Menurut American Osteopathic Association (AOA), faringitis adalah salah satu kondisi medis yang paling sering dikeluhkan pasien. Kasus faringitis sering terjadi terutama ketika musim penghujan. Faringitis juga menjadi alasan paling sering mengapa orang izin sakit selama beberapa hari dari pekerjaannya atau dari kegiatan sekolah. Ketahui lebih lanjut mengenai masalah kesehatan yang satu ini.
Radang tenggorokan atau faringitis adalah pembengkakan yang terjadi pada bagian belakang tenggorokan (faring). Hal ini biasanya disebabkan karena virus atau bakteri.
Virus yang menyebabkan pilek dan flu juga bisa menyebabkan sakit tenggorokan. Lebih jarang, infeksi bakteri menyebabkan sakit tenggorokan. Berikut berbagai kondisi yang menyebabkan faringitis:
Penyakit virus yang menyebabkan sakit tenggorokan seperti pilek/common flu, mononukleosis, campak, cacar air, croup (penyakit anak-anak yang umum yang ditandai dengan batuk yang keras), dan batuk rejan (pertusis).
Sejumlah infeksi bakteri dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Paling sering adalah Streptococcus pyogenes (grup A streptococcus) yang menyebabkan radang tenggorokan.
Penyebab lain dari sakit tenggorokan termasuk:
Alergi pada bulu hewan peliharaan, jamur, debu, dan serbuk sari dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Masalahnya mungkin akan kompleks jika timbul postnasal drip (cairan yang mengalir dari hidung ke tenggorokan), yang dapat mengiritasi dan akhirnya membuat tenggorokan jadi perih.
Polusi udara luar ruangan dan polusi dalam ruangan seperti asap rokok atau bahan kimia dapat menyebabkan faringitis kronis. Merokok, minum alkohol, dan makan makanan pedas juga dapat mengiritasi tenggorokan.
Udara dalam ruangan yang kering dapat membuat tenggorokan terasa kasar dan gatal. Bernapas melalui mulut (biasanya karena hidung tersumbat kronis) juga dapat menyebabkan tenggorokan kering dan sakit.
Sakit tenggorokan dan gejala mirip flu lainnya terkadang muncul lebih awal setelah seseorang terinfeksi HIV.
Penderita HIV-positif mungkin mengalami faringitis kronis atau berulang karena infeksi jamur yang disebut mulut sariawan atau karena infeksi virus yang disebut cytomegalovirus (CMV), bisa serius pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Seseorang dapat meregangkan otot di tenggorokan dengan berteriak, berbicara dengan keras, atau berbicara dalam waktu lama tanpa istirahat.
GERD adalah gangguan sistem pencernaan di mana asam lambung kembali ke kerongkongan (esofagus). Tanda atau gejala lain termasuk mulas, suara serak, regurgitasi (naiknya isi perut dari lambung keluar mulut) dan sensasi benjolan di tenggorokan.
Kanker tenggorokan, lidah atau kotak suara (laring) dapat menyebabkan sakit tenggorokan. Tanda atau gejala lain termasuk suara serak, kesulitan menelan, pernapasan bising, benjolan di leher, dan darah dalam air liur atau dahak.
Meskipun siapa pun dapat mengalami sakit tenggorokan, beberapa faktor membuat seseorang lebih rentan mengalami faringitis adalah:
Anak-anak dan remaja kemungkinan besar mengalami sakit tenggorokan. Anak-anak usia 3 hingga 15 tahun juga lebih cenderung mengalami faringitis, infeksi bakteri paling umum yang terkait dengan sakit tenggorokan.
Alergi musiman atau reaksi alergi yang berkelanjutan terhadap debu, jamur, atau bulu hewan peliharaan membuat kemungkinan sakit tenggorokan semakin besar.
Partikel di udara dari pembakaran bahan bakar fosil dan bahan kimia rumah tangga biasa dapat menyebabkan iritasi tenggorokan.
Aliran yang keluar dari hidung Anda dapat mengiritasi tenggorokan atau menyebarkan infeksi.
