Eyelash extension atau ekstensi bulu mata kini banyak dilakukan wanita untuk tampilan mata yang lebih cantik alami. Namun dibalik kegunaannya, ternyata ada risiko yang dapat terjadi. Simak penjelasan lengkap mengenai kelebihan dan kekurangan di bawah ini.
Prosedur ini bersifat semi permanen dan menjadikan tampilan bulu mata lebih tebal, panjang, walau tanpa maskara. Jika dilakukan dengan prosedur yang benar oleh tenaga profesional, tindakan ini cenderung aman.
Prosedur ini juga dikenal dengan istilah tanam bulu mata. Dalam satu kali tindakan, tanam bulu mata dapat bertahan selama enam minggu hingga dua bulan. Selama waktu tersebut, tetap diperlukan perawatan agar bulu mata terlihat segar alami.
Ada beberapa bahan yang dapat digunakan dalam prosedur ini. Misalnya serat sintetis, serat plastik, sutra, dan bulu hewan. Bahan tersebut lantas direkatkan ke kelopak mata dengan lem bedah yang non iritasi serta tahan air, keringat, dan minyak.
Prosedur ini dilakukan dengan cara:
Baca Juga: Bukan Hanya Lentik, Ini Fungsi Penting Bulu Mata Anda!
Dibandingkan prosedur mempercantik bulu mata lainnya, tanam bulu mata memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
Satu kali tindakan tanam bulu mata memerlukan waktu beberapa jam. Namun dalam dua bulan selanjutnya Anda tidak perlu mengaplikasikan maskara, menggunakan penjepit bulu mata atau bulu mata palsu.
Mengingat riasan mata adalah bagian yang cukup rumit, maka tindakan ini akan menghemat banyak waktu saat merias diri.
Bulu mata palsu akan terlihat berat, tidak alami dan mudah copot. Sementara penggunaan maskara harus diulang dua hingga tiga kali untuk tampilan lebih tebal dan panjang.
Sementara tanam bulu mata akan menghasilkan tampilan bulu mata nyaris seperti asli. Tanpa menggunakan riasan mata berat pun Anda sudah terlihat menawan.
Walaupun memerlukan perawatan teratur, prosedur ini dapat bertahan hingga dua bulan. Selain itu, tanam bulu mata juga tahan air serta minyak, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan rusak walau beraktifitas seharian.
Baca Juga: 11 Bentuk Mata, Anda Termasuk yang Mana?
Seperti halnya prosedur riasan lainnya, tetap ada risiko yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan tanam bulu mata, di antaranya:
Walaupun dilakukan dengan bahan-bahan yang hipoalergenik, selalu ada risiko alergi yang dapat terjadi. Baik dari bahan bulu mata yang ditanam maupun dari lem yang digunakan.
Reaksi alergi biasanya berupa gatal, iritasi, kemerahan, bengkak, hingga perih. Baik pada kelopak mata maupun kornea. Jika terjadi tanda alergi, sebaiknya bulu mata tanam dicabut saja. Namun pencabutan harus dilakukan oleh dokter atau ahli kecantikan, jangan lakukan pencabutan sendiri di rumah.
Perlu dicermati bahwa bahan yang dipakai untuk melepaskan bulu mata tanam juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Setelah prosedur pelepasan selesai segera dapatkan perawatan untuk alergi yang dialami.
Memasang bulu mata ekstensi dapat mengganggu pertumbuhan bulu mata asli. Akibatnya bulu mata akan rontok, tidak dapat tumbuh kembali hingga beberapa waktu. Jika ini terjadi, maka hentikan pemakaian bulu mata ekstensi dan tunggu hingga beberapa bulan.
Meski begitu, perlahan bulu mata asli dapat tumbuh kembali. Namun tindakan tanam bulu mata yang berulang kali dilakukan dapat menyebabkan kerontokan permanen dan menyebabkan bulu mata tidak tumbuh kembali.
Reaksi infeksi jauh lebih mengganggu daripada alergi. Mata dan kelopak akan membengkak, terkadang diiringi rasa sakit, berdenyut, hingga kemerahan.
Pada infeksi yang parah akan menyebabkan demam, peradangan, dan nanah. Jangan biarkan gejala infeksi hingga parah. Segera dapatkan perawatan dari tenaga medis untuk mencegah komplikasi kesehatan.
Tentu saja, prosedur tanam bulu mata memakan banyak biaya. Selain biaya pemasangan yang mencapai jutaan, jangan lupakan pula biaya perawatan. Selama bulu mata tertanam di kelopak, tetap diperlukan perawatan agar tampilannya natural dan indah.
Belum lagi perawatan tambahan jika terjadi alergi, infeksi atau gangguan lainnya. Oleh karena itu, sebelum melakukan eyelash pertimbangkan pula segi biaya.
Selain itu, tanam bulu mata juga dapat menyebabkan rasa perih, terbakar, mata memerah, dan gatal. Agar hal-hal tersebut tidak terjadi, lakukan pencegahan dengan cara: