Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan jaringan yang melapisi permukaan rongga sinus. Normalnya, sinus yang sehat dipenuhi dengan udara, akan tetapi ketika rongga tersumbat dan dipenuhi dengan cairan, kuman dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi.
Sinus sendiri merupakan rongga kecil yang saling terhubung seperti layaknya saluran udara di dalam tulang tengkorak. Sinus terletak di bagian dalam struktur tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang hidung, dan belakang mata. Simak penjelasan lengkap mengenai penyebab, gejala, pengobatan dan pengobatannya di bawah ini.
Penyakit yang terletak antara tulang dahi sampai hidung ini terdiri dari dua jenis, di antaranya:
Adalah peradangan sementara pada sinus. Selaput lendir hidung membuat rongga-rongga sinus membengkak. Ini bisa terjadi ketika Anda menderita pilek atau alergi. Pembengkakan menghalangi rongga sinus dan akhirnya mencegah aliran lendir yang normal.
Jenis ini terjadi ketika gejalanya menjadi lebih sering atau lebih buruk. Jika Anda memiliki lebih dari tiga infeksi sinus dalam setahun atau memiliki gejala lebih dari 12 minggu, Anda bisa disebut menderita sinusitis kronis. Lebih dari 50 persen penderita asma sedang hingga berat juga bisa mengalami penyakit ini.
Pada umumnya, kondisi yang menyebabkan penyumbatan sinus adalah flu, rinitis alergi, polip hidung, dan deviasi septum (dinding yang membagi rongga hidung tidak tepat berada di tengah).
Meski sebagian besar kasus sinusitis adalah infeksi virus, penyakit ini juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya seperti asma, infeksi bakteri, hingga alergi.
Penyebab sinusitis yang umum lainnya yaitu kondisi kesehatan dan iritasi, cystic fibrosis, HIV dan penyakit lain yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, iritasi terhadap paparan zat kimia juga bisa menjadi penyebab sinusitis. Polusi udara, semprotan yang mengandung pestisida, disinfektan, dan deterjen rumah tangga, dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan pada selaput hidung yang menyebabkan penyempitan lubang drainase dari sinus.
Penyumbatan saluran pengeringan sinus yang sempit adalah alasan utama seseorang mengalami sinus.
Meski penyakit ini mirip dengan flu, namun keduanya berbeda. Selengkapnya simak informasi tentang flu pada tautan berikut.
Sinusitis kronis dan akut memiliki tanda dan gejala yang serupa, tetapi yang akut adalah infeksi sementara pada sinus yang sering dikaitkan dengan pilek. Tanda-tanda dan gejala yang kronis berlangsung setidaknya 12 minggu, tetapi Anda mungkin memiliki beberapa episode sinusitis akut sebelum berkembang menjadi kronis.
Berikut sejumlah ciri-ciri sinusitis akut dan kronis:
Jika Anda memiliki dua atau lebih gejala, hal itu menandakan bahwa memiliki ciri sinusitis akut. Gejala yang bisa terjadi, antara lain:
Ciri-ciri sinusitis kronis yang bisa dialami mungkin memiliki gejala selama 12 minggu atau lebih, disertai:
Beberapa gejala semakin memburuk ditandai dengan sakit kepala, leher kaku, penglihatan ganda, dan menurunnya kesadaran. Jika mengalaminya, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dokter spesialis THT (Telinga, Hidung, dan Tenggorokan) dapat mendiagnosis sinusitis hanya dengan menanyakan gejala dan melakukan pemeriksaan fisik sederhana. Jika kondisinya parah, CT scan bisa digunakan untuk mencurigai adanya komplikasi.
Metode lainnya yang bisa digunakan, di antaranya:
Selain CT scan, MRI scan juga bisa dilakukan dengan menunjukkan detail sinus dan daerah sekitar hidung. Tes pencitraan diperlukan untuk melihat peradangan dalam yang sulit dideteksi menggunakan endoskopi.
Endoskopi adalah pemeriksaan medis yang menggunakan alat berupa endoskop untuk melihat organ internal di dalam tubuh. Endoskop adalah alat berbentuk tabung panjang, tipis, dan fleksibel yang dilengkapi dengan sumber cahaya dan kamera di salah satu ujungnya. Alat ini digunakan dokter untuk melihat bagian dalam sinus.
Jika dokter Anda mencurigai bahwa alergi mungkin memicu sinusitis kronis, ia mungkin merekomendasikan tes alergi kulit. Tes alergi kulit adalah dapat membantu mendeteksi alergen apa yang bertanggung jawab terhadap kondisi rongga sinus.
Jika Anda memiliki infeksi sinus ringan, dokter biasanya menyarankan untuk menggunakan pencuci hidung yang mengandung dekongestan dan garam. Meski begitu, Anda tidak boleh menggunakan dekongestan lebih dari 3 hari, karena hal itu bisa memperburuk kondisi.
Berikut adalah berbagai pengobatan sinusitis yang bisa Anda lakukan di rumah, di antaranya:
Hidrasi yang baik atau minum air yang banyak dapat membantu mengurangi lendir dan membuat rongga sinus longgar.
Tuangkan air panas ke dalam panci kemudian tutupi kepala dengan handuk sambil menghirup uap dari panci. Selain menggunakan panci, uap juga bisa didapatkan dari minuman panas atau konsumsi sup, karena kunci meredakan penyakit ini terletak pada uap yang dihasilkan.
Cobalah tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi dari tubuh. Jika salah satu posisi membuat kepala Anda sakit, tidurlah dengan posisi yang tidak menyakitkan.
Pengobatan sinusitis berikutnya menggunakan semprotan saline (air garam) untuk mengurangi lendir dan membilas sinus.
Caranya:
Obat sinusitis ini dijual bebas seperti aspirin atau asetaminofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan demam yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
Dekongestan adalah obat yang bisa digunakan untuk meredakan hidung tersumbat. Contoh dekongestan seperti pseudoefedrin atau fenilefrin kadang-kadang meningkatkan tekanan darah, membuat gelisah, dan membuat Anda terjaga di malam hari
Sementara itu, semprotan hidung yang mengandung fenilefrin atau oxymetazoline tidak memiliki efek samping seperti dua jenis obat di atas, tetapi jika Anda menggunakannya terlalu sering atau terlalu lama, hidung bisa iritasi atau membuat ketergantungan.
Obat sinusitis lainnya yang bisa digunakan adalah steroid hidung. Obat semprot steroid harus digunakan dengan benar untuk menghindari efek samping. Baca petunjuk dengan seksama untuk menghindari masalah. Konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan cara ini jika Anda memiliki alergi atau jika sinusitis membandel.
Dokter bisa meresepkan antibiotik untuk melawan infeksi bakteri. Antibiotik diberikan ketika gejala sinusitis akut semakin memburuk.
Berikut sejumlah tips yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko terserang penyakit ini, di antaranya:
Basuh hidung menggunakn air dengan lembut untuk membantu membersihkan lendir yang berlebih dan melembapkan selaput. Waktu yang baik untuk membersihkan hidung adalah saat pagi dan malam hari. Sementara pada siang hari, gunakan semprotan saline untuk melembapkan saluran hidung.
Minum air dapat menghidrasi tubuh untuk membantu mengurangi lendir. sediakan sebotol air di meja kerja Anda, atau membawa botol air setiap kali melakukan perjalanan agar Anda dapat minum air sepanjang hari.
Sama seperti yang telah dijelaskan di atas, penyakit ini juga dapat dicegah dengan menghirup uap air hangat. Selain itu, Anda juga bisa mandi air hangat.
Menggunakan pelembap ruangan (humidifier) di ruang keluarga atau tempat tidur untuk membantu mencegah saluran hidung mengering. Pastikan alat pelembap ruangan ini bersih dan bebas dari bakteri dan jamur.
Lendir dapat berkumpul di sinus ketika tidur terlentang, jadi posisikan kepala terangkat dengan ditopang menggunakan dua bantal.