Merokok dan asap rokok dapat mengiritasi tenggorokan. Penggunaan produk tembakau juga meningkatkan risiko kanker mulut, tenggorokan, dan kotak suara.
Infeksi virus dan bakteri menyebar dengan mudah di mana saja orang berkumpul, baik di pusat penitipan anak, ruang kelas, kantor atau pesawat terbang.
Seseorang lebih rentan terhadap infeksi secara umum jika resistensi rendah. Penyebab umumnya penurunan kekebalan tubuh seperti HIV, diabetes, pengobatan dengan steroid atau obat kemoterapi, stres, kelelahan, dan pola makan yang buruk.
Tanda dan gejala yang menyertai faringitis bervariasi tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Gejala yang timbul pada penderita faringitis adalah sakit tenggorokan, kering, atau gatal. Selain itu, faringitis juga menimbulkan gejala berikut ini:
Penderita faringitis harus segera mendapatkan penanganan dokter jika mengalami salah satu dari kondisi berikut:
Dokter biasanya akan memeriksa tenggorokan untuk mencari tahu penyebab dan gejalanya, seperti pemeriksaan berikut:
Jika Anda mengalami gejala faringitis, dokter akan memeriksa tenggorokan. Dokter akan memeriksa adanya bercak putih atau abu-abu, pembengkakan, dan kemerahan. Dokter mungkin juga akan memeriksa telinga dan hidung. Guna memeriksa pembengkakan kelenjar getah bening, akan akan memeriksa sisi leher Anda.
Jika dokter menduga Anda menderita faringitis yang cukup parah, kemungkinan dokter akan melakukan biakan tenggorokan. Cara ini dilakukan menggunakan kapas untuk mengambil sampel sekresi dari tenggorokan. Biasanya dokter dapat melakukan tes radang dengan cepat.
Tes tersebut akan memberi tahu dokter dalam beberapa menit jika tes positif streptokokus. Dalam beberapa kasus, sampel dikirim ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut dan hasilnya tidak tersedia selama setidaknya 24 jam.
Jika dokter menduga adanya penyebab lain dari faringitis, mungkin dokter akan melakukan tes darah. Sampel darah dari lengan atau tangan diambil dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji. Tes ini dapat menentukan apakah Anda menderita mononukleosis. Tes hitung darah lengkap (CBC) dapat dilakukan untuk menentukan apakah Anda memiliki jenis infeksi lain.
Faringitis adalah penyakit yang bisa diobati secara alami di rumah. Namun, jika tidak segera membaik, faringitis dapat dilakukan secara medis.
Jika virus yang menyebabkan faringitis, perawatan di rumah dapat membantu meringankan gejala. Perawatan di rumah ini termasuk:
Sementara untuk rasa sakit dan demam, pertimbangkan mengonsumsi obat seperti parasetamol atau ibuprofen. Pelega tenggorokan juga dapat membantu melegakan sensasi nyeri dan gatal di tenggorokan.
Pengobatan alternatif kadang-kadang digunakan untuk mengobati radang tenggorokan. Namun, Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pengobatan alternatif dalam menghindari interaksi obat atau komplikasi kesehatan lainnya. Beberapa obat herbal yang paling sering digunakan, seperti madu, kencur, dan jahe.
Perawatan medis juga diperlukan untuk faringitis, terutama jika itu disebabkan oleh infeksi bakteri. Untuk kasus seperti ini, dokter akan meresepkan antibiotik. Golongan penisilin adalah pengobatan yang paling sering diresepkan untuk sakit tenggorokan.
Sangat penting untuk menghabiskan semua antibiotik yang diresepkan untuk mencegah infeksi kambuh atau memburuk. Semua antibiotik biasanya akan habis dalam waktu 5 – 10 hari.
Sebagian besar kasus faringitis dapat diobati di rumah secara mandiri. Namun, ada beberapa gejala yang memerlukan penanganan oleh dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Segera periksakan ke dokter jika mengalami:
Menjaga kebersihan dapat mencegah banyak kasus faringitis. Lakukan langkah-langkah berikut ini sebagai pencegahan faringitis: