Namun, ingatlah bahwa makanan jenis ini juga masih bisa menyimpan bakteri, misalnya Salmonella.
Konsumsi makanan organik untuk ibu hamil juga harus beriringan dengan pengolahan yang tepat agar manfaatnya maksimal. Jadi, selalu pastikan untuk mencuci produk makanan Anda dengan bersih sebelum mengonsumsinya. Jangan lupa untuk memasak daging, ikan, dan unggas hingga matang.