Terbit: 2 November 2020
Ditulis oleh: Devani Adinda Putri | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Kista ginjal adalah kista atau jaringan berbentuk kantong bulat yang berisi cairan pada ginjal. Ketahui gejala, penyebab, komplikasi, dan obat kista ginjal dalam pembahasan ini.

Kista Ginjal: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Apa Itu Kista Ginjal?

Kista ginjal adalah adanya kista atau kantong cairan yang terbentuk pada ginjal. Kondisi ini sering dikaitkan sebagai salah satu penyebab penurunan fungsi organ ginjal, namun sebenarnya kebanyakan kasus kista sederhana tidak berbahaya dan bahkan tidak menyebabkan gejala serius.

Simple renal cyst atau kista ginjal sederhana bersifat nonkanker dan jarang menyebabkan komplikasi penyakit. Simple renal cyst mungkin terbentuk pada salah satu atau kedua ginjal. Kebanyakan pasien menyadari memiliki simple renal cyst dari pemeriksaan pemindaian pencitraan untuk tujuan pemeriksaan penyakit lain.

Kista sederhana berbeda dengan polycystic kidney disease (PKD), yaitu penyakit bawaan yang menumbuhkan banyak kista pada ginjal yang dapat mengganggu fungsi organ tersebut. Sementara jenis kista sederhana cenderung muncul akibat faktor bertambah usia dan tidak menyebabkan bahaya pada renal.

Gejala Kista Ginjal

Kantong cairan (kista) sering kali tidak menyebabkan gejala apa pun atau hanya berupa gejala ringan, seperti:

  • Demam.
  • Perut bengkak.
  • Sering buang air kecil.
  • Urine berdarah (hematuria).
  • Urine berwarna gelap.
  • Nyeri perut bagian atas.
  • Nyeri pada tulang rusuk dan panggul.

Dalam kasus yang jarang terjadi, kista sederhana juga dapat menyebabkan gejala lain seperti:

  • Infeksi ginjal atau tanda infeksi lainnya.
  • Gangguan fungsi ginjal.
  • Tekanan darah tinggi.

Bila ukuran kantongnya lebih besar, berada pada kedua kidney, serta pasien juga memiliki banyak kista akibat polycystic kidney disease (PKD), gejalanya mungkin berbeda.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebagian besar kasus renal kista sederhana memang tidak menunjukkan gejala. Walaupun demikian, segera hubungi dokter bila mengalami gejala renal kista atau bila Anda mengalami nyeri perut, tulang rusuk, dan panggul yang tidak biasa.

Penyebab Kista Ginjal

Belum tahu apa penyebab kista sederhana secara pasti. Beberapa teori mengungkapkan penyebab kista sederhana adalah penyumbatan pada tubulus kecil yang berperan untuk menampung urine. Pembentukannya mungkin juga terjadi akibat lapisan permukaan ginjal yang berbentuk seperti kantong (divertikula) melemah atau membengkak ketika cairan urine penuh.

Faktor Risiko Kista Ginjal

Berikut ini beberapa faktor yang membuat seseorang lebih rentan terkena kista renal sederhana:

  • 25% orang berusia 40 tahun lebih rentan.
  • 50% orang berusia 50 tahun mengalami kista sederhana.
  • Jenis kelamin pria lebih sering mengembangkan jenis kista ini.
  • Ukuran kista lebih besar seiring bertambahnya usia.
  • Dalam 10 tahun, ukuran kista mungkin lebih besar dua kali lipat.

Diagnosis Kista Ginjal

Gejala kista hampir jarang terjadi, pasien biasanya mendapatkan diagnosis kista sederhana dari hasil pencitraan atau rontgen organ saat memeriksa keluhan penyakit lain. Bila mengalami gejala, kista sederhana dapat terdeteksi melalui pemeriksaan sebagai berikut:

  • Tes pencitraan seperti ultrasound, pemindaian tomografi terkomputerisasi, dan pencitraan resonansi magnetik.
  • Ultrasonologi perut dan panggul untuk mengambil gambar dari permukaan ginjal untuk memastikan ukuran dan perubahan jaringan ginjal.
  • Pemeriksaan fungsi ginjal dari sampel darah untuk memastikan apakah gejala dari kondisi ini mengganggu fungsi organ atau tidak.

Jenis Kista Ginjal

Kista ginjal terbagi menjadi dua jenis. Berikut ini penjelasannya:

  • Kista Sederhana: Kista berupa kantong berisi cairan yang bersifat non-kanker, biasanya tanpa gejala, dan tidak membahayakan.
  • Kista Kompleks: Kista-kista yang muncul karena penyakit ginjal polikistik. Kantong kista memiliki dinding yang tebal, padat, dan bukan hanya berisi cairan. Kumpulan kista komplek dapat bersifat kanker dan menyebabkan gangguan fungsi organ.

