DokterSehat.com – Pernahkan Anda merasa sangat senang yang sebenarnya tidak sebnading dengan peristiwa positif yang dialami? Bila itu terjadi pada, bisa jadi Anda mengalami mania.
Mania merupakan bagian dari kelainan bipolar (penyakit manik-depresif) yang ditandai dengan perasaan senang yang luar biasa. Bentuk mania yang lebih ringan adalah hipomania. Pada kelainan unipolar, depresi terjadi tanpa disertai oleh episode manik.
Mania maupun hipomania lebih jarang dialami ketimbang depresi. Mania dan hipomania lebih sulit diketahui. Pasalnya, penderita mania cenderung merasa sangat bahagia sehingga terlihat baik-baik saja dan tidak punya keinginan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab
Kelainan fisik yang bisa menyebabkan mania:
1. Mania bisa disebabkan obat-obatan tertentu, seperti amfetamin, kokain, obat anti depresi, bromokriptin, levodopa, kortikosteroid, dan metilfenidat.
2. Adanya infeksi seperti influenza, AIDS, ensefalitis, atau sifilis tingkat lanjut.
3. Kelainan hormonal seperti hiprtiroidisme.
4. Adanya penyakit jaringan ikat, misalnya lupus eritematosus sistemik.
5. Kelainan neurologis, seperti tumor otak, stroke, cedera kepala, epilepsi lobus temporalis, korea huntington, sklerosis multipel, tumor otak, atau korea sydenham.
Gejala
Gejala manik berkembang dengan cepat dalam beberapa hari.
Pada stadium awal mania, penderita merasa lebih baik dari biasanya dan seringkali tampak lebih ceria, lebih muda dan lebih bersemangat.
Gejala-gejala mania:
1. Suasana hati
2. Gejala psikis
3. Gejala psikotik
4. Gejala fisik
Pengobatan
Litium bisa mengurangi gejala-gejala mania. Litium akan bekerja setelah 4-10 hari karena itulah diberikan pula obat yang bekerja cepat seperti haloperidol yang berfungsi mengendalikan pikiran dan aktivitas yang berlebihan.
Namun, haloperidol dapat mengakibatkan otot kaku dan pergerakan yang tidak biasa. Karena itu, diberikan dalam dosis kecil, yang dikombinasikan dengan benzodiazepin (misalnya lorazepam atau klonazepam), yang bisa memperkuat efek anti-manik dari haloperidol dan mengurangi efek samping yang tidak diinginkan.