Striktur uretra adalah penyempitan pada uretra yang menyebabkan kesulitan untuk berkemih. Simak informasi selengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!
Striktur uretra adalah penyempitan pada uretra yang dapat menghambat aliran berkemih akibat luka dari pembengkakan, cedera, atau infeksi. Uretra adalah saluran seperti selang yang membawa urine dari kandung kemih sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.
Sebagian besar pria penderita striktur akan mengalami peningkatan ketidaknyamanan saat buang air kecil dan melambatnya aliran urine. Kondisi ini berkembang secara bertahap dan menyebabkan mengejan saat kencing.
Dalam sejumlah kasus lainnya, tanda dan gejala penyakit yang sering menyerang pria ini akan muncul secara tiba-tiba, dan ini harus segera membutuhkan perawatan medis.
Striktur uretra adalah penyakit yang dapat menyebabkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan hingga berat. Sejumlah tanda dan gejala penyempitan uretra, di antaranya:
Segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan medis jika mengalami beberapa gejala berikut ini:
Striktur uretra adalah penyempitan uretra akibat peradangan atau bekas luka (jaringan parut) di dinding uretra.
Peradangan dan jaringan parut dapat terjadi akibat banyak faktor, di antaranya:
Sebagian pria memiliki risiko tinggi mengalami penyempitan uretra, terutama memiliki faktor yang menjadi penyebab striktur uretra berikut:
Dokter mungkin akan melakukan beberapa pendekatan untuk mendiagnosis striktur uretra, di antaranya:
Dokter akan menanyakan tanda dan gejala yang pasien rasakan. Dokter mungkin juga menanyakan riwayat penyakit sebelumnya untuk menentukan apakah satu atau lebih faktor risiko yang menjadi penyebab striktur uretra.
Pemeriksaan fisik sederhana pada area penis dapat membantu dokter mengidentifikasi adanya penyakit ini. Misalnya, dokter akan mudah mengamati kemerahan (atau keluarnya cairan uretra) dan mencari tahu apakah terdapat satu area atau lebih yang keras atau bengkak.
Guna membuat diagnosis striktur uretra yang akurat, dokter juga dapat menyarankan untuk melakukan satu atau lebih tes berikut:
Berikut beberapa tes lainnya:
Perawatan untuk penyakit ini tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Berikut ini adalah beberapa cara mengobati striktur uretra:
Pengobatan utamanya adalah melebarkan uretra menggunakan dilator. Penggunaan alat medis ini adalah prosedur rawat jalan. Dokter akan memasukkan kawat kecil melalui uretra dan ke dalam kandung kemih untuk memulai pelebaran uretra. Seiring waktu, pemasangan dilator yang lebih besar secara bertahap akan memperlebar uretra.
Pengobatan nonoperasi lainnya adalah pemasangan kateter urine permanen. Prosedur ini biasanya pada striktur uretra yang berat. Pembedahan ini memiliki risiko, termasuk iritasi kandung kemih dan infeksi saluran kemih.
Operasi adalah pilihan lain untuk mengobati penyakit ini. Uretroplasti terbuka merupakan pilihan untuk mengatasi penyempitan uretra yang lebih lama dan lebih parah. Prosedur ini dengan pengangkatan jaringan yang terkena dan rekonstruksi uretra. Hasil operasi bervariasi berdasarkan ukuran striktur.
Pilihan operasi lainnya adalah uretrotomi, yaitu pemotongan striktur dengan laser atau pisau bedah khusus dengan panduan uretroskopi.
Jika memiliki striktur berat, prosedur pengalihan urine lengkap mungkin diperlukan. Operasi ini secara permanen untuk mengalihkan aliran urine ke lubang di perut.
Operasi melibatkan penggunaan bagian usus untuk membantu menghubungkan ureter ke lubang. Pengalihan urine biasanya dilakukan jika kandung kemih rusak parah atau jika memerlukan untuk diangkat.
Sekitar 90% pria penderita penyakit ini mengalami komplikasi. Perawatan penyakit striktur uretra dapat menyebabkan beberapa komplikasi.
Komplikasi dapat terjadi setelah menjalani operasi uretra, di antaranya:
Penyakit ini tidak selalu dapat Anda cegah, tetapi ada beberapa langkah yang bisa mengurangi risikonya. Berikut adalah beberapa cara dapat membantu mencegah striktur uretra: