Syok adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Jika tidak segera diobati, kemungkinan menyebabkan komplikasi serius! Simak informasi lengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini.
Syok adalah kondisi mengancam jiwa yang terjadi ketika tubuh tidak mendapatkan aliran darah yang cukup. Kurangnya aliran darah berarti sel dan organ tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk berfungsi dengan baik. Ini mengakibatkan sejumlah organ mengalami gangguan.
Ini merupakan kondisi medis yang harus membutuhkan perawatan segera dan bisa memburuk dengan sangat cepat. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis, kondisi dapat menyebabkan komplikasi atau bahkan kematian. Sebanyak 1 dari 5 orang yang menderita syok akan meninggal karenanya.
Seseorang yang mengalami kondisi ini memiliki tekanan darah yang sangat rendah. Bergantung pada penyebab spesifik dan jenisnya.
Berikut ini adalah sejumlah gejala syok secara umum:
Sedangkan gejala berdasarkan macam-macam syok dan penyebabnya, termasuk:
Tanda-tanda syok septik, termasuk:
2. Syok Anafilaksis
Berikut ini gejala syok anafilaksis:
3. Syok Kardiogenik
Tanda-tanda syok kardiogenik, di antaranya:
4. Syok Hipovolemik
Berikut ini tanda-tanda syok hipovolemik:
5. Syok Neurogenik
Gejala syok neurogenik, di antaranya:
Syok adalah kondisi darurat medis. Jika mengalami kondisi ini setelah cedera, bahkan jika penderitanya tampak stabil, segera hubungi nomor darurat medis atau segera pergi ke unit gawat darurat (UGD). Perawatan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa.
Semakin cepat kondisinya dirawat, akan semakin baik. Ketika dirawat dengan cepat, risiko kerusakan pada organ vital akan lebih kecil.
Ada banyak macam-macam syok yang masing-masing dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang berbeda. Berikut ini penjelasan beberapa penyebab berdasarkan jenisnya:
Jenis ini terjadi akibat bakteri berkembang di dalam darah dan melepaskan racun. Penyebabnya adalah pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit (selulitis), infeksi intra-abdominal, dan meningitis.
Ini adalah jenis hipersensitivitas atau reaksi alergi yang parah. Penyebabnya adalah alergi sengatan serangga, obat-obatan, atau makanan seperti kacang-kacangan, beri, makanan laut.
Jenis ini terjadi ketika jantung tidak dapat mensuplai darah ke tubuh. Kondisi ini dapat disebabkan oleh serangan jantung atau gagal jantung kongestif.
Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan darah dan cairan yang parah, seperti cedera tubuh yang traumatis, yang membuat jantung tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh, atau anemia parah di mana tidak ada cukup darah untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh.
Jenis berikutnya disebabkan oleh cedera tulang belakang, biasanya akibat mengalami cedera atau cedera traumatis pada sumsum tulang belakang. Ini mengakibatkan kehilangan fungsi dan rangsangan dari sistem saraf simpatis. Sistem saraf simpatik bertugas mempertahankan fungsi tubuh selama aktivitas fisik.
Berikut ini sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami syok:
Langkah pertama untuk mendiagnosis kondisi biasanya mengenali gejalanya secara eksternal. Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan berikut:
Setelah mendiagnosis kondisi ini, prioritas utamanya adalah memberikan perawatan untuk menyelamatkan nyawa agar darah mengalir ke seluruh tubuh secepat mungkin. Prosedur ini dapat dilakukan dengan pemberian cairan, obat-obatan, darah, dan perawatan suportif. Perawatan biasanya sesuai penyebabnya.
Setelah kondisi stabil, dokter dapat mendiagnosis penyebab syok. Dokter mungkin melakukan satu atau lebih tes, seperti tes darah atau pencitraan.
Dokter dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi tanda-tanda berikut:
Dokter akan melakukan tes pencitraan untuk memeriksa cedera atau kerusakan pada jaringan dan organ internal, di antaranya, patah tulang, kerusakan organ, robekan otot atau tendon, dan pertumbuhan abnormal.
Berikut ini beberapa tes untuk mendiagnosis syok:
Syok adalah kondisi darurat medis yang dapat menyebabkan ketidaksadaran, masalah pernapasan, dan bahkan serangan jantung.
Berikut ini cara mengobati syok secara mandiri di rumah dan medis:
Jika Anda menduga mengalami syok, segera dapatkan pertolongan medis. Sedangkan jika orang terdekat diduga mengalami kondisi ini, segera hubungi nomor darurat medis dan berikan pertolongan pertama sampai bantuan profesional tiba.
Selain itu, berikut beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mengatasi syok:
Tergantung pada macam-macam syok atau penyebab, perawatannya pun berbeda. Secara umum, pemberian cairan dalam jumlah banyak untuk meningkatkan tekanan darah dengan cepat (resusitasi cairan), dengan infus saat di ambulans atau ruang unit gawat darurat (UGD) adalah pengobatan pertama untuk semua jenisnya.
Dokter juga akan memberikan obat-obatan seperti epinefrin, norepinefrin, atau dopamin ke dalam cairan untuk meningkatkan tekanan darah guna memastikan aliran darah ke organ vital lancar.
Setelah menemukan penyebabnya, berikut ini beberapa cara mengobatinya berdasarkan macam-macam syok:
Jenis ini diobati dengan pemberian antibiotik yang tepat tergantung pada sumber dan jenis infeksi yang mendasari. Kebanyak pasien biasanya mengalami dehidrasi dan membutuhkan banyak cairan untuk meningkatkan dan menjaga tekanan darah tetap stabil.
Ini dapat diobati dengan diphenhydramine, epinephrine, obat steroid yaitu methylprednisolone, dan terkadang obat H2-Blocker (seperti famotidine dan cimetidine).
Pengobatannya dengan mengidentifikasi dan mengobati penyebab yang mendasari. Pasien yang mengalami serangan jantung mungkin memerlukan prosedur operasi atau kateterisasi jantung untuk membuka penyumbatan arteri.
Sedangkan pasien yang mengalami gagal jantung kongestif mungkin memerlukan obat-obatan untuk mendukung dan meningkatkan kekuatan detak jantung. Dalam kasus yang parah atau berkepanjangan, transplantasi jantung adalah satu-satunya pengobatan.
Pengobatannya dapat menggunakan cairan (garam) pada kasus-kasus ringan, tetapi mungkin memerlukan banyak transfusi darah pada kasus yang parah. Penyebab perdarahan juga harus diidentifikasi dan diobati.
Jenis berikutnya adalah yang paling sulit diobati. Alasannya karena kerusakan pada sumsum tulang belakang sering kali tidak dapat diperbaiki dan menyebabkan masalah pada fungsi pengaturan alami tubuh.
Selain cairan dan pemantauan, imobilisasi (menjaga agar tulang belakang tidak bergerak), obat antiinflamasi seperti steroid dan terkadang operasi adalah pengobatan utama.
Jika tidak segera mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat, kondisi darurat medis ini dapat berakibat fatal. Berikut ini adalah beberapa komplikasi serius:
Beberapa jenis kondisi ini dapat Anda cegah dengan mengambil langkah-langkah untuk menjalani gaya hidup yang aman dan sehat. Berikut ini beberapa langkah yang dapat membantu mencegah: