Berikut adalah beberapa penyebab syok.
Ketika ada yang salah dengan tubuh kita
Jika sel-sel kekurangan oksigen, daripada menggunakan metabolisme aerobik (dengan oksigen), sel-sel menggunakan jalur anaerob (tanpa oksigen) untuk menghasilkan energi. Sayangnya, asam laktat dibentuk sebagai produk sampingan dari metabolisme anaerobik. Asam ini mengubah keseimbangan asam-basa dalam darah, sehingga lebih asam, dan dapat menyebabkan situasi di mana sel-sel mulai melepaskan bahan kimia beracun ke dalam aliran darah, menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi rusak. Proses anaerobik pada akhirnya menyebabkan kematian sel. Jika sel mati dalam jumlah tertentu, terjadilah kegagalan organ, diikuti kegagalan multiorgan dan akhirnya, kematian terjadi.
Pikirkan sistem kardiovaskular tubuh serupa dengan pompa minyak di mobil Anda. Untuk fungsi yang efisien, pompa listrik perlu bekerja untuk memompa minyak, perlu ada cukup minyak, dan pipa aliran untuk minyak harus utuh. Jika salah satu komponen ini gagal, tekanan minyak jatuh dan mesin dapat rusak. Di dalam tubuh, jika jantung, pembuluh darah, atau aliran darah (sirkulasi) gagal, maka akhirnya, kematian terjadi.
Sistem pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh dapat gagal dalam berbagai cara.
Paru terluka dan tidak dapat mentransfer oksigen ke aliran darah. Contoh penyebab meliputi:
Jantung tidak mampu memompa darah dengan memadai ke jaringan tubuh. Contoh penyebab ini meliputi:
Penyebab lainnya bisa berupa tidak adanya cukup sel darah merah dalam darah. Jika tidak ada cukup sel darah merah (anemia), maka tidak cukup oksigen dapat disampaikan ke jaringan dengan setiap denyut jantung. Contoh penyebab ini dapat meliputi termasuk:
Tidak cukup cairan di dalam pembuluh darah juga mampu menyebabkan syok. Aliran darah mengandung sel-sel darah (merah, putih, dan trombosit), plasma (yang terdiri lebih dari 90% air), dan banyak protein penting dan bahan kimia. Kehilangan cairan tubuh atau dehidrasi bisa menyebabkan syok.
Pembuluh darah tidak mampu mempertahankan tekanan yang cukup dalam dinding mereka untuk memungkinkan darah dipompa ke seluruh tubuh. Biasanya, dinding pembuluh darah memiliki ketegangan tertentu untuk memungkinkan darah dipompa melawan gravitasi ke daerah-daerah di atas ketinggian jantung. Ketegangan ini berada di bawah kendali sistem saraf pusat tidak sadar, keseimangan antara dua bahan kimia, adrenalin (epinefrin) dan asetilkolin. Jika sistem adrenalin gagal, maka dinding pembuluh darah melebar dan darah akan tinggal di bagian tubuh yang paling dekat dengan tanah (ekstremitas bawah), dan kesulitan kembali ke jantung untuk dipompa ke seluruh tubuh.
Karena salah satu penyebab dalam rangkaian kejadian yang menyebabkan syok merupakan kerusakan dinding pembuluh darah, kehilangan integritas pembuluh darah dapat menyebabkan pembuluh darah bocor, menyebabkan dehidrasi yang memulai lingkaran setan perburukan syok.