Ada sejumlah gangguan kepribadian yang secara tidak sadar mungkin Anda miliki. Apa saja jenis-jenis masalah kepribadian tersebut? Mari simak informasi lengkapnya berikut ini!
Gangguan kepribadian adalah kondisi ketika seseorang memiliki perilaku dan pikiran yang ‘tidak biasa’. Orang dengan gangguan mental ini juga kerap kesulitan untuk bisa berinteraksi maupun memahami perasaan orang lain.
Ada sejumlah karakteristik umum yang menandakan jika seseorang memiliki masalah kepribadian, yaitu:
Berikut ini jenis-jenis gangguan kepribadian:
Paranoid adalah kepribadian yang membuat pengidapnya kerap terselimuti rasa ketidakpercayaan dan kecurigaan terhadap orang lain, pun rasa dengki.
Ciri-ciri dari seseorang yang memiliki kepribadian paranoid adalah sebagai berikut:
Jenis gangguan kepribadian selanjutnya adalah antisosial. Adalah wajar untuk terkadang memosisikan kebutuhan, kesenangan, atau keuntungan pribadi diri sendiri di atas kebutuhan orang lain.
Jika tindakan ini sangat sering terjadi dan Anda berjuang untuk menjaga stabilitas dalam hidup atau Anda secara teratur bertindak impulsif karena marah maupun kurang perhatian dari orang lain, ada kemungkinan Anda mengidap masalah kepribadian yang satu ini.
Secara garis besar, karakeristik dari kepribadian antisosial tersebut adalah sebagai berikut:
Schizoid (Schizoid Personality Disorders) adalah masalah kepribadian yang membuat pengidapnya cenderung menunjukkan sedikit minat dalam membentuk hubungan pribadi atau mengambil bagian dalam interaksi sosial.
Pengidap schizoid juga tidak dapat menangkap isyarat sosial yang normal, sehingga mereka dapat terlihat dingin secara emosional.
Beberapa karakteristik perilaku dari jenis gangguan kepribadian Schizoid adalah:
Pengidap skizotipal percaya bahwa mereka dapat memengaruhi orang dengan pikirannya. Mereka juga sering kali keliru dalam merespons tindakan orang lain.
Ciri-ciri orang yang mengidap skizotipal adalah:
Orang dengan jenis gangguan ini sering merasa hampa dan ditinggalkan, terlepas dari adanya dukungan keluarga atau komunitas. Mereka mungkin mengalami kesulitan kala menghadapi situasi yang sulit.
Pengidap gangguan kepribadian ‘ambang’ atau borderline personality disorder juga kerap mengalami episode paranoia. Tak hanya itu, mereka sering kali terlibat dalam perilaku yang berisiko dan impulsif, seperti seks yang tidak aman, pesta minuman keras, dan perjudian.
Ciri-ciri dari masalah kepribadian borderline lainnya adalah:
Pada tipe kepribadian histrionik, orang sering kali mencoba untuk mendapatkan lebih banyak perhatian dengan bersikap terlalu dramatis atau provokatif.
Pengidap jenis kepribadian ini juga mudah terpengaruh oleh orang lain dan tidak bisa menerima kritik dari orang lain.
Ciri-ciri umum dari kepribadian histrionik ini adalah sebagai berikut:
Satu dari macam-macam gangguan kepribadian yang mungkin sering Anda dengar adalah narsisistik. Jenis masalah kepribadian ini membuat pengidapnya merasa paling hebat, haus pujian, ingin selalu dominan, dan tidak ada rasa empati terhadap orang lain.
Secara umum, karakteristik dari narsisistik adalah sebagai berikut:
Orang dengan jenis gangguan ini sering mengalami perasaan tidak mampu, rendah diri, atau tidak menarik. Mereka biasanya memikirkan kritik dari orang lain dan menghindari berpartisipasi dalam kegiatan baru atau mencari teman baru.
Perilaku yang menggambarkan seseorang mengidap avoidant personality disorder adalah sebagai berikut:
Jenis gangguan kepribadian ini menyebabkan penderitanya menjadi tergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan, dan sering kali membiarkan orang lain mengambil tanggung jawab untuk banyak aspek berbeda dalam hidup mereka.
Pengidapnya juga mungkin tampak pasif dan memiliki kepercayaan serta harga diri yang sangat rendah. Selain itu, mereka dengan kepribadian ini akan sering pergi mengiyakan keputusan orang lain agar tidak dijauhi, meskipun sebenarnya mereka tidak setuju dengan pendapat atau tindakannya.
Sifat umum dari gangguan kepribadian ini meliputi:
Orang dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif memiliki kebutuhan yang sangat besar akan keteraturan. Mereka sangat mematuhi aturan dan regulasi.
Mereka juga merasa sangat tidak nyaman ketika keinginannya tidak tercapai. Pengidap obsesif-kompulsif bahkan mungkin mengabaikan hubungan pribadi untuk fokus membuat pekerjaan menjadi sempurna.
Pengidap masalah kepribadian obsesif-kompulsif biasanya menunjukkan perilaku seperti:
Gangguan eksplosif intermiten (intermittent explosive disorder) melibatkan episode berulang dari perilaku impulsif, agresif, kasar, atau luapan emosi secara verbal.
Kemarahan di jalan, kekerasan dalam rumah tangga, melempar atau menghancurkan benda, atau amukan lain mungkin merupakan tanda-tanda dari masalah kepribadian yang satu ini.
Pengidap gangguan eksplosif intermiten juga kerap merasakan gejala-gejala fisik seperti:
Itu tadi macam-macam gangguan kepribadian yang perlu Anda ketahui. Meskipun jenis gangguan kepribadian memiliki cirinya masing-masing, bukan berarti Anda bisa menganggap diri sendiri maupun orang lain memiliki masalah kepribadian hanya karena menunjukkan karakteristik-karakteristik tersebut. Diagnosis kondisi ini sangat rumit dan hanya bisa dilakukan oleh psikiater yang profesional.