Apabila Anda memiliki benjolan di leher berukuran kecil atau besar, bisa saja itu adalah tumor colli. Meskipun biasanya jinak, tumor leher ini bisa berkembang menjadi ganas! Selengkapnya simak penjelasannya mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya di bawah ini.
Tumor colli adalah benjolan yang tumbuh di area leher. Colli adalah nama latin dari leher. Sebagaimana tumor pada umumnya dapat dikenali dari munculnya benjolan, dalam hal ini di leher dan sekitarnya.
Ukuran benjolan pada tumor ini beragam, ada yang berukuran kecil, namun di beberapa kasus ukurannya bisa cukup besar, kira-kira sedikit lebih besar dari ukuran telur bebek.
Tumor colli atau tumor leher bisa jinak ataupun ganas tergantung pada pemeriksaan fisik dan patologi anatomi yang dilakukan.
Tumor colli ditandai oleh sejumlah ciri dan gejala khas, tentunya berdasarkan titik di mana tumor tersebut tumbuh di sekitar leher. Anda patut curiga dan waspada apabila mengalami gejala penyakit ini.
Berikut ini beberapa gejala tumor colli, di antaranya:
Apabila mengalami satu atau lebih gejala yang telah disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan medis secepatnya. Ingat, tumor colli yang tidak segera diobati sangat mungkin berkembang menjadi sel tumor ganas yang berbahaya.
Baca Juga: 12 Penyakit Penyebab Benjolan di Leher (No. 5 Mematikan!)
Sama seperti jenis tumor lainnya, penyebab tumor colli adalah tumbuh dan berkembangnya sel-sel abnormal di dalam tubuh.
Idealnya, tubuh memiliki pengaturan otomatis untuk membentuk sel-sel baru sebagai pengganti sel-sel tubuh yang rusak dan mati.
Namun, ada kasus di mana terjadi ketidakseimbangan antara sel baru dengan sel mati, yakni ketika sel-sel baru membelah dan tumbuh secara berlebihan dan tidak terkendali. Kondisi inilah yang lantas menyebabkan munculnya tumor.
Belum dapat diketahui secara pasti apa yang menjadi pemicu dari perkembangan sel-sel abnormal tersebut. Akan tetapi, para ahli menduga hal ini berkaitan dengan sejumlah faktor risiko, yakni:
Selain faktor-faktor di atas, ada lagi penyebabnya yang belum disebutkan. Segera periksakan diri ke dokter guna mengetahui apa yang menyebabkan tumor ini muncul di leher Anda.
Baca Juga: Tumor: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan
Diagnosis penting untuk dilakukan, sekalipun umumnya tumor ini bersifat jinak. Dokter akan melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan untuk mengidentifikasi faktor pencetus tumor yang dialami oleh pasien.
Berikut beberapa prosedur pemeriksaan untuk mendiagnosis:
Pertama-tama, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan keluhan yang dialami pasien.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien dengan merujuk pada ciri dan gejalanya, seperti menganalisis benjolan yang muncul, berat badan, hingga mengukur tekanan darah dan nadi pasien.
Guna memastikan diagnosis yang diderita pasien, dokter juga perlu melakukan prosedur pemeriksaan penunjang
Berikut beberapa pemeriksaan penunjang untuk diagnosis, di antaranya:
Ultrasonography (USG) adalah metode pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk memastikan diagnosis atas suatu penyakit.
Metode USG bertujuan untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh dengan memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
Pada kasus penyakit ini, metode USG digunakan untuk melihat kondisi dari tumor yang ada pada leher penderita.
Metode pemeriksaan penunjang lainnya yang dilakukan guna mengidentifikasi tumor colli adalah computed tomography atau CT scan. Apabila USG memanfaatkan gelombang suara, maka CT scan menggunakan medium komputer untuk mendapatkan citra tubuh bagian dalam.
Sama seperti USG, CT scan bertujuan untuk melihat kondisi tumor pada leher pasien, namun dengan hasil gambar yang lebih baik.
Alternatif metode pemeriksaan penunjang lainnya untuk diagnosis benjolan di leher adalah magnetic resonance imaging atau MRI. Metode ini menggunakan teknologi magnetik dan gelombang radio guna mendapatkan citra bagian dalam tubuh.
Sementara untuk kebutuhan pemeriksaan laboratorium, dokter akan melakukan biopsi, prosedur untuk mengambil sampel tumor di leher pasien. Pemeriksaan sampel ini penting dilakukan untuk menganalisis kemungkinan infeksi atau potensi tumor berkembang menjadi ganas.
Tumor ini terdiri dari beberapa jenis, dan hal ini berkaitan dengan penyebab serta letak dari tumor. Berikut ini beberapa jenis yang penting untuk Anda ketahui, di antaranya:
Setelah mendiagnosis penyebabnya, dokter dapat menentukan langkah atau metode pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Berikut beberapa penanganan yang bisa dilakukan, di antaranya:
Apabila tumor di leher masih berstatus tumor jinak, maka pasien diminta untuk melakukan operasi pengangkatan tumor tersebut. Hal ini juga sebagai langkah pencegahan agar tumor tidak berkembang menjadi tumor ganas yang menyebabkan kanker.
Pada kasus di mana tumor di leher sudah berkembang menjadi tumor ganas dan menyebabkan kanker, maka pengobatannya tentu saja dengan melakukan terapi-terapi khusus kanker, yakni kemoterapi, atau terapi radiasi.
Sejatinya, pemberian obat-obatan lebih dimaksudkan untuk mengurangi gejala, misalnya seperti paracetamol atau ibuprofen untuk meredakan gejala nyeri. Benjolan leher yang disebabkan karena infeksi semisal TB perlu pengobatan dengan antibiotik.
Baca Juga: Perbedaan Tumor Ganas dan Jinak yang Sering Dianggap Sama Berbahaya!
Apabila tumor di leher disebabkan oleh genetik, maka tak ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Jika Anda dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit ini, maka cara mencegahnya adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicunya.
Berikut ini adalah beberapa cara mencegahnya:
Seperti yang sudah disinggung di atas, penyakit ini bisa berbahaya bisa tidak. Apabila terjadi perlu diagnosis segera untuk mengetahui sifat tumor jinak atau ganas. Apabila ganas perlu segera mendapatkan pengobatan kemoterapi atau radiasi.
Selain itu, terapkan pola hidup sehat karena sedikit banyak, gaya hidup juga bisa memicu timbulnya tumor.