DokterSehat.Com – Setiap hari tubuh akan melakukan metabolisme yang berfungsi untuk memberikan energi pada tubuh. Kalau metabolisme tidak bisa berjalan dengan lancar, tubuh akan jarang sekali menerima energi. Dampaknya tubuh akan mengalami rasa lemas yang cukup mengganggu dan beberapa organ di dalam tubuh tidak bisa berfungsi dengan maksimal.
Metabolisme juga dipengaruhi oleh kelenjar tiroid. Kalau kelenjar ini mengalami gangguan kemungkinan besar metabolisme juga akan terganggu. Misal seseorang yang mengalami hipotiroidisme akan sering mengalami penurunan metabolisme pada tubuh sehingga kalori yang masuk lebih banyak digunakan untuk timbunan lemak.
Selain dipengaruhi oleh kelenjar tiroid, metabolisme pada tubuh juga dipengaruhi oleh usia dari seseorang. Semakin tinggi usia seseorang, metabolismenya akan mengalami penurunan yang signifikan.
Metabolisme adalah reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Semakin tinggi reaksi kimia di dalam tubuh, jumlah kalori yang dibakar akan menjadi lebih besar. Tubuh akan mendapatkan banyak energi yang digunakan untuk aktivitas harian.
Metabolisme yang terjadi pada setiap orang dipengaruhi oleh beberapa hal di bawah ini.
melakukan aktivitas harian entah itu olahraga atau sekadar NEAT bisa membakar kalori hingga 10-30 persen. kalau Anda lebih aktif lagi dalam bergerak dan berolahraga, kemungkinan besar separuh dari kalori harian akan dibakar saat metabolisme dan tubuh mendapatkan energi yang cukup besar.
Pada orang yang sudah memiliki usia lanjut, aktivitas harian akan mengalami penurunan. Misal beberapa orang yang sudah pensiun lebih banyak menghabiskan harinya dengan hanya berada di rumah saja. Selanjutnya ada yang tidak berolahraga karena tubuh kerap merasa nyeri dan masalah lainnya.
Penurunan aktivitas yang dilakukan oleh mereka yang sudah lanjut usia menyumbang penurunan metabolisme karena NEAT sebesar 29 persen. Jumlah ini termasuk banyak sehingga tubuh akan lebih mudah menimbun lemak setiap hari. Kondisi ini banyak dialami oleh orang tua dengan usia 50-60 tahun ke atas.
Dari sebuah penelitian yang dilakukan, seseorang yang sudah berusia 30 tahun akan mengalami penurunan jumlah otot di dalam tubuh sebanyak 3-8 persen per 10 tahunnya. Kalau seseorang sudah memiliki usia sekitar 80 tahun, penurunan jumlah otot yang terjadi sekitar 30 persen.
Penurunan jumlah otot ini disebut sarcopenia. Penurunan yang signifikan di setiap dekadenya akan menurunkan metabolisme yang dialami oleh seseorang hingga puluhan persen. Seperti yang kita tahu, otot adalah salah satu tempat dari tubuh untuk melakukan metabolisme dan menghasilkan energi.
Usia tidak bisa membohongi karena jumlah otot yang terus menurun akan menyebabkan penurunan metabolisme secara signifikan. Hal ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan pada sekelompok orang pada RMR yang mereka miliki. Saat tidur dan tidak beraktivitas ternyata ada beberapa perubahan yang terjadi.
Dari penelitian ini dibuat tiga kelompok usia, pertama 20-34 tahun, kedua 60-74 tahun, dan di atas 90 tahun. Dari penelitian ini kalori yang dibakar saat RMR berbeda. Dengan kelompok pertama sebagai acuan, kelompok dua mengalami penurunan sekitar 122 kalori. Selanjutnya, pada usia 90 tahun ke atas mengalami penurunan sekitar 422 kalori.
Penurunan metabolisme memang tidak bisa dihindari. Namun, kita tetap bisa melakukan beberapa hal untuk mencegah penurunan metabolisme secara signifikan.
Demikian ulasan tentang metabolisme dan penambahan usia. Semakin tinggi usia dari seseorang biasanya metabolisme akan menurun. Hal ini terjadi karena jumlah otot di dalam tubuh akan mengalami penurunan yang signifikan. Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan gaya hidup sejak sekarang.