Ruam popok adalah bentuk umum dari kulit meradang (dermatitis) yang membuat kulit menjadi merah. Kondisi ini juga sering dikaitkan dengan popok yang basah atau jarang diganti, hingga sensitivitas kulit. Kondisi ini bisa dialami oleh siapapun yang rutin menggunakan popok dan biasanya sembuh dengan perawatan di rumah.
Di Indonesia angka kejadian ruam popok telah mencapai 7-35% yang menimpa bayi laki-laki dan perempuan berusia dibawah tiga tahun. Lantas, bagaimana cara mengatasi ruam popok? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Sebelum menjelaskan mengenai cara mengatasi ruam popok, hal penting yang harus Anda ketahui hal-hal apa saja yang menyebabkan kondisi ini. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menimbulkan ruam pada bayi, di antaranya:
Pada banyak kasus, kondisi ini bisa disebabkan oleh gesekan yang terjadi ketika kulit bayi yang sensitif mengalami gesekan dengan popok basah. Hal ini menghasilkan ruam merah mengkilap pada daerah yang terkena.
Kulit di bawah popok akan merah karena iritasi dari tinja, air seni, atau bahan pembersih. Ruam muncul di daerah di mana popok menempel dan biasanya jarang terlihat pada lipatan kulit.
Ruam popok dari infeksi jamur candida ini biasanya tampak merah terang dan sedikit menonjol serta sering terjadi setelah penggunaan antibiotik yang lama.
Candida adalah jamur yang biasanya ditemukan di tempat-tempat lembap dan hangat seperti di mulut dan lipatan tubuh. Jamur candida ini adalah organisme yang sama yang menyebabkan sariawan.
Ruam yang terjadi kadang mungkin merupakan reaksi alergi terhadap popok, deterjen, sabun, lotion, atau karet di celana.
Ruam popok yang di sebabkan seborrhea biasanya akan berwarna kuning mengkilap, sedikit berminyak, dan dapat dilihat di daerah lain dari tubuh, seperti wajah, kepala, dan leher.
Gejala ruam popok bervariasi tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah beberapa gejala yang bisa Anda kenali, di antaranya:
Kulit yang teriritasi dari urine dan feses akan terlihat merah dan mengkilap. Kulit pada bokong, paha, perut, dan pinggang mungkin terpengaruh. Lipatan kulit biasanya tidak terpengaruh.
Kulit berwarna merah tua dengan bercak di luar area popok. Seorang bayi juga mungkin memiliki infeksi jamur di mulut (sariawan). Lipatan paha dan di area popok biasanya terpengaruh.
Kulit berwarna merah dengan bercak kuning, berminyak dan memengaruhi lipatan kulit. Kondisi ini biasanya juga memengaruhi wajah, kulit kepala, atau leher secara bersamaan.
Pada akhirnya, karena gejala ruam popok bisa seperti kondisi kesehatan lainnya, pastikan membawa anak Anda berkunjung ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Jika kulit bayi tidak membaik setelah beberapa hari dirawat di rumah, konsultasi dengan dokter. Terkadang, Anda memerlukan memerlukan obat resep untuk mengatasi ruam popok.
Segera periksakan ke dokter jika ruam menunjukkan:
Diagnosis biasanya didasarkan pada riwayat dan pemeriksaan fisik ruam serta tidak diperlukan pengujian laboratorium. Jika ruam muncul disebabkan oleh reaksi alergi, dokter mungkin melakukan tes kulit untuk menentukan agen penyebab alergi tertentu.
Cara mengatasi ruam popok yang utama adalah menjaga area popok tetap bersih dan kering. Namun jika ruam pada bayi tetap ada meski sudah mendapatkan perawatan di rumah, dokter mungkin meresepkan:
Perlu diketahui, gunakan krim atau salep dengan steroid jika dokter anak atau dokter kulit anak menganjurkannya. Penggunaan stereoid terlalu sering dapat menyebabkan masalah tambahan.
Cara mengatasi ruam popok berikut dapat membantu mengurangi atau mempersingkat durasi ruam, antara lain:
Beberapa cara sederhana bisa membantu mengurangi timbulnya ruam popok pada kulit bayi. Pencegahan adalah cara yang paling efektif untuk terhindar dari kondisi ini, berikut caranya: