Terbit: 27 July 2021
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Depresi atipikal atau atypical depression adalah jenis depresi yang membuat seseorang mengalami perubahan suasana hati (mood) yang menjadi gejala utamanya. Selengkapnya simak penjelasannya mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga pencegahannya.

Depresi Atipikal: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Apa itu Depresi Atipikal?

Depresi atipikal adalah subtipe dari depresi mayor atipikal atau depresi berat yang mengakibatkan seseorang merasa sedih dan tidak menikmati hidupnya. Salah satu gejala khas dari atypical depression adalah peningkatan suasana hati (mood) sementara sebagai respons dari peristiwa positif aktual atau potensial. Kondisi ini dikenal sebagai mood reactivity.

Terlepas dari namanya, atypical depression tergolong jarang terjadi atau tidak biasa. Kondisi ini dapat memengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku, serta menyebabkan gangguan emosional dan fisik. Penderitanya mungkin kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari, dan terkadang seolah-olah merasa tidak layak menjalani hidup.

Gejala Depresi Atipikal

Salah satu tanda dan gejala utama dari atypical depression yang membedakannya dengan jenis depresi lainnya seperti melankolis, adalah mood reactivity. Dengan kata lain, atypical depression akan membaik suasana hatinya jika sesuatu yang positif terjadi. Untuk depresi melankolis, perubahan positif jarang memberikan perubahan suasana hati. Selain itu, kriteria diagnostik memerlukan setidaknya dua dari beberapa gejala jenis depresi ini.

Berikut ini beberapa gejala depresi atipikal:

  • Nafsu makan meningkat.
  • Berat badan bertambah.
  • Tidur terlalu banyak (hipersomnia), tetapi masih mengantuk di siang hari.
  • Peka terhadap penolakan atau kritik, yang memengaruhi hubungan, kehidupan sosial, atau pekerjaan
  • Memiliki perasaan terbebani, tidak berdaya, atau muram yang berlangsung selama satu jam bahkan lebih dalam sehari.

Dokter dapat menganalisis penyebab fisik untuk gejala-gejala tersebut. Ini mencakup pemeriksaan fisik dan tes untuk mencari gangguan kesehatan seperti hipotiroidisme—kadar hormon tiroid yang rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa gejala, termasuk depresi dan penambahan berat badan.

Kapan Waktu yang Tepat Harus Pergi ke Dokter?

Jika Anda merasa tertekan, temui dokter, psikolog, atau psikiater sesegera mungkin. Jenis depresi ini dapat memburuk jika tidak mendapatkan pengobatan. Jika tidak mencari pengobatan, ceritakan dengan keluarga, teman, guru agama, atau orang lain yang Anda percayai.

Penyebab Depresi Atipikal

Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab jenis depresi ini atau mengapa sebagian orang memiliki ciri-ciri depresi yang berbeda. Depresi ini biasanya mulai terjadi pada masa remaja, lebih awal dari jenis depresi lainnya, dan bisa bertahan dalam jangka panjang (kronis).

Faktor yang mungkin menjadi penyebab depresi atipikal, termasuk:

  • Perbedaan otak. Neurotransmitter merupakan bahan kimia otak yang terbentuk secara alami yang menghantarkan sinyal ke bagian lain dari otak dan tubuh. Jika bahan kimia ini tidak normal atau mengalami gangguan, fungsi reseptor saraf dan sistem saraf berubah, sehingga memicu terjadinya depresi.
  • Sifat-sifat yang diturunkan dari keluarga. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya juga memiliki kondisi tersebut.

Faktor Risiko

Berikut ini beberapa faktor yang mungkin dapat meningkatkan risiko depresi atipikal:

  • Memiliki riwayat gangguan bipolar, gangguan kecemasan, kepribadian menghindar, gangguan dismorfik tubuh, atau fobia sosial.
  • Anggota keluarga dengan riwayat depresi atau pecandu alkohol.
  • Mengonsumsi alkohol atau narkoba.
  • Memiliki pengalaman masa kecil yang traumatis.
  • Stresor lingkungan (tekanan yang memicu stres).
  • Peristiwa yang penuh tekanan seperti kematian orang yang dicintai.

Diagnosis

Melakukan pemeriksaan dan tes dapat membantu dokter mengesampingkan masalah lain yang dapat menyebabkan timbulnya gejala, menentukan diagnosis, dan memeriksa komplikasi terkait.

Berikut ini beberapa langkah diagnosis atypical depression:

  • Pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan pertanyaan mendalam tentang kesehatan pasien untuk membantu menentukan penyebab depresi. Dalam beberapa kasus, depresi mungkin karena masalah kesehatan fisik yang mendasarinya.
  • Tes laboratorium. Setelah pemeriksaan fisik, dokter mungkin akan melakukan tes darah yaitu hitung darah lengkap (HDL) atau tes tiroid pasien untuk memastikannya berfungsi dengan baik.
  • Evaluasi psikologis. Guna memeriksa tanda-tanda depresi atipikal, psikolog atau psikiater akan berbicara dengan pasien tentang gejala, pikiran, perasaan, dan pola perilaku. Psikolog mungkin meminta pasien mengisi kuesioner untuk membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan.
  • DSM-5. Sebagai petunjuk dalam penggolongan diagnosis gangguan jiwa, psikolog dapat membandingkan gejala dengan kriteria dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

Pengobatan Depresi Atipikal

Penggunaan obat-obatan dan terapi bicara (psikoterapi) ampuh untuk kebanyakan penderita depresi, termasuk jenis depresi ini. Dokter perawatan primer atau psikiater dapat meresepkan obat untuk membantu meredakan gejala.

