Sepsis adalah respons sistem kekebalan tubuh yang merespons secara dramatis terhadap infeksi. Respon ini dapat merusak organ hingga mengancam nyawa. Selengkapnya simak gejala, penyebab, hingga pengobatannya dalam penjelasan di bawah ini!
Sepsis adalah kondisi ketika tubuh memiliki respons sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif dan ekstrem terhadap infeksi. Saat mengalami infeksi, sistem kekebalan tubuh merespons dengan melepaskan protein dan bahan kimia lain untuk melawannya. Penyakit ini merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.
Sebagian besar infeksi yang memicu sepsis adalah bakteri. Tetapi infeksi lain seperti COVID-19, influenza, dan infeksi jamur juga dapat menyebabkan penyakit ini.
Sepsis terjadi akibat peradangan (pembengkakan) yang meluas di dalam tubuh. Peradangan dan pembekuan darah selama mengalami penyakit ini dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke anggota tubuh dan organ vital, dan dapat menyebabkan kegagalan organ, dan bahkan kematian.
Apabila memiliki gejala penyakit ini, sangat penting untuk mendapatkan pertolongan medis sesegera mungkin. Semakin dini mendapatkan pengobatan, akan semakin besar peluang untuk sembuh.
Berikut ini gejala sepsis berdasarkan keparahannya, di antaranya:
Infeksi darah yang ringan dapat ditandai dengan gejala berikut:
Gejala tersebut dapat disalahartikan sebagai gejala kondisi lain, seperti pneumonia, COVID-19, atau kanker.
Gejala sepsis juga bisa sangat sulit diidentifikasi pada bayi, anak-anak, dan orang dengan masalah dalam komunikasi dan demensia.
Sebaiknya segera mencari bantuan medis jika Anda mencurigai adanya gejala penyakit ini. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk membuat diagnosis.
Sepsis berat dapat ditandai dengan kegagalan organ. Untuk mendiagnosis, Anda harus memiliki satu atau lebih dari tanda-tanda berikut, di antaranya:
Penyakit ini dapat berkembang sangat cepat menjadi sepsis berat dan syok septik. Saat transisi, penyakit ini dapat mengancam jiwa.
Beberapa gejala sepsis berat dan syok septik bisa tumpang tindih, seperti kesulitan bernapas yang parah, kebingungan akut, dan kulit kebiruan. Gejala utama lain dari syok septik adalah tekanan darah yang sangat rendah.
Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari sepsis dan penyebab infeksi darah. Setiap infeksi yang terjadi pada tubuh dapat membuat paru-paru, saluran kemih, dan area perut menjadi rentan.
Penelitian menunjukkan bahwa sepsis akibat infeksi jamur juga meningkat. Lansia lebih berisiko terkena penyakit ini karena penuaan dan dampaknya pada kekebalan tubuh. Kemungkinan mengembangkan penyakit ini juga meningkat setelah operasi.
Ketika infeksi darah terjadi, virus, bakteri, dan jamur yang menyerang dapat menjadi penyebab sepsis, antara lain:
Di sisi lain, faktor yang memicu sepsis dan penyebab infeksi darah adalah orang-orang lanjut usia yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Baca Juga: Kelainan Darah: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan
Beberapa faktor risiko yang membuat seseorang mengalami kondisi ini, di antaranya:
Kerentanan terhadap sepsis menjadi lebih luas. Kondisi ini dianggap karena sejumlah alasan, termasuk:
Salah satu tes pertama yang mungkin dianjurkan dokter adalah tes darah. Pemeriksaan darah diperlukan untuk melihat ada tidaknya:
Bergantung pada gejala dan hasil tes darah, dokter mungkin akan melakukan tes lain, termasuk:
Jika dokter tidak dapat menemukan sumber infeksi menggunakan tes tersebut, ia mungkin perlu melihat kondisi bagian dalam tubuh menggunakan salah satu dari berikut ini:
Baca Juga: Hitung Darah Lengkap: Fungsi, Prosedur, Jenis, dll
Pengobatan dengan antibiotik saja sudah cukup pada tahap awal kondisi ini, tetapi dokter perlu segera memberikan perawatan. Untuk sepsis yang ditemukan pada tahap selanjutnya, dokter dapat memberikan perawatan di rumah sakit di unit perawatan intensif, termasuk:
Bila kasus sepsis berat, pembedahan mungkin diperlukan. Kondisi ini sering kali melibatkan pengangkatan jaringan yang infeksinya telah rusak.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ada tiga pendekatan umum untuk mengurangi risiko infeksi yang menjadi penyebab sepsis dan penyebab infeksi darah. Tindakan ini sangat penting untuk orang yang muda, tua, dan orang yang rentan terhadap komplikasi infeksi.
Berikut ini beberapa cara mencegah sepsis, meliputi: