Rahang adalah salah stau penyakit yang berpotensi mengalami tumor. Ketahui lebih lanjut mengenai tumor rahang mulai dari penyebab, ciri-ciri, hingga pengobatannya berikut ini!
Tumor rahang adalah jenis tumor langka yang tumbuh dan berkembang di tulang rahang (acap kali muncul di dekat gigi bungsu dan geraham). Tumor ini terjadi karena adanya mutasi sel pembentuk enamel yang tak lain fungsinya adalah untuk melindungi gigi. Dikutip dari WebMD, setidaknya ada kurang lebih 300-600 kasus tumor rahang yang terjadi di Amerika Serikat per tahunnya.
Tumor rahang menyebabkan penderitanya mengalami nyeri dan pembengkakan di area wajah yang mana hal tersebut akan secara otomatis mengubah struktur wajah. Sama seperti tumor pada umumnya, tumor ini apabila tidak segera ditangani dapat berkembang menjadi sel kanker berbahaya dan menyebar ke kelenjar getah bening maupun organ di sekitarnya.
Pertumbuhan tumor pada kasus tumor rahang ini terjadi secara perlahan dalam kurun waktu berbulan-bulan bahkan hingga bertahun-tahun. Ketika waktunya tiba, maka penyakit ini mulai menunjukkan ciri atau gejala khas yakni:
Apabila Anda merasakan gejala-gejala ini dalam waktu yang cukup lama, segera periksakan diri ke dokter karena hal tersebut bisa saja menjadi pertanda dari adanya sel tumor di rahang.
Deteksi dini diperlukan agar penyakit ini tidak bertambah buruk, yakni menjadi penyakit kanker mematikan.
Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah pada tumor sebagaimana telah disebutkan di atas guna dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis lebih lanjut.
Penyebab tumor rahang adalah adanya mutasi sel dan jaringan yang berperan dalam pertumbuhan gigi. Akibat mutasi tersebut, sel-sel abnormal menjadi tumbuh secara tidak terkendali untuk kemudian menyerang tulang rahang. Tumor ini lantas disebut sebagai tumor odontogenik.
Sementara itu, ada juga tumor yang bersifat nonodontogenik, yakni tumor yang tumbuh di jaringan rahang namun jaringan tersebut tidak terkait dengan tumbuh kembang gigi.
Belum dapat diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya mutasi sel pada rahang tersebut, akan tetapi para praktisi medis menduga hal ini berkaitan dengan sindrom genetik seperti pada orang yang mengidap nevoid basal cell carcinoma syndrome (NBCCS) atau sindrom Gorlin-Goltz.
Sindrom Gorlin-Goltz merupakan sindrom genetik yang menyebabkan penderitanya mengalami kelainan tulang kerangka dan organ. Kondisi inilah yang membuat pengidap sindrom tersebut berisiko terserang tumor, termasuk tumor rahang.
Diagnosis tumor rahang dibagi ke dalam beberapa tahapan. Berikut adalah tahapan diagnosis ameloblastoma yang perlu diketahui.
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan pada pasien. Pertanyaan-pertanyaan yang umumnya ditanyakan antara lain:
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien. Pada kasus ini, dokter akan memeriksa benjolan atau bengkak yang muncul di tulang rahang.
Melalui pemeriksaan fisik ini, dokter dapat mengetahui apakah pembengkakan yang terjadi merupakan tumor atau kondisi lainnya.
Pemeriksaan penunjang dilakukan guna memastikan diagnosis. Beberapa contoh tes pemeriksaan yang umum dilakukan adalah sebagai berikut:
Diagnosis juga berguna bagi dokter untuk menentukan jenis tumor yang diderita oleh pasien. Ya, tumor ini terbagi ke dalam beberapa subjenis, yaitu:
Ameloblastoma adalah tumor rahang yang paling umum terjadi. Tumor ini terbilang lambat dalam pertumbuhannya, dan biasanya tidak sampai berkembang menjadi kanker (benign tumor).
Ameloblastoma idealnya tumbuh di rahang yang dekat dengan gigi geraham. Tumor ini lantas bisa menyebar sampai tulang dan jaringan lunak yang ada di dekatnya.
Sub-jenis tumor ini dapat hilang setelah dilakukan pengobatan khusus, akan tetapi risiko tumor ini muncul di masa mendatang tetap ada. Kecuali tipe pengobatan (operasi) yang dilakukan sifatnya agresif, maka kemungkinan tumor muncul kembali sangat kecil.
Central giant cell granuloma juga merupakan tumor rahang yang sifatnya non-kanker. Tumor ini biasanya tumbuh dan berkembang di bagian depan dari tulang rahang bawah.
Tumor ini bisa tumbuh dengan cepat, menyebabkan nyeri dan tulang hancur, serta bisa kembali lagi di kemudian hari pasca sembuh melalui operasi pengangkatan tumor.
Pada kasus yang jarang, tumor bahkan dapat hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, biasanya penyembuhan tumor memerlukan tindakan operasi.
Keratosis odontogenik sejatinya merupakan kista pada rahang. Akan tetapi, strukturnya yang menyerupai tumor dan pertumbuhannya yang bisa menghancurkan struktur di sekitarnya (local structure) membuatnya kerap dianggap sebagai tumor.
Keratosis odontogenik biasanya tumbuh dan berkembang di rahang bawah dekat gigi geraham ketiga. Kondisi ini umumnya dialami oleh mereka yang mengidap NBCCS.
Odontoma adalah sub-jenis tumor yang tergolong ke dalam tumor odontogenik. Tumor ini acap kali tidak menimbulkan gejala spesifik.
Tumor ini juga termasuk ke dalam kategori benign tumor atau tumor yang tidak berpotensi berkembang menjadi kanker.
Miksoma odontogenik tumbuh dan berkembang di rahang bagian bawah. Tumor ini bisa dibilang jarang terjadi, pun pertumbuhannya terbilang lambat.
Miksoma odontogenik bisa kembali muncul di kemudian hari. Akan tetapi, risiko kemunculannya bisa diminimalisir jika operasi pengangkatannya bersifat agresif.
Selain itu, masih ada beberapa jenis tumor lainnya seperti:
Pengobatan tumor jenis ini biasanya dengan tindakan operasi. Pengobatan dengan cara lain seperti terapi obat-obatan maupun terapi radiasi ada namun bisa dikatakan tidak terlalu efektif.
Operasi bertujuan untuk mengangkat tumor beserta jaringan-jaringan di sekitarnya. Selain itu, operasi juga akan mengangkat sebagian rahang dan pembuluh darah serta saraf yang ikut terjangkit. Dokter mungkin juga akan mengambil tulang di bagian tubuh lain untuk mengganti rahang yang ‘terpaksa’ dihilangkan.
Pengobatan juga termasuk terapi untuk mengembalikan fungsi rahang dalam mengunyah makanan, berbicara, hingga tersenyum. Setelah itu, pasien diharuskan melakukan medical check up secara berkala guna memastikan tumor tidak tumbuh kembali.
Komplikasi dari tumor ini tentu saja adalah penyakit kanker rahang. Akan tetapi, hal ini jarang terjadi. Oleh karena itu, pastikan Anda melakukan penanganan medis sedini mungkin jika memang mengalami penyakit ini.