Namun, tidak sedikit penderita atypical depression mendapat manfaat menemui psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya. Jika depresi berat, mungkin memerlukan rawat inap atau rawat rawat jalan sampai gejala membaik.

Berikut ini beberapa pilihan pengobatan untuk depresi atipikal.

1. Obat-Obatan

Jenis obat untuk meredakan atypical depression, berikut di antaranya:

  • Inhibitor monoamine oksidase (MAOIs). MAOIs adalah obat antidepresan kelas pertama. Golongan obat ini, terutama phenelzine, ampuh untuk atypical depression. Obat ini juga membantu mengatasi kecemasan, panik, dan gejala spesifik lainnya. Golongan obat lainnya, termasuk nardil, parnate, marplan, dan emsam. Namun, MAOIs memiliki efek samping yang serius.
  • Antidepresan lainnya. Selective serotonin re-uptake inhibitor, terutama sertraline dan fluoxetine, bisa menjadi alternatif untuk MAOI. Antidepresan trisiklik tidak seefektif itu, tetapi dapat menjadi pilihan untuk mengobati depresi atipikal.

Sebelum menggunakan obat-obatan ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau apoteker tentang kemungkinan manfaat, risiko, dan efek sampingnya.

2. Psikoterapi

Pengobatan ini juga dikenal sebagai terapi bicara, yang membicarakan kondisi pasien dan masalah terkait dengan profesional kesehatan mental. Psikoterapi sudah terbukti sangat efektif untuk mereka yang mengalami depresi atipikal

Cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif, serta jenis psikoterapi lainnya, dapat membantu meredakan gejala atypical depression:

  • Pelajari cara menemukan dan mengubah perilaku atau pikiran yang tidak sehat.
  • Menelusuri hubungan dan pengalaman.
  • Menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi dan memecahkan masalah.
  • Menetapkan tujuan realistis untuk hidup.
  • Mendapatkan kembali rasa kepuasan dan kendali dalam hidup.
  • Membantu meringankan gejala depresi seperti keputusasaan dan kemarahan.

3. Perubahan Gaya Hidup dan Pengobatan Rumahan

Selain penggunaan obat-obatan dan terapi, menjalani perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan juga bisa membantu meringankan gejala depresi mayor atipikal dengan ciri-ciri atipikal, termasuk:

  • Menghindari penggunaan narkoba dan alkohol.
  • Rutin olahraga setidaknya tiga kali seminggu.
  • Perbanyak tidur.
  • Menerapkan teknik relaksasi, seperti latihan pernapasan dalam dan meditasi.
  • Mengonsumsi suplemen tertentu, seperti minyak ikan.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun. Hal ini karena selain obat-obatan, beberapa pengobatan alami dapat berinteraksi dengan obat tertentu untuk mengobati depresi mayor atipikal.

Komplikasi Depresi Atipikal

Atypical depression adalah penyakit serius yang bisa menyebabkan gangguan mental yang berdampak besar, seperti jenis depresi lainnya. Jenis depresi dapat menyebabkan gangguan emosional, perilaku, dan kesehatan yang memengaruhi setiap aspek kehidupan.

Depresi atipikal memicu beberapa komplikasi, berikut di antaranya:

  • Penambahan berat badan karena nafsu makan meningkat.
  • Masalah pribadi dan hubungan kerja karena sensitif terhadap penolakan.
  • Gangguan kesehatan mental lainnya seperti kecemasan.
  • Bunuh diri karena perasaan depresi.

Pencegahan Depresi Atipikal

Belum ada cara pasti bagaimana mencegah atypical depression, tetapi langkah ini dapat membantu. Berikut ini beberapa langkah untuk pencegahan:

  • Mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan stres. Ini untuk meningkatkan ketangguhan dan untuk meningkatkan harga diri.
  • Tetap terhubung dengan keluarga dan teman. Cara ini, terutama di saat krisis, untuk membantu mengatasi masa sulit selama memiliki gejala atypical depression.
  • Mengambil perawatan awal untuk gejala. Ketika memiliki gejala awal jenis depresi, segera dapatkan perawatan awal masalah untuk membantu mencegah depresi memburuk.
  • Perawatan pemeliharaan. Pertimbangkan untuk mengambil perawatan pemeliharaan jangka panjang untuk membantu mencegah kekambuhan gejala.

 

 

  1. Anonim. 2019. Atypical depression. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21131-atypical-depression#diagnosis-and-tests (Diakses pada 27 Juli 2021)
  2. Kerr, Michael. 2017. Atypical Depression. https://www.healthline.com/health/depression/atypical-depression (Diakses pada 27 Juli 2021)
  3. Mayo Clinic. 2021. Atypical depression. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atypical-depression/symptoms-causes/syc-20369747 (Diakses pada 27 Juli 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi