Intermittent fasting adalah salah satu diet yang bisa bikin ramping dan menyehatkan. Namun, apakah intermittent fasting menyehatkan saat hamil? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini!
Intermittent fasting adalah pengaturan pola makan dengan tujuan memaksimalkan fungsi hormon di dalam tubuh. Secara umum tidak ada pembatasan kalori atau bisa disesuaikan dengan kebutuhan harian. Namun, pembatasan hanya dilakukan pada waktu makannya saja, mirip dengan puasa.
Seseorang yang menjalani intermittent fasting hanya boleh makan pada jendela makan tertentu. Umumnya waktu makan ini sekitar 8 jam dan waktu untuk puasa sekitar 16 jam. Selama waktu puasa, Anda tidak diperkenankan makan sesuatu yang berkalori, air masih boleh dikonsumsi karena tidak ada kalorinya.
Ketika menjalankan intermittent fasting, seseorang tidak akan makan di pagi hari atau sarapan. Umumnya sarapan baru boleh dilakukan saat siang hari atau sekitar pukul 12.00 dan akan diakhiri pada pukul 20.00 setiap harinya. Pada jam makan ini Anda boleh makan apa pun asal tidak terlalu berlebihan.
Protokol umum dari diet atau gaya hidup ini hanya makan selama 8 jam dan puasa 16 jam. Namun, beberapa orang atau praktisi ada yang memodifikasi jam makannya jadi lebih pendek seperti 6, 4, atau hanya 1 jam saja. Selebihnya mereka akan menekan kalori yang masuk ke dalam tubuh.
Intermittent fasting bisa dilakukan setiap hari dan dijadikan gaya hidup setiap harinya. Orang yang menjalankan intermittent fasting bukan hanya mereka yang mengalami obesitas saja. Anda yang sudah memiliki bentuk badan bagus juga boleh melakukannya.
Baca Juga: Jangan asal! Ini 8 Tips Aman Berpuasa untuk Ibu Hamil
Intermittent fasting termasuk banyak orang yang melakukannya karena memiliki kelebihan. Pola makan ini sendiri memiliki cukup banyak kelebihan jika dibandingkan dengan diet lain. Kelebihan itu berikut di antaranya:
Baca Juga: Tips Puasa Lancar bagi Ibu Hamil di Trimester Pertama
Manfaat yang besar dari intermittent fasting adalah penurunan berat badan. Padahal penurunan berat badan adalah hal yang harus dihindari saat hamil. Umumnya wanita yang sedang hamil memang akan mengalami kenaikan berat badan secara berkala, tapi hal ini sangat wajar dan sehat.
Sebelum melakukan diet jenis apa pun ada baiknya untuk selalu melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Kalau memang dokter tidak mengizinkan, Anda jangan melakukan diet itu karena bisa berdampak buruk pada diri sendiri dan juga pada janin yang sedang dikandung.
Berbagai jenis diet tidak disarankan untuk dilakukan saat sedang hamil. Oleh karena itu hindari melakukan intermittent fasting meski manfaatnya sangat banyak. Fokuskan pada apa yang Anda makan setiap hari agar pertumbuhan janin di dalam rahim bisa berjalan dengan lancar.
Melakukan puasa atau intermittent fasting akan membuat tubuh mengalami cukup banyak masalah. Beberapa risiko yang mungkin terjadi berikut di antaranya:
Baca Juga: 4 Gangguan Kesehatan yang Mengharuskan Ibu Hamil Batalkan Puasa
Sedikit berbeda dengan Anda yang sudah hamil, kalau memang mengusahakan kehamilan, diet ini bisa diandalkan. Pasalnya kemampuannya dalam menurunkan berat badan dengan jumlah banyak, cepat, dan sehat sangat cocok untuk meregulasi hormon khususnya pada wanita yang mengalami sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS).
Penelitian lain menganjurkan agar wanita menurunkan berat badan sebanyak 5-10% berat badannya saat ini agar mudah hamil. Dengan intermittent fasting, hal itu bisa berjalan dengan lancar.
Kesimpulannya adalah melakukan diet atau gaya hidup ini saat hamil tidak disarankan. Bila ingin memulainya lebih baik setelah persalinan saja. Dengan begitu ibu dan janin bisa sehat dan tidak ada permasalahan sampai lahir. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!