Apa arti apatis? Apatis adalah kondisi di mana seseorang kurang atau tidak peduli pada lingkungan sekitar. Ketahui apa itu apatis, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
Apatis adalah kondisi psikologi yang ditandai dengan kurangnya kesadaran, kepedulian, dan tanggung jawab sosial. Orang apatis akan abai, kurang motivasi, menyerah, pasrah, dan tidak mau melakukan kegiatan apa pun untuk lingkungan, orang-orang di sekitarnya, bahkan dirinya sendiri.
Apatis artinya tidak memiliki minat untuk hidup, aktivitas sehari-hari, atau interaksi dengan orang lain sehingga akan mengganggu keseimbangan hidup. Sementara apati adalah bentuk dari sikap apatis di mana seseorang memiliki respon pasif terhadap situasi stres dan frustasi dalam hidupnya
Setiap manusia sebenarnya pernah mengalami sikap apatis dari waktu ke waktu, namun dalam konsep sederhana dan bisa diatasi. Misalnya, Anda mungkin pernah tidak termotivasi untuk melakukan suatu pekerjaan, namun Anda bisa mengembalikan semangat itu beberapa waktu kemudian.
Sikap apatis yang berkepanjangan bisa jadi tanda gangguan neurologis dan kejiwaan. Orang apatis mungkit tidak lagi memiliki perasaan atau sengaja mengabaikan emosi termasuk kesedihan dan kemarahan. Mereka akan terus-menerus tidak bahagia. Kondisi ini harus diatasi dengan konsultasi ke profesional kesehatan mental.
Waspadai tanda-tanda apatis dalam diri Anda atau orang-orang yang Anda kenal, sebagai berikut:
Tentu saja sikap abai seperti ini akan membuat seseorang tidak menjalani hidup dengan baik, tidak dapat bersaing, atau bersosialisasi dengan orang lain. Apatis termasuk dari gejala depresi.
Segera konsultasi dengan profesional kesehatan mental bila Anda merasakan ada yang tidak nyaman atau Anda tidak merasa baik-baik saja dengan diri sendiri. Sebelumnya, silakan cerita dengan orang yang Anda percaya tentang masalah Anda dan hubungi dokter bila Anda tidak lagi bisa mengatasinya sendiri.
Penyebab apatis adalah masalah pada bagian depan otak yang mengontrol emosi dan perilaku. Apatis bisa juga terjadi akibat gangguan neurologi dan kejiwaan, termasuk:
Berdasarkan penelitian, 70% penderita demensia tidak memilih motivasi dalam kehidupan. Sikap apati yang kronis dan parah dapat mengganggu berbagai aspek kehidupan.
Berikut ini 4 kriteria yang digunakan untuk diagnosis sikap apati:
Bila kondisi tersebut sudah terjadi lebih dari 4 minggu atau lebih, maka seseorang dianggap apati. Dokter Mungkin akan memeriksa dengan metode lain, termasuk:
Berikut ini jenis apatis berdasarkan Jurnal PLOS One yang terbit tahun 2019:
Sementara itu, berikut ini bentuk sikap apatis yang umum terjadi:
Seseorang mungkin tidak menyadari memiliki sikap apati, sehingga sulit juga untuk ditangani. Bila penyebabnya sudah jelas akibat kondisi medis tertentu, maka perawatannya mungkin akan lebih terarah.
Berikut ini cara mengatasi apati:
Lakukan beberapa cara ini untuk mengembalikan empati dan semangat hidup, termasuk:
Tidak ada obat khusus untuk menumbuhkan sikap apati pada seseorang, namun dokter mungkin memberi resep obat untuk membantu meningkatkan suasana hati Anda atau obat-obatan lain yang sesuai dengan kondisi medis Anda. Berikut ini beberapa contoh resep obat untuk kondisi terkait:
Bila gejalanya sudah sangat parah, orang tersebut memerlukan terapi berkelanjutan. Silakan hubungi profesional kesehatan mental untuk opsi perawatan terbaik.
Seseorang dengan sikap apati akan mengalami berbagai kesulitan hidup, termasuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari, melaksanakan tanggung jawab, atau bahkan tidak mengabaikan perawatan diri sendiri. Kondisi ini akan mengurangi kualitas hidupnya dan tentu berdampak negatif juga bagi orang-orang sekitar.
Setiap orang pernah memiliki sikap apati, namun bisa dikontrol. Bila Anda merasa tidak lagi bersemangat atau tidak peduli dengan berbagai hal, mohon kontrol diri Anda dan segera kembali semangat untuk menjalani hidup. Bicarakan dengan orang terdekat, lakukan meditasi, olahraga, yoga, traveling, menulis, atau apa pun untuk mengekspresikan diri Anda. Jangan biarkan rasa acuh, abai, dan tidak peduli menguasai diri Anda.