Istilah gangguan pendengaran bawaan berarti gangguan pendengaran yang ada saat lahir. Gangguan pendengaran kongenital dapat disebabkan oleh faktor genetik atau nongenetik.
Faktor nongenetik dapat menyebabkan sekitar 25 persen gangguan pendengaran bawaan. Faktor nongenetik yang diketahui menyebabkan gangguan pendengaran bawaan meliputi:
Faktor Genetik
Faktor genetik diperkirakan menyebabkan lebih dari 50 persen dari semua gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran akibat cacat genetik dapat terjadi saat lahir atau berkembang di kemudian hari. Sebagian besar gangguan pendengaran genetik dapat digambarkan sebagai kondisi genetik autosomal resesif atau autosomal dominant. Kelainan pendengaran genetik lain yang lebih jarang terjadi termasuk hubungan X-linked (terkait dengan kromosom seks).
Pada gangguan pendengaran resesif autosomal, kedua orangtua membawa gen resesif gangguan pendengaran dan menurun ke anak. Orangtua sering terkejut saat mengetahui anak mereka mengalami gangguan pendengaran karena mereka tidak sadar bahwa mereka membawa gen yang cacat. Pola jenis herediter (diwariskan) ini menyumbang sekitar 70 persen dari semua gangguan pendengaran genetik.
Gangguan pendengaran autosomal dominan terjadi ketika gen abnormal dari satu orangtua dapat menyebabkan gangguan pendengaran meskipun gen pencocokan dari orangtua lainnya normal. Orangtua yang membawa gen dominan mungkin juga mengalami gangguan pendengaran serta tanda dan gejala lain yang membentuk sindrom genetik. Pola autosomal dominan mencakup 15 persen dari semua kasus kehilangan pendengaran genetik.
Ada banyak sindrom genetik yang berbeda namun memberikan manifestasi yang mencakup gangguan pendengaran sebagai salah satu gejala. Contohnya meliputi: