Empati adalah kemampuan seseorang memahami apa yang orang lain rasakan. Perasaan ini membuat seseorang bisa menempatkan diri pada posisi atau memahami sudut pandang orang lain. Namun, ada sejumlah kondisi yang menyebabkan hilangnya rasa empati. Apa saja? Simak penjelasannya di bawah ini!
Pada dasarnya, ada dua faktor yang memengaruhi hilangnya rasa empati: riwayat keturunan dan lingkungan. Lebih jelasnya, berikut ini adalah berbagai kemungkinan penyebab hilangnya rasa empati seseorang:
Masalah pada mental menjadi salah satu alasan mengapa seseorang kehilangan rasa empati. Berbagai gangguan kepribadian yang bisa menyebabkan kondisi ini, yaitu:
Sebagai catatan, tingkat empati seseorang yang mengalami gangguan kepribadian akan berbeda-beda.
Misalnya saja, penelitian pada 2017 menemukan bahwa penderita borderline personality disorder kesulitan dalam mengembangkan empati emosional, tetapi mampu menunjukkan empati kognitif.
Baca Juga: 10 Cara Mudah Mengajarkan Empati pada Anak Sejak Dini
Salah satu penyebab hilangnya rasa empati seseorang adalah kurangnya sosok yang bisa ditiru di dalam kehidupannya.
Perlu diketahui, empati adalah perilaku yang bisa dipelajari. Jadi, ketika seseorang tumbuh di lingkungan yang kurang menanamkan perilaku ini, wajar saja bila mereka kurang memiliki rasa empati.
Penyebab hilangnya rasa empati salah satunya adalah lelah secara emosional. Kondisi ini terjadi ketika seseorang menerima tekanan emosional terlalu sering.
Kelelahan secara emosional akan membuat seseorang menghindari segala sumber yang membuat kesusahan, termasuk bila kesusahan tersebut dialami oleh orang lain.
Selain itu, seseorang juga bisa kehilangan empati karena upaya yang harus dikeluarkan, misalnya waktu, beban emosional, dan upaya mental.
Stres bisa berdampak pada hilangnya rasa empati seseorang, terutama jika kondisi ini berlangsung cukup lama. Selain itu, stres berkepanjangan juga bisa menyebabkan seseorang menjadi kurang toleran terhadap perilaku orang lain.
Seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah dapat mengalami kesulitan memahami apa yang dirasakan oleh orang lain.
Kecerdasan emosional (emotional intelligence) sendiri adalah istilah yang pertama kali digunakan pada 1990-an. Istilah ini kian populer berkat seorang psikolog bernama Daniel Goleman dalam bukunya yang berjudul Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ.
Perlu diketahui, salah satu komponen yang membentuk kecerdasan emosional adalah empati. Oleh sebab itu, ketika seseorang memiliki level kecerdasan emosional yang rendah, ia cenderung tidak menyadari perasaan orang lain.
Orang dengan empati rendah bisa kesulitan memahami apa yang dirasakan orang lain. Secara umum, berikut ini adalah tanda-tanda seseorang mengalami kehabisan empati:
Demikian penjelasan seputar penyebab hilangnya rasa empati pada seseorang dan tanda-tanda yang bisa Anda amati. Jika Anda kesulita nuntuk memahami sudut pandang orang lain, cari dukungan profesional segera untuk mengembangkan rasa empati.