Penyakit kuning atau jaundice adalah kondisi yang menandakan penyakit serius yang harus segera mendapatkan perawatan medis. Baca terus untuk mendapatkan informasi lengkap tentang definisi jaundice, gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan!
Penyakit kuning adalah penyakit yang ditandai dengan kulit dan bagian putih mata tampak kuning, bahkan cairan tubuh juga bisa berwarna kuning. Gejala ini bisa menjadi tanda penyakit yang serius, termasuk penyakit hati dan saluran empedu.
Warna kuning pada kulit dan putih mata akan berbeda-beda tergantung pada kadar bilirubin. Bilirubin adalah bahan limbah yang terdapat dalam darah. Kadar sedang biasanya menyebabkan warna kuning, sedangkan kadarnya yang sangat tinggi akan tampak cokelat.
Gejala yang pertama muncul biasanya terjadi pada bagian putih mata yang berubah menjadi kuning. Jika tubuh memiliki kadar bilirubin sedang maka kemungkinan salah satu bagian tubuh akan terlihat kuning. Sedangkan kadar bilirubin yang lebih tinggi akan menyebabkan kulit juga menjadi kuning.
Selain putih mata dan kulit yang tampak menguning, gejala lain yang terkait dengan sakit kuning akan tergantung pada penyebabnya.
Berikut ini gejala penyakit kuning yang umum terjadi:
Sementara gejala kuning di putih mata dan kulit pada bayi biasanya muncul di hari kedua atau keempat setelah lahir. Guna memastikan penyakit kuning pada bayi, tekan dahi atau hidungnya secara lembut. Jika kulit terlihat kuning di tempat yang ditekan, kemungkinan bayi mengalami sakit kuning ringan. Sedangkan jika bayi tidak memilikinya, warna kulit terlihat sedikit lebih terang dari warna normal.
Ciri-ciri penyakit kuning lainnya pada bayi termasuk:
Selain selaput putih mata (sklera) dan kulit terlihat kuning, segera dapatkan perawatan dokter jika gejala penyakit kuning disertai kulit gatal, warna feses tampak gelap atau lebih pucat dari biasanya.
Sedangkan jika bayi baru lahir mengalami ciri-ciri penyakit kuning berikut, segera hubungi dokter:
Penyakit kuning dapat disebabkan oleh beberapa jenis. Oleh karena itu, sangat membantu untuk memahami berbagai penyebabnya dengan mengidentifikasi masalah yang mengganggu metabolisme bilirubin normal dan atau ekskresi.
Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi penyebab penyakit kuning:
Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan kerusakan pada sel-sel darah merah (hemolisis) secara cepat, yang melebihi kemampuan hati untuk menghilangkan peningkatan kadar bilirubin unconjugated/indirect dalam darah.
Sejumlah kondisi dengan peningkatan kerusakan sel darah merah meliputi:
Dalam kasus ini sakit kuning disebabkan oleh ketidakmampuan hati memetabolisme dan mengeluarkan bilirubin dengan baik. Dari pemeriksaan lab bisa didapatkan peningkatan SGOT, SGPT, bilirubin unconjugated/indirect. Berikut beberapa kondisi yang menjadi penyebab penyakit kuning:
Jenis sakit kuning ini juga disebut penyakit kuning obstruktif, disebabkan oleh kondisi yang mengganggu aliran normal bilirubin terkonjugasi dalam bentuk empedu dari hati ke usus. Dari pemeriksaan lab darah bisa didapatkan peningkatan pada bilirubin conjugated/direct dan alkali phosphatase (ALP)
Penyebab penyakit kuning obstruktif meliputi:
Sakit kuning pada bayi baru lahir tidak berbahaya dan biasanya dapat disebabkan oleh beberapa kondisi yang berbeda, meskipun sering kali merupakan akibat fisiologis normal dari hati yang belum matang pada bayi baru lahir.
