Beberapa waktu lalu seorang kakek mendadak viral karena membuat keterangan tentang manfaat daun laban untuk mengatasi virus Corona. Sebenarnya apa itu daun laban? Ketahui kandungan, manfaat, dan cara mengolahnya di sini.
Daun laban atau terkadang disebut juga daun leben adalah tanaman herbal asli Indonesia, tepatnya tumbuh di Kalimantan Barat. Daun laban (Vitex Pubescens Vahl) digunakan masyarakat tradisional Kalimantan untuk pencegahan berbagai penyakit. Sebagian besar tanaman herbal dari spesies Genus Vitex juga digunakan dalam pengobatan tradisional India Kuno seperti Ayurveda dan Siddha sejak dulu kala.
Berdasarkan estimasi, terdapat sekitar 270 spesies dari Genus Vitex termasuk Vitex Pubescens Vahl, Vitex mollis, Vitex piramidata, Vitex pubescens, Vitex agnus-castus and. Vitex gaumeri Vitex glabrata, Vitex leucoxylon, Vitex penduncularis, Vitex pinnata, Vitex trifolia, Vitex negundo, dll. Tanaman dari genus ini umumnya memiliki kandungan bioaktif, seperti:
Sementara itu, sifat bahan kimia dan fitokimia dari tanaman genus Vitex masih diteliti dan dipelajari lebih lanjut. Tanaman Vitex ini dipercaya sebagai obat herbal dan digunakan sebagai sekat bakar karena tahan api.
Baik bagian daun, kulit, dan batang pohon laban dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Belakangan ini terdapat isu tentang kegunaan daun laban atau yang juga dikenal sebagai daun leben untuk mengatasi virus Corona. Benarkah?
Ketahui berbagai manfaat daun laban untuk kesehatan, berikut ini:
Masyarakat tradisional di Dayak Pangkodan di daerah Sanggau, Kalimantan Barat menggunakan daun laban sebagai teh herbal untuk mengatasi sakit perut. Kulit kayu pohon laban mengandung flavonoid. Kandungan flavonoid ini yang disebut dapat mencegah dan mengatasi sakit perut, namun belum ada penelitian secara medis.
Orang tua di wilayah tertentu Kalimantan Barat juga menggunakan daun laban untuk mengatasi masuk angin dan penyegar badan. Umumnya, mereka menggunakan kulit kayu tua dari pangkal pohon laban untuk dijadikan teh herbal dan diminum sebagai minuman herbal kesehatan sehari-hari.
Berdasarkan penelitian (Anwar Lenny et al, 2019), jaringan kulit batang laban mengandung dua bakteri yang memiliki aktivitas potensial terhadap sel seviks, yaitu isolat Bakteri 6C (IC50 = 82.54 µg/mL) dan Bakteri-2A (IC50 = 297.09 µg/mL). Isolat ini memiliki aktivitas sitotoksik, yaitu senyawa yang mampu merusak sel kanker untuk menekan pertumbuhan sel kanker tertentu.
Aktivitas isolat pada daun leben ini membuktikan adanya senyawa antikanker yang potensial. Walaupun demikian, penelitian medis lanjutan masih dibutuhkan untuk membuktikan kemungkinan daun leben sebagai obat tradisional kanker.
Manfaat daun laban sebagai obat tradisional untuk mengatasi penyakit gastrointestinal atau gangguan pada sistem pencernaan termasuk tukak lambung atau maag. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada hewan, ekstrak daun Vitex Pubescens Vahl menunjukan adanya perlindungan anti-gastrointestinal yang signifikan. Hasil penelitian ini tergantung terhadap lesi lambung yang diinduksi etanol dalam model tikus.
Daun leben mengandung antioksidan. Antioksidan didapat dari buah dan sayur, serta diproduksi oleh tubuh yang disebut antioksidan endogen. Manfaat antioksidan adalah untuk melawan radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Radikal bebas juga membahayakan fungsi tubuh dan memicu penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, penyakit pernapasan, dll.
Sebagian besar spesies Genus Vitex memiliki sifat antiinflamasi atau anti peradangan. Selain itu, kandungan flavonoid diasosiasikan sebagai agen antiinflamasi. Antiinflamasi digunakan untuk meredakan efek peradangan dan menyembuhkan gejala seperti bengkak dan sakit.
Berdasarkan studi, tanaman dengan Genus Vitex mengandung senyawa bioaktif yang berperan sebagai antimikroba. Antimikroba adalah senyawa untuk menghentikan dan membunuh pertumbuhan mikroba. Antimikroba termasuk antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri dan antifungi untuk mengatasi infeksi jamur.
Baca Juga: 11 Manfaat Daun Jarak dan Efek Sampingnya (Lengkap)
Pohon laban berasal dari keluarga Verbenaceae yang memiliki senyawa potensial sebagai anti-HIV (Venkateswarlu, 2012). Daun leben memiliki senyawa triterpenoid yang termasuk komponen aktif untuk mengatasi bakteri, jamur, virus, dan protozoa. Sayangnya, belum ada bukti ilmiah terkait manfaat daun laban ini.
Para orang tua di wilayah tertentu di Kalimantan Barat menggunakan kulit kayu pohon laban sebagai teh herbal. Berikut ini cara mengolah pohon laban sebagai teh herbal untuk mengatasi berbagai penyakit:
Umumnya, teh herbal dari kulit kayu laban diminum oleh masyarakat tradisional saat meladang. Mereka dapat meminumnya 3-10 kali saat meladang. Walaupun demikian, teh herbal laban mungkin sudah jarang digunakan sekarang atau hanya dikonsumsi oleh masyarakat generasi tua.
Baca Juga: 15 Obat Corona COVID-19 yang Sedang Dikaji (Berdasarkan Penelitian)
Daun laban adalah tanaman herbal yang telah digunakan sebagai obat tradisional oleh sebagian kelompok masyarakat untuk mengatasi berbagai penyakit, termasuk infeksi virus, bakteri, dan jamur. Walaupun demikian, belum ada penelitian medis yang membuktikannya.
Selain itu, belum ada satupun penelitian tentang manfaat daun laben untuk mengatasi virus Corona. Berbagai kemungkinan diklaim sebagai obat Corona, namun sebaiknya Anda tidak mudah percaya dengan berita yang belum ada penelitiannya.
Bila Anda ingin menggunakan daun laban sebagai obat herbal, sebaiknya tetap berhati-hati. Apabila Anda mengalami gejala penyakit tertentu dalam jangka waktu berkepanjangan, sebaiknya segera hubungi dokter untuk diagnosis lebih kredibel.
Itulah pembahasan tentang daun laban (Vitex Pubescens Vahl). Daun laban sudah digunakan sebagai obat herbal sejak lama, namun belum ada penelitian medis terkait kandungan dan manfaatnya untuk kesehatan. Semoga informasi ini bermanfaat.