Anda harus konsultasi ke dokter untuk memastikan jenis kista dan apakah berbahaya atau dapat mengganggu fungsi organ.

Pengobatan Kista Ginjal

Anda harus konsultasi dengan dokter spesialis atau ahli urologi untuk menentukan pengobatan terbaik untuk masalah ginjal. Dokter akan memberikan perawatan sesuai dengan gejala yang Anda alami. Berikut ini pengobatannya:

1. Obat Kista Ginjal Tanpa Gejala

Bila Anda mendapat diagnosis kista sederhana, Anda cenderung tidak membutuhkan perawatan atau obat kista karena kista dinilai tidak berbahaya. Anda tetap harus melakukan tes pencitraan atau rontgen setiap 6-12 bulan sekali untuk memastikan kista tidak tumbuh atau bertambah besar.

Dokter biasanya juga menyarankan agar Anda selalu menjaga pola hidup dan pola makan sehat. Penuhi asupan makanan sehat seperti sayur dan buah yang kaya akan sodium, potasium, protein, dan fosfor. Makanan sehat untuk ginjal adalah kembang kol, bluberi, anggur, kol, bawang, nanas, jamur shitake, dll.

2. Obat Kista yang Menyebabkan Gejala

Apabila kista membesar dan menyebabkan gangguan kesehatan, dokter akan menyarankan beberapa jenis pengobatan dan perawatan seperti:

  • Skleroterapi

Skleroterapi adalah prosedur untuk mengeringkan kista dengan menggunakan ultrasound. Anda akan mendapatkan anestesi lokal, lalu cairan kista akan dikeluarkan melalui jarum suntik tipis dan panjang yang disuntikkan melalui kulit. Sementara kantong kista akan diisi dengan larutan alkohol khusus agar tidak kembali diisi oleh cairan kista.

  • Operasi

Bila kista semakin membesar dengan gejala yang membahayakan, dokter akan menyarankan operasi pengangkatan kista. Dokter akan melakukan pembedahan mengalirkan cairan kista keluar tubuh. Kantong kista akan dipotong agar tidak terbentuk lagi.

Dokter mungkin akan merekomendasikan jenis prosedur operasi lain sesuai dengan tingkat keparahan gejala dan kondisi Anda. Anda membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan jangka panjang bila memutuskan untuk menjalani operasi pengangkatan kista.

Komplikasi Kista Ginjal

Kista sederhana jarang menyebabkan komplikasi. Dalam kasus tertentu, berikut ini komplikasi yang mungkin terjadi:

  • Kista pecah, menyebabkan gejala nyeri pada punggung.
  • Infeksi pada kista, menyebabkan gejala demam dan nyeri secara umum.
  • Obstruksi urine, menyebabkan penyumbatan saluran kemih dan pembengkakan ginjal.
  • Tekanan darah tinggi.

Apabila kista terjadi akibat polycystic kidney disease (PKD), ada risiko gagal ginjal pada pasien usia 60 tahun ke atas.

Pencegahan Kista Ginjal

Mungkin tidak ada pencegahan untuk kondisi ini, namun setiap orang dapat mengurangi risiko mengalami masalah ginjal dengan beberapa cara, termasuk:

  • Makan sehat setiap hari. Batasi konsumsi makanan berlemak dan terlalu asin.
  • Minum air putih yang cukup.
  • Jaga tekanan darah tetap normal.
  • Jangan merokok dan batasi konsumsi alkohol.
  • Jaga berat badan ideal dapat mengurangi masalah ginjal.

Ginjal adalah salah satu organ penting dalam tubuh yang bertugas untuk menyeimbangkan elemen dalam darah, mengatur limbah pembuangan tubuh, dan menyeimbangkan hormon yang mengatur tekanan darah. Kista sederhana tidak membahayakan, namun tetap konsultasi ke dokter agar kista tidak membesar. Semoga informasi ini bermanfaat!

 

  1. Mayo Clinic. 2020. Kidney cysts. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/kidney-cysts/symptoms-causes/syc-20374134. (Diakses pada 02 November 2020).
  2. RadiologyInfo. 2020. Renal Cysts. https://www.radiologyinfo.org/en/info.cfm?pg=renal-cyst#:~:text. (Diakses pada 02 November 2020).
  3. Watson, Stephanie. 2017. Kidney Cyst. https://www.healthline.com/health/kidney-cyst. (Diakses pada 02 November 2020).
  4. WebMD. 2019. Kidney Cyst. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/kidney-cyst-causes-symptoms-treatments#1-4. (Diakses pada 02 November 2020).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi