Reaksi alergi makanan pada bayi dapat menimbulkan ciri-ciri atau gejala yang ringan hingga berat, seperti gatal, pembengkakan, hingga sesak napas. Gejala yang berat patut diwaspadai karena dapat mengancam nyawa! Bunda, yuk kenali gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya berikut ini!
Alergi makanan pada bayi adalah kondisi ketika tubuh bayi atau anak mengalami reaksi kekebalan tubuh yang buruk terhadap makanan tertentu. Ketika antibodi imunoglobulin E (IgE) bereaksi dengan makanan, histamin dilepaskan, yang menyebabkan gejala gatal-gatal, asma, kesulitan bernapas, atau sakit perut.
Meskipun mungkin ada beberapa ciri atau gejala yang sama, reaksi alergi ini berbeda dengan intoleransi makanan yang tidak memengaruhi kekebalan tubuh.
Reaksi alergi yang paling berat terhadap makanan dapat terjadi segera setelah terpapar. Namun, beberapa reaksi yang muncul lebih ringan mungkin memerlukan waktu beberapa jam, biasanya sekitar 2 jam.
Alergi makanan mungkin lebih sering terjadi pada keluarga dengan riwayat alergi dan kondisi terkait, termasuk eksim, asma, atau bahkan demam.
Sebagian besar reaksi alergi makanan pada bayi terkait dengan alergen (pemicu alergi) yang disebabkan oleh salah satu dari makanan berikut ini:
Dari semua makanan tersebut, bayi paling mungkin alergi terhadap susu, telur, dan kacang-kacangan.
Meskipun jarang terjadi, beberapa bayi mungkin memiliki reaksi alergi dengan makanan berikut:
Tanda dan gejala alergi bisa muncaul dalam beberapa menit hingga satu jam setelah makan makanan tertentu. Gejala yang terjadi mungkin sedikit berbeda pada setiap anak, dari yang umum hingga jarang terjadi.
Berikut ini ciri-ciri alergi makanan pada bayi yang umum terjadi:
Tidak perlu porsi makanan yang banyak untuk menyebabkan reaksi buruk pada anak-anak yang sangat alergi. Faktanya, bahkan sepotong kecil kacang tanah atau sedikit susu bisa menyebabkan reaksi parah pada anak yang sangat alergi.
Beberapa bayi mungkin memiliki alergi makanan secara tidak langsung terjadi alias tertunda yang tidak mengancam jiwa, ini terhadap susu, kedelai, atau alergen lainnya. Ciri alergi makanan pada anak biasanya tidak seperti ciri alergi lainnya.
Berikut ini ciri-ciri alergi makanan pada bayi yang tertunda.
Reaksi alergi yang tidak mengancam jiwa ini mungkin tampak seperti gangguan kesehatan lainnya dan biasanya sulit didiagnosis dengan tes alergi. Untuk itu, pastikan membawa serta bayi atau anak ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Baca Juga: Alergi Makanan: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, dll
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berat. Karena mengancam jiwa, ini adalah kondisi darurat medis. Jika orang tua menduga bayi atau anak Anda mengalami gejala reaksi anafilaksis, segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini gejala anafilaksis pada bayi yang perlu diwaspadai:
Baca Juga: 15 Cara Mengobati Alergi yang Efektif (Alami dan Medis)
Langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi reaksi alergi pada bayi bergantung pada tingkat keparahan reaksi alergi. Orang tua harus bertindak cepat untuk mendapatkan bantuan, terutama jika pertama kali mengalami alergi.
Segera dapatkan bantuan darurat medis jika bayi memiliki ciri-ciri berikut ini:
Kombinasi gejala lainnya juga penting untuk diperhatikan, seperti ruam atau pembengkakan disertai dengan feses encer dan muntah.
Berikut beberapa langkah cara mengatasi alergi makanan pada bayi:
Dokter dapat memberi tahu jika ada langkah-langkah yang harus dilakukan, atau melakukan tes alergi untuk menemukan alergen lain yang mungkin harus dihindari.