Beragam jenis penyakit mengintai buah hati Anda setiap harinya, salah satunya pneumonia pada anak. Penyakit pneumonia tentu tidak bisa dianggap sepele karena menurut data WHO tahun 2017, 17 persen dari total kematian balita di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit ini. Lantas, apa itu pneumonia dan bagaimana cara mengobatinya?
Pneumonia adalah penyakit yang menyerang organ pernapasan yakni paru-paru.
Dalam istilah awam, pneumonia lebih dikenal dengan nama penyakit paru-paru basah. Penyakit ini terjadi ketika paru-paru mengalami infeksi—bisa karena virus, bakteri, jamur—yang lantas berujung pada peradangan (inflamasi) di salah satu atau kedua paru-paru.
Akibat peradangan tersebut, paru-paru—tepatnya kantong udara pada ujung saluran pernapasan (alveolus)—akan diisi oleh semacam cairan atau bisa juga nanah. Kondisi ini lantas berdampak pada sejumlah gejala yang jika tidak segera ditangani, dapat menimbulkan komplikasi serius yang bisa mengancam jiwa.
Lalu, bagaimana dengan pneumonia pada anak? Apa yang menyebabkan seorang anak mengalami pneumonia?
Jika pneumonia pada orang dewasa lebih umum disebabkan oleh infeksi bakteri, maka pneumonia yang dialami anak-anak biasanya dipicu oleh infeksi virus (kendati bisa juga disebabkan oleh bakteri). Beberapa jenis virus yang diduga menjadi penyebabnya adalah:
Sementara jenis bakteri yang menyebabkan anak menderita pneumonia atau penyakit paru-paru basah adalah sebagai berikut:
Masih belum optimalnya fungsi sistem kekebalan tubuh (imunitas) pada anak—khususnya balita—diduga kuat menjadi faktor utama mengapa penyakit ini rentan dialami oleh mereka.
Selain itu, sejumlah faktor risiko juga dianggap menjadi penyebab terjadinya pneumonia, yaitu:
Pneumonia yang menyerang anak-anak ditandai oleh sejumlah ciri atau gejala khas yang cukup mudah untuk dikenali.
Berikut ini adalah ciri ciri pneumonia yang perlu Anda ketahui dan waspadai:
Pada kasus pneumonia yang sudah cukup parah, gejala lainnya yang mungkin ditimbulkan adalah perubahan warna pada bibir dan kuku menjadi tampak keabuan.
Segera bawa si kecil ke dokter apabila ia mengalami ciri-ciri pneumonia di atas guna mendapat penanganan medis lebih lanjut. Penanganan sedini mungkin HARUS dilakukan agar kondisi tidak bertambah buruk dan bisa mengancam keselamatan jiwanya.
Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter perlu melakukan serangkaian prosedur pemeriksaan sebagai diagnosis terhadap penyakit pneumonia ini. Berikut adalah tahapan diagnosis pneumonia yang umum dilakukan.
Pertama-tama, dokter akan terlebih dahulu mengajukan sejumlah pertanyaan terkait dengan keluhan yang dialami oleh pasien.
Beberapa pertanyaan yang umum ditanyakan antara lain:
Setelah itu, dokter akan melanjutkan diagnosis ke tahap pemeriksaan fisik yang meliputi:
Kemudian, dokter mungkin juga akan menekan-nekan dada pasien untuk mendeteksi apakah ada abnormalitas yang mengindikasikan pneumonia.
Guna memastikan hasil diagnosis pneumonia pada anak, dokter juga akan melakukan sejumlah prosedur pemeriksaan penunjang,
Beberapa contoh pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan adalah sebagai berikut:
Setelah diagnosis selesai dilakukan dan hasilnya sudah terlihat, dokter akan segera menentukan jenis pengobatan yang tepat untuk pasien.
Umumnya, pneumonia pada anak diobati dengan memberikan resep obat-obatan berikut ini:
Sementara pada anak penderita pneumonia yang harus menjalani rawat inap, pengobatan yang mungkin akan dilakukan adalah:
Kendati pneumonia pada anak sangat rentan terjadi, bukan berarti penyakit ini tidak dapat dicegah. Berikut ini adalah cara mencegah pneumonia anak yang perlu Anda ketahui:
Jika tidak segera ditangani, pneumonia akan menimbulkan komplikasi serius seperti:
Itu dia informasi mengenai pneumonia pada anak yang perlu diketahui oleh Anda para orangtua. Semoga bermanfaat!