Sindrom Cushing adalah kelainan yang terjadi ketika tubuh membuat terlalu banyak hormon kortisol dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan hiperkortisolisme dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengobati sindrom Cushing selengkapnya di bawah ini.
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh terpapar hormon kortisol tingkat tinggi dalam waktu lama. Sindrom ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, keropos tulang, dan diabetes tipe 2. Terlalu banyak kortisol di dalam tubuh juga dapat menghasilkan tanda khas seperti tonjolan lemak di bahu, wajah bulat, kulit tipis kemerahan, atau munculnya stretch mark.
Tanda dan gejala sindrom Cushing dapat bervariasi pada setiap orang tergantung pada tingkat kelebihan kortisol di tubuhnya. Berikut adalah gejala paling umum dari kondisi ini, antara lain:
Selain gejala umum seperti di atas, terdapat gejala lain yang kadang-kadang dapat diamati pada orang dengan sindrom Cushing, antara lain:
Anak-anak dapat mengalami sindrom Cushing meskipun kasusnya lebih jarang terjadi daripada orang dewasa. Anak-anak dengan sindrom ini memiliki gejala:
Sindrom Cushing lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Wanita dengan sindrom ini dapat menyebabkan pertumbuhan rambut berlebih di wajah, dada, perut, dan paha. Kondisi ini juga dapat membuat wanita mengalami menstruasi tidak teratur. Bahkan, dalam beberapa kasus menstruasi justru sama sekali tidak terjadi
Seperti halnya dengan wanita dan anak-anak, pria dengan sindrom Cushing juga dapat mengalami beberapa gejala tambahan. Pria dengan sindrom ini mungkin memiliki gejala seperti:
Segera konsultasi dengan dokter jika Anda memiliki gejala yang menunjukkan sindrom Cushing, terutama jika Anda minum obat kortikosteroid untuk mengobati asma, radang sendi, atau penyakit radang usus.
Saat kadar kortisol di dalam tubuh Anda terlalu tinggi, hal tersebut membuat seseorang bisa mengembangkan sindrom Cushing. Kortisol yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal dapat membantu sejumlah fungsi tubuh, antara lain:
Perlu diketahui, tubuh dapat menghasilkan kortisol tingkat tinggi karena berbagai alasan, seperti:
Berikut ini adalah beberapa penyebab lainnya yang membuat seseorang bisa mengembangkan sindrom Cushing, di antaranya:
Penyebab paling umum dari sindrom Cushing adalah penggunaan obat-obatan kortikosteroid seperti prednisone dalam dosis tinggi untuk jangka waktu yang lama. Selain itu, steroid injeksi dosis tinggi untuk pengobatan nyeri punggung juga dapat menyebabkan sindrom ini.
Namun, steroid dosis rendah dalam bentuk inhalansia seperti yang digunakan untuk asma atau krim yang diresepkan untuk eksim, biasanya tidak cukup untuk menyebabkan kondisi ini.
Tumor dapat terjadi di bagian tubuh manapun. Beberapa jenis tumor juga dapat menyebabkan produksi kortisol yang lebih tinggi, di antaranya:
Jika sindrom Cushing disebabkan oleh kelenjar hipofisis yang memproduksi ACTH berlebih—yang pada gilirannya menjadi kortisol—hal itu disebut penyakit Cushing. Penyakit ini juga memengaruhi lebih banyak wanita daripada pria.
Faktor risiko utama untuk mengembangkan sindrom Cushing adalah mengonsumsi kortikosteroid dosis tinggi dalam jangka waktu yang lama. Faktor lainnya dapat mencakup:
Meskipun ada kecenderungan genetik untuk mengembangkan tumor endokrin (familial Cushing syndrome), tidak ada cara untuk mencegah pembentukannya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda khas dari sindrom ini. Sementara itu, jika Anda telah minum obat kortikosteroid sejak lama, dokter bisa mencurigai bahwa Anda menderita kondisi ini sebagai hasil dari pengobatan tersebut.
Jika Anda belum pernah menggunakan obat kortikosteroid, beberapa tes berikut dapat disarankan untuk membantu menentukan penyebabnya, di antaranya:
Pada dasarnya, perawatan kondisi ini tergantung pada penyebab yang mendasarinya, bisa pembedahan, radiasi, kemoterapi, atau obat-obatan untuk mengurangi kortisol. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa opsi yang bisa dilakukan, di antaranya:
Jika penyebab sindrom Cushing adalah penggunaan jangka panjang dari obat kortikosteroid, dokter mungkin dapat mengurangi dosis obat selama periode waktu tertentu, namun tetap mengelola asma, radang sendi, atau kondisi lainnya.
Selain itu, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan nonsteroid, yang akan memungkinkannya untuk mengurangi dosis atau menghilangkan penggunaan kortikosteroid secara bersamaan. Jangan mengurangi dosis obat kortikosteroid atau berhenti meminumnya sendiri. Lakukan hanya di bawah pengawasan dokter.
Jika ahli bedah tidak dapat sepenuhnya menghilangkan tumor hipofisis, ia biasanya akan menyarankan terapi radiasi untuk digunakan bersamaan dengan operasi. Selain itu, terapi ini dapat digunakan untuk orang yang bukan kandidat cocok untuk operasi.
Radiasi dapat diberikan dalam dosis kecil selama periode enam minggu, atau dengan teknik yang disebut stereotactic radiosurgery.
Obat-obatan dapat digunakan untuk mengontrol produksi kortisol ketika operasi dan radiasi tidak berhasil. Obat-obatan juga dapat digunakan sebelum operasi pada orang-orang yang menjadi sangat sakit dengan sindrom ini.
Dokter dapat merekomendasikan terapi obat sebelum operasi untuk meningkatkan tanda dan gejala dan meminimalkan risiko bedah.
Obat-obatan untuk mengendalikan produksi kortisol yang berlebihan di kelenjar adrenal termasuk ketoconazole, mitotane, dan metyrapone. Sementara untuk penderita yang memiliki diabetes tipe 2, Anda bisa menggunakan obat mifepristone. Obat ini tidak mengurangi produksi kortisol, tetapi menghambat efek kortisol pada jaringan.
Obat lain yang bisa digunakan adalah pasireotide. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi ACTH dari tumor hipofisis. Obat ini diberikan sebagai suntikan dua kali sehari dan dianjurkan jika operasi hipofisis tidak berhasil atau tidak dapat dilakukan.
Dalam beberapa kasus, tumor atau perawatannya akan menyebabkan hormon lain yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis atau adrenal menjadi kurang, sehingga dokter bisa merekomendasikan obat pengganti hormon.
Jika penyebab sindrom Cushing adalah tumor, dokter dapat merekomendasikan pengangkatan total dengan operasi. Pengangkatan tumor hipofisis dapat dilakukan melalui hidung. Sementara jika tumor ada di kelenjar adrenal, paru-paru, atau pankreas, ahli bedah dapat mengangkatnya melalui operasi standar atau dalam beberapa kasus dengan menggunakan teknik bedah invasif minimal.
Jika Anda memiliki kondisi ini penting untuk mengelolanya dengan benar. Jika Anda tidak mendapatkan perawatan, sindrom ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang berpotensi serius, antara lain:
Pada dasarnya, tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan untuk kondisi ini. Oleh karena itu, jika Anda berencana mengobati masalah kesehatan dengan obat-obatan steroid, diskusikan berapa lama Anda harus mengonsumsinya dan apakah hal tersebut akan menyebabkan sindrom Cushing.