Terbit: 25 April 2023 | Diperbarui: 28 April 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Beberapa orang sering kali sulit membedakan antara tumor ganas dan jinak. Bahkan, ada yang menganggap dua hal tersebut adalah sesuatu yang sama. Agar tidak keliru, simak penjelasan lengkap tentang bedanya tumor jinak dan ganas (kanker) di bawah ini.

Mengenali Perbedaan Tumor Ganas dan Tumor Jinak

Apa itu Tumor?

Tumor adalah benjolan dan ketika benjolan tersebut terdiri dari sel-sel yang normal; berarti itu jinak. Jika benjolan terdiri dari sel-sel abnormal dan tumbuh tak terkendali, ini adalah sel kanker atau sering juga disebut tumor ganas.

Guna menentukan apakah tumor jinak atau kanker, dokter dapat mengambil sampel sel dengan prosedur biopsi. Kemudian hasil biopsi memerlukan analisis di bawah mikroskop oleh ahli patologi, dokter spesialis dalam ilmu laboratorium.

Perbedaan Tumor Ganas dan Jinak

Meskipun sebagian besar tumor ganas tumbuh dan berkembang dengan cepat; serta sebagian besar tumor jinak tidak, ada tumor kanker yang tumbuh lambat dan tumor non kanker yang tumbuh dengan cepat, perbedaan utama antara kedua jenis tumor tersebut jelas dan konsisten.

Berikut ini rangkuman perbedaan tumor jinak dan ganas:

Tumor Jinak Tumor Ganas
Sel tumor cenderung tidak menyebar Sel kanker dapat menyebar (metastasis)
Sebagian besar sel tumbuh perlahan Biasanya tumbuh cukup cepat
Tidak menyerang jaringan terdekat Sering menyerang membran basal yang mengelilingi jaringan sehat di dekatnya
Tidak bermetastasis ke bagian tubuh lainnya Menyebar melalui aliran darah atau sistem limfatik
Cenderung memiliki batasan yang jelas Bisa muncul kembali setelah pengangkatan (operasi), terkadang di area lain dari tempat aslinya
Bentuk, kromosom, dan DNA sel tampak normal saat diperiksa di bawah mikroskop Sel memiliki kromosom dan DNA abnormal yang ditandai dengan inti yang besar dan tampak gelap. Ini mungkin memiliki bentuk yang tidak normal
Tidak mengeluarkan hormon atau zat lain Mengeluarkan zat yang menyebabkan kelelahan dan penurunan berat badan (sindrom paraneoplastik)
Mungkin tidak memerlukan perawatan jika tidak menyebabkan masalah kesehatan Memerlukan