Beberapa hal yang menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir termasuk:
Penyakit kuning sering kali diakibatkan kelainan mendasar yang menyebabkan produksi bilirubin terlalu banyak atau menghambat hati membuangnya. Kedua hal ini menyebabkan bilirubin mengendap dalam jaringan.
Sejumlah kondisi atau faktor yang mendasari dapat meningkatkan risiko sakit kuning, di antaranya:
Awalnya dokter akan menanyakan riwayat penyakit yang sedang atau pernah dialami pasien secara rinci. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk melihat apakah ada temuan yang mengindikasikan penyebab penyakit kuning.
Selain itu, tes tambahan biasanya diperlukan untuk memastikan dan menentukan penyebab sakit kuning yang mendasarinya.
Berikut ini beberapa tes untuk mendiagnosis penyakit kuning:
Perawatan penyakit ini berdasarkan pada penyebab yang mendasarinya dan meringankan gejalanya. Penyebab biasanya terdiri dari tiga jenis.
Berikut beberapa cara mengobati penyakit kuning berdasarkan penyebabnya:
Mengobati sakit kuning pre-hepatic tujuannya adalah untuk memperlambat kerusakan sel darah merah yang menyebabkan bilirubin menumpuk di dalam darah. Dalam kasus infeksi, seperti malaria, penggunaan obat penyakit kuning untuk infeksi yang mendasarinya sering kali dianjurkan.
Sedangkan untuk kelainan darah genetik, seperti anemia sel sabit atau talasemia, transfusi darah kemungkinan diperlukan untuk mengganti sel darah merah.
Sementara sindrom Gilbert biasanya tidak memerlukan perawatan karena sakit kuning yang terkait dengan kondisi ini tidak terlalu serius.
Ketika mengatasi penyakit kuning intra-hepatic, tidak banyak yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kerusakan hati, meskipun seiring waktu hati dapat memperbaiki dirinya sendiri.
Oleh karena itu, tujuan perawatannya untuk mencegah kerusakan hati lebih lanjut. Dapat digunakan hepatoprotector semisal curcuma ataupun n-acetyl sistein.
Sedangkan kerusakan hati yang disebabkan oleh infeksi, seperti hepatitis virus atau demam kelenjar, obat penyakit kuning berupa antivirus bisa diberikan untuk membantu mencegah kerusakan lebih lanjut.
Jika kerusakan yang disebabkan oleh paparan zat berbahaya, seperti alkohol atau bahan kimia, dianjurkan untuk menghindari zat tersebut. Sementara pada kasus penyakit hati yang parah, pilihan pengobatanya adalah transplantasi hati.
Bagi sebagian besar kasus penyakit kuning post-hepatic, prosedur operasi dianjurkan untuk membuka penyumbatan sistem saluran empedu.
Bagian yang mungkin perlu dihilangkan selama operasi, di antaranya:
Penyakit kuning pada bayi baru lahir biasanya ringan dan akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu dua atau tiga minggu. Sedangkan sakit kuning yang tergolong sedang atau berat memerlukan perawatan.
Perawatan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi, di antaranya:
Gatal yang menyertai penyakit ini terkadang sangat kuat sehingga pasien tak kuasa menahan untuk menggaruknya, menyebabkan insomnia, bahkan dalam kasus yang ekstrem pasien dapat memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Jika mengalami komplikasi, biasanya disebabkan karena masalah yang mendasarinya, bukan sakit kuning itu sendiri. Misalnya, saluran empedu yang tersumbat mengarah ke penyakit ini dapat terjadi perdarahan yang tidak terkontrol. Kondisi ini karena penyumbatan menyebabkan kekurangan vitamin yang dibutuhkan untuk pembekuan darah.
Tidak ada cara yang mungkin dapat mencegah semua kasus penyakit ini karena dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Namun, dengan melakukan tindakan pencegahan tertentu dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Berikut ini beberapa cara mengurangi risiko sakit kuning: