Otot yang nyeri saat digerakkan mungkin terlihat biasa saja, padahal bisa jadi ini pertanda tendinitis. Ketahui lebih lanjut mengenai radang tendon mulai dari ciri dan gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya berikut ini!
Tendinitis adalah suatu kondisi di mana tendon mengalami peradangan (inflamasi). Tendon sendiri merupakan jaringan ikat kuat dan berserat yang bertugas sebagai penghubung antara otot dan tulang. Masalah kesehatan yang satu ini lantas menyebabkan penderitanya mengalami rasa nyeri saat menggerakkan otot yang terdampak tersebut.
Seseorang dapat mengalami tendinitis akibat cedera yang terjadi secara tiba-tiba (akut) maupun cedera yang berlangsung secara perlahan (kronis). Gangguan kesehatan ini bisa menyerang bagian tubuh manapun, namun lebih umum terjadi di bagian-bagian tubuh seperti pergelangan kaki, lutut, siku, dan bahu.
Nyeri otot merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi, utamanya sehabis Anda melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Akan tetapi, nyeri otot bisa menjadi pertanda dari masalah ini apabila ciri atau gejala yang Anda rasakan adalah sebagai berikut:
Tendinitis yang masih dalam kategori ringan mungkin bisa diatasi secara mandiri dengan cara membatasi gerak anggota tubuh yang terdampak tersebut atau mengompresnya dengan ice pack. Anda baru disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter apabila nyeri otot sudah berlangsung selang beberapa hari dan bahkan semakin parah intensitasnya.
Penyebab tendinitis yang paling umum adalah adanya gerakan berulang saat melakukan suatu aktivitas fisik. Namun pada beberapa kasus, peradangan juga bisa terjadi karena cedera akut.
Berdasarkan penyebabnya, penyakit ini diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis, yaitu:
Adalah peradangan yang terjadi ketika tendon yang menempel pada epikondilus medialis siku membengkak. Jika Anda meletakkan tangan ke samping dengan telapak tangan menghadap ke depan, epikondilus medial adalah bagian tulang siku yang paling dekat dengan tubuh. Gerakan berulang yang melibatkan fleksi dan rotasi pergelangan tangan dapat menjadi penyebabnya.
Jenis ini terjadi ketika yang meradang adalah tendon yang menempel pada epikondilus lateral siku. Kontradiktif dengan epikondilus medial, epikondilus lateral adalah bagian tulang siku yang posisinya paling jauh dari tubuh Anda. Gerakan berulang yang melibatkan perpanjangan dan putaran pergelangan tangan dapat menyebabkan tendinitis siku ini.
Jenis ini umumnya disebabkan oleh olahraga yang membutuhkan gerakan lengan di atas kepala berulang kali. Gerakan berulang ini menyebabkan peradangan pada rotator cuff, yakni otot yang bertugas mengendalikan rotasi bahu.
Jenis yang satu ini terjadi ketika tendon yang menempel pada otot biseps (terletak di bagian depan lengan) mengalami peradangan.
Patela tendinitis adalah jenis peradangan tendon yang biasanya disebabkan oleh gerakan seperti melompat atau berlari.
Jenis peradangan tendon yang satu ini umumnya disebabkan oleh gerakan seperti berlari atau berjalan di jalan turunan yang dilakukan secara berulang.
Sama seperti poin sebelumnya, peradangan ini terjadi akibat berjalan di jalan yang menurun. Selain itu, gerakan seperti melompat dan lainnya yang membutuhkan kekuatan otot betis juga menjadi penyebab Achilles tendinitis ini.
Jenis ini menyerang tendon yang terletak di sisi pergelangan kaki. Penyebab seseorang mengalami kondisi ini antara lain aktivitas mendaki gunung (Hiking) dan bermain tenis.
Tenosinovitis de Quervain adalah peradangan pada tendon yang terletak di sisi ibu jari pergelangan tangan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh gerakan berulang pada pergelangan tangan, seperti mengangkat anak-anak kecil dari bawah ketiak mereka.
Penyakit ini juga bisa dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko berikut ini:
Tahapan-tahapan yang dilakukan oleh dokter guna mendiagnosis masalah kesehatan yang satu ini adalah sebagai berikut:
Pertama-tama, dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan keluhan yang dialami oleh pasien. Pertanyaan meliputi:
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pasien, dalam hal ini area tubuh yang diduga mengalami peradangan tersebut. Melalui pemeriksaan fisik ini, dokter bisa mengetahui jenis tendinitis dan tingkat keparahannya.
Guna menguatkan diagnosis, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan penunjang yang umumnya meliputi:
Pengobatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat keparahan yang dialami. Berikut adalah beberapa metode pengobatan yang biasa dilakukan.
Apabila masih dalam kategori ringan, Anda bisa mengatasinya secara mandiri melalui cara-cara berikut ini:
Apabila kondisi sudah membaik, Anda bisa melakukan latihan ringan seperti stretching guna mengembalikan kekuatan dan mobilitas area tubuh yang terdampak.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan obat antiinflamasi nonsteroid yang seperti ibuprofen atau meloxicam yang tujuannya untuk membantu meredakan peradangan otot dan rasa nyeri.
Jika peradangan tergolong berat, dokter biasanya akan memberikan suntikan kortikosteroid pada otot yang meradang tersebut. Hal ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan, namun sebaiknya tidak dilakukan lebih dari beberapa kali karena steroid dapat melemahkan tendon.
Pengobatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi tendinitis ini meliputi terapi fisik bahkan operasi untuk membebaskan tekanan (release) otot yang mengalami peradangan.
Kondisi ini tentunya dapat dicegah. Cara mencegah tendinitis yang bisa Anda lakukan si antaranya sebagai berikut: