Memasuki usia kehamilan 20 minggu, bayi sudah banyak berkembang. Ibu hamil juga sudah mulai mengalami berbagai perubahan di tubuh. Kenali berbagai perubahan dan perkembangan tersebut dalam penjelasan berikut.
Pada saat usia kehamilan mencapai 20 minggu, bayi di dalam kandungan mencapai kurang lebih 25 cm dengan berat badan 315 gram. Ukuran panjang bayi ini kira-kira sama seperti ukuran panjang buah pisang.
Selain itu, beberapa perkembangan yang dapat terjadi memasuki periode ini, antara lain:
Pada periode kehamilan minggu ke-20, jenis kelamin bayi sudah mulai berkembang secara signifikan. Dengan begitu, Anda sudah dapat mengetahuinya melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Secara umum, jenis kelamin janin bisa diidentifikasi saat kehamilan memasuki minggu ke-18 hingga minggu ke-22.
Pada janin perempuan, uterus dan saluran vaginanya mulai mengalami pembentukan. Sementara pada janin laki-laki, testis sudah mulai terbentuk, tetapi belum ‘turun’ dari abdomen karena masih harus menunggu penyempurnaan skrotum.
Pada usia kehamilan 15 minggu, rambut sudah tumbuh di kepala bayi. Selain itu, rambut halus yang lembut (lanugo) juga sudah mulai menutupi tubuh bayi.
Familiar dengan lapisan putih yang menyelubungi kulit bayi? Lapisan berwarna putih ini dikenal sebagai vernix caseosa.
Saat minggu ke-20 kehamilan, vernix seperti krim pelindung kulit ini akan mulai terbentuk menyelimuti tubuh bayi di dalam rahim. Fungsinya adalah untuk menjaga kulit bayi dari kerutan.
Selain beberapa hal di atas, beberapa perkembangan lain pada janin di minggu 15 kehamilan, antara lain:
Selain perkembangan janin, ketahui juga berbagai perubahan yang dapat terjadi pada tubuh ibu hamil di minggu ke-20 berikut ini:
Penambahan berat badan masih terus terjadi meski kehamilan sudah berusia 20 minggu. Meski sulit dihindari, Anda bisa mencegah peningkatan yang signifikan dengan mengatur pola makan.
Sebaiknya konsumsilah makanan yang tidak membuat Bumil mudah lapar, tetapi padat nutrisi. Makanan yang direkomendasikan, yaitu sayur dan buah-buahan.
Kebiasaan yang satu ini tentunya sudah tidak asing lagi, bukan? Ya, ketika hamil, khususnya di usia kehamilan 20 minggu, Anda biasanya sangat ingin mengonsumsi suatu jenis makanan (biasanya makanan yang memang sudah menjadi favorit).
Sayangnya, kebanyakan ibu hamil ‘ngidam’ jenis makanan yang secara kandungan nutrisi dan vitamin termasuk kurang, misalnya es krim atau bahkan makanan cepat saji. Hal tersebut diungkapkan oleh studi pada Frontiers of Psychology.
Boleh-boleh saja bila Anda ingin mengonsumsi makanan-makanan tersebut. Namun, batasilah konsumsinya.
Kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi ‘palsu’ adalah gejala kehamilan 20 minggu yang juga kerap dialami oleh beberapa wanita. Kontraksi ini sejatinya merupakan mekanisme alami tubuh guna mempersiapkan persalinan.
Kontraksi Braxton-Hicks umumnya bersifat ringan dan tidak dapat diprediksi kapan kemunculannya. Kemunculannya juga merupakan hal yang wajar terjadi sehingga tidak perlu dikhawatirkan.
Anda bisa minum air dan membaringkan tubuh sejenak guna meredakan gejala hamil 20 minggu yang satu ini.
Baca Juga: 8 Penyebab Janin Tidak Berkembang dalam Kandungan
Kram pada kaki adalah kondisi yang masih berlanjut di saat usia kehamilan 20 minggu. Kemungkinan penyebab kondisi ini, di antaranya:
Seiring dengan perkembangan janin, ruang rahim harus mengalami pembesaran. Alhasil, dampaknya adalah kulit di area perut akan semakin melebar.
