Perlemakan hati non-alkohol adalah berbagai masalah kesehatan akibat penumpukan lemak dalam sel-sel hati. Penyakit ini dapat menyebabkan sirosis, jaringan parut stadium akhir di hati. Baca terus untuk mendapatkan informasi lengkapnya mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga pengobatannya di bawah ini!
Perlemakan hati non-alkohol (nonalcoholic fatty liver disease/NAFLD) adalah istilah untuk berbagai kondisi yang disebabkan oleh penumpukan lemak di sel-sel hati. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang yang minum sedikit alkohol atau bukan peminum sama sekali, dan orang yang kelebihan berat badan (obesitas).
Perlemakan hati non alkohol tahap awal biasanya tidak mengakibatkan kerusakan apa pun, tetapi dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius, termasuk sirosis (jika kondisinya semakin berat). Memiliki kadar lemak yang tinggi di sel-sel hati juga terkait dengan risiko tinggi masalah kesehatan yang serius, seperti diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), dan penyakit ginjal.
Biasanya NAFLD pada tahap awal tidak menimbulkan gejala. Penderita penyakit ini mungkin tidak akan menyadarinya bahwa telah memilikinya kecuali apabila didiagnosis selama tes yang dilakukan karena alasan lain.
Terkadang penderita NASH atau fibrosis (tahap NAFLD yang lebih lanjut) mungkin mengalami gejala berikut:
Apabila sirosis (tahap paling lanjut) berkembang, penderitanya bisa mengalami gejala yang lebih berat, seperti menguningnya kulit dan bagian putih mata (jaundice), kulit gatal, dan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, kaki atau perut (edema).
Jika dirasa memiliki gejala perlemakan hati non alkohol yang telah disebutkan di atas atau gejala persisten yang membuat Anda khawatir, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca Juga: Perlemakan Hati: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll
Tidak diketahui persis apa yang menyebabkan lemak menumpuk di hati. Namun, NAFLD dan nonalcoholic steatohepatitis (NASH) terkait dengan faktor berikut ini:
Gabungan dari masalah kesehatan ini muncul yang memicu penumpukan lemak di sel-sel hati. Untuk sebagian orang, kelebihan lemak bertindak sebagai racun bagi sel-sel hati, yang menyebabkan peradangan hati dan NASH. Ini dapat menyebabkan penumpukan jaringan parut di hati.
Berbagai penyakit dan kondisi dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami NAFLD, ini termasuk:
Mengingat NAFLD tidak menimbulkan gejala dalam banyak kasus, biasanya menjadi perhatian medis ketika tes yang dilakukan untuk alasan lain menunjukkan masalah hati. Kondisi ini dapat terjadi apabila hati tampak tidak biasa saat pemeriksaan USG atau jika memiliki tes enzim hati yang tidak normal.
Tes untuk menentukan diagnosis dan menentukan tingkat keparahan penyakit, meliputi:
Berikut ini tes darah untuk tujuan berikut ini:
Prosedur pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis NAFLD, meliputi:
Jika sebelumnya tidak meyakinkan, dokter mungkin merekomendasikan prosedur untuk mengambil sampel jaringan dari hati (biopsi hati). Sampel jaringan akan diperiksa di laboratorium untuk mencari tanda-tanda peradangan dan jaringan parut.
Biopsi hati mungkin menyebabkan ketidaknyamanan dan memiliki sedikit risiko.
Kebanyakan penderita NAFLD tidak akan mengalami masalah serius, tetapi jika didiagnosis dengan kondisi tersebut, sebaiknya mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya menjadi lebih buruk.
Sampai saat ini tidak ada obat khusus untuk NAFLD, tetapi menjalani gaya hidup sehat bisa membantu. Perawatan juga mungkin dianjurkan untuk kondisi terkait (seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol) atau komplikasi.
Pasien mungkin dianjurkan untuk membuat janji rutin dengan dokter untuk memeriksa fungsi hati dan mencari tanda-tanda masalah baru.
Adapun perawatan untuk perlemakan hati non-alkohol, berikut di antaranya:
Meskipun saat ini tidak ada obat untuk mengobati NAFLD, tetapi berbagai obat bisa bermanfaat dalam mengatasi masalah yang terkait dengan kondisi tersebut. Dokter mungkin menganjurkan obat untuk mengobati hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes tipe 2, dan obesitas.
Jika pasien mengalami sirosis berat dan hati berhenti bekerja dengan baik, pasien mungkin perlu dimasukkan ke dalam daftar tunggu untuk menjalani transplantasi hati.
Mengingat hati bisa meregenerasi dirinya sendiri, baik bagian yang ditransplantasikan maupun bagian yang tersisa dari hati pendonor bisa tumbuh kembali ke ukuran normal.
Baca Juga: Fatty Liver (Perlemakan Hati), Waspadai Bahaya dan Cara Mencegahnya!
Komplikasi utama dari NAFLD adalah sirosis, merupakan jaringan parut stadium akhir pada hati. Sirosis terjadi akibat cedera hati, seperti peradangan pada NASH. Saat organ hati berusaha menghentikan peradangan, hati menghasilkan area jaringan parut (fibrosis). Ketika peradangan berlanjut, fibrosis menyebar menjangkau lebih banyak jaringan hati.
Jika dibiarkan menyebar, sirosis dapat menyebabkan kondisi berikut: