DokterSehat.Com – Ekor kucing merupakan tanaman asli dari hindia barat. Umumnya, ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Merupakan tanaman perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertualangan menyirip, panjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelainan tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat panjang berjuntai ke bawah, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih kotor. Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.
Sinonim : A. densiflora Bl
Familia : Euphorbiaceae
Nama Daerah
Buntut Kucing, Ekor Kucing, Ekor Kera (Jawa), Tali Anjing (Sunda), Wunga Tambang, Lanccuran (Jawa), Ikut Luntung (Bali), Lofoti (Ternate).
Khasiat
Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, sifatnya sejuk. Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan pendarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar daun berkhasiat hemostatis.
Bagian yang Digunakan
Bunga:
Daun
Cara Pemakaian
Untuk obat yang diminum, rebus 10-30 gram bunga, lalu air rebusannya diminum. Untuk pemakaian luar, giling daun atau bunga secukupnya sampai halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit.
Komposisi
Daun mengandung acalyphin, flavonoida, saponin, dan tannin. Bunga mengandung saponin dan tannin.
Sumber: Buku Tanaman Obat Nusantara (Herlina widyaningrum & Tim Solusi Alternatif)