Melebarnya kulit perut ini lantas akan menimbulkan sensasi gatal. Selain pada kulit perut, gatal juga biasanya menjalar ke kulit payudara.
Pigmentasi kulit adalah kondisi yang juga masih akan dialami oleh ibu hamil 20 minggu. Pigmentasi kulit ini ditandai oleh munculnya bintik-bintik berwarna cokelat atau kehitaman pada kulit, terutama kulit wajah.
Kondisi ini dalam dunia medis dikenal dengan istilah melasma. Menurut penelitian, sekitar 50-70 persen wanita mengalami melasma saat usia kehamilan memasuki trimester kedua. Perubahan hormon diklaim pun dipicu menjadi pemicunya.
Selain melasma, ibu hamil juga akan mengalami pigmentasi. Kulit akan tampak lebih gelap pada sejumlah bagian tubuh, seperti puting susu, lengan, dan paha bagian bawah, hingga bibir vagina.
Masih terkait dengan kulit, adanya perubahan hormon membuat ibu hamil juga akan mengalami gejala berupa timbulnya stretch marks pada kulit ketika memasuki usia kehamilan 20 minggu. Stretch marks ini umumnya akan muncul di perut, paha, dan payudara.
Kesulitan untuk tidur? Ini juga merupakan gangguan yang dialami oleh ibu hamil 20 minggu. Anda bisa melakukan sejumlah cara guna mengatasi hal ini, yaitu:
Selain itu, masih ada lagi sejumlah gejala lainnya yang mungkin akan Anda alami memasuki usia kehamilan 20 minggu, yaitu:
Saat usia kehamilan mencapai 20 minggu, pemeriksaan kehamilan yang dilakukan masih juga sama seperti minggu-minggu sebelumnya, yaitu:
Pemeriksaan janin 20 minggu dengan menggunakan medium ultrasonografi (USG) bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi janin, apakah perkembangannya berjalan dengan baik atau justru ada abnormalitas yang terjadi.
Selain itu, pemeriksaan ini juga membantu dokter untuk mencari tahu apakah ada potensi komplikasi kehamilan atau tidak.
Contoh pemeriksaan kehamilan yang dilakukan di minggu ke-20 ini adalah pemeriksaan amniocentesis. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menganalisis apakah bayi memiliki kelainan genetik yang berpotensi menyebabkan cacat lahir seperti sindrom Down.
Pemeriksaan fisik bertujuan untuk memastikan bahwa ibu hamil dalam keadaan sehat sehingga kehamilan dapat berjalan baik. Pemeriksaan fisik meliputi:
Saat menjalani kehamilan di minggu ke-20, Anda disarankan untuk menerapkan sejumlah tips berikut ini agar kehamilan tetap berjalan dengan baik:
Mencukupi kebutuhan vitamin dan nutrisi penting lainnya menjadi suatu kewajiban supaya perkembangan janin 20 minggu berjalan secara optimal.
Konsultasikan pada dokter mengenai makanan bergizi apa saja yang sebaiknya dikonsumsi guna menunjang perkembangan janin sekaligus menjaga kesehatan Anda.
Minum air putih yang cukup membantu tubuh Anda tetap terhidrasi. Hal ini menjadi penting karena dehidrasi dapat berujung pada terjadinya komplikasi kehamilan.
Khusus ibu hamil, Anda disarankan untuk mengonsumsi 8-12 gelas air putih per harinya.
Baca Juga: Belly Buds, Speaker Khusus Perut Ibu Hamil untuk Stimulasi Janin
Berolahraga di usia kehamilan 20 minggu juga sangat dianjurkan. Selain menghilangkan stres, aktivitas fisik ini juga bermanfaat untuk meredakan nyeri pada punggung dan pelvis yang kerap dialami ibu hamil.
Beberapa jenis olahraga yang dapat dipilih, antara lain:
Pada usia kehamilan 20 minggu ini, Anda dianjurkan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup. Selain itu, pastikan untuk mengelola stres dengan baik.
Demikian hal-hal yang perlu Anda ketahui seputar kehamilan 20 minggu. Agar kehamilan lancar sampai waktu persalinan tiba, terapkan tips-tips di atas. Selain itu, periksakan kehamilan secara berkala untuk memantau perkembangan janin di dalam kandungan, ya!