Pneumonia aspirasi adalah infeksi pada paru yang berkembang setelah benda asing masuk ke dalam paru-paru. Benda asing tersebut membuat bakteri berkembang di paru-paru sehingga menyebabkan terjadinya infeksi. Simak gejala, penyebab, hingga pengobatan selengkapnya di bawah ini.
Pengertian pneumonia aspirasi yaitu infeksi paru-paru yang berkembang setelah makanan, cairan, atau muntah secara tidak sengaja masuk ke dalam paru-paru. Bakteri dari zat asing yang masuk ke dalam paru-paru itulah yang dapat menginfeksi saluran napas dan menyebabkan kondisi ini.
Gejala umum yang bisa terjadi saat seseorang mengalami pneumonia aspirasi adalah batuk basah setelah makan. Gejala lain yang bisa dikenali, antara lain:
Jika Anda menunjukkan beberapa gejala di atas, segera konsultasi dengan dokter. Beri tahu tenaga medis jika Anda baru saja menghirup makanan atau cairan/tersedak. Sementara itu, kondisi yang harus mendapatkan penanganan medis dengan segera adalah anak dibawah usia 2 tahun atau orang dewasa di atas usia 65 tahun.
Jangan ragu-ragu untuk pergi ke dokter jika Anda mengalami batuk berdahak berwarna atau mengalami demam lebih dari 38° Celcius di samping gejala yang disebutkan di atas.
Penyebab pneumonia aspirasi adalah infeksi pada paru karena benda asing atau makanan atau cairan yang masuk ke dalam paru-paru. Normalnya paru-paru itu steril dan hanya dilewati udara, tetapi air atau makanan yang tidak sengaja masuk ke dalam paru, bisa membawa bakteri dari mulut atau tenggorokan yang menyebabkan infeksi dan peradangan pada paru. Selain itu, jaringan paru juga meradang untuk membongkar benda asing yang masuk ke dalam paru-paru
ketika sistem imunitas tubuh terganggu akibat zat asing yang masuk ke dalam paru-paru. Seseorang dapat mengembangkan kondisi ini ketika makanan atau minuman yang seharusnya ditelan justru masuk masuk ke dalam paru-paru.
Beberapa kondisi lain yang berisiko menyebabkan pneumonia aspirasi adalah:
Setelah mengetahui berbagai penyebab seperti di atas, hal penting lainnya yang harus dikenali adalah faktor-faktor apa saja yang bisa meningkatkan seseorang mengalami pneumonia aspirasi. Berikut ini adalah berbagai faktor yang membuat seseorang berisiko tinggi, antara lain:
Pada beberapa kasus, pneumonia aspirasi sering terjadi pada lansia dan anak-anak, meski begitu kondisi ini dapat memengaruhi siapa saja.
Dokter biasanya akan bertanya tentang gejala dan kemudian melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda pneumonia seperti penurunan aliran udara, detak jantung yang cepat, dan bunyi ronkhi di paru-paru. Selain itu, tes lain yang bisa disarankan dokter, antara lain:
Pengobatan untuk pneumonia aspirasi akan sangat bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan dan keparahan gejalanya. Antibiotik digunakan untuk membantu menghilangkan infeksi dan menghindari komplikasi serius.
Jika seseorang mengalami kesulitan bernapas, perawatan di rumah sakit mungkin diperlukan. Sementara jika mengalami kesulitan menelan, dokter dapat merekomendasikan metode pemberian makan melalui nasogastric tube/sonde atau perubahan kebiasaan makan untuk menghindari pneumonia aspirasi lebih lanjut
Pneumonia aspirasi dapat menyebabkan komplikasi parah, terutama jika tidak mendapatkan penanganan dengan segera karena dapat menimbulkan gagal napas, sepsis, hingga kematian.
Pneumonia aspirasi adalah kondisi yang tidak selalu dapat dicegah, tetapi beberapa pilihan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko. Perlu diketahui, obat-obatan resep yang memengaruhi otot atau membuat seseorang mengantuk dapat meningkatkan risiko.
Beberapa pencegahan lain yang bisa dilakukan, di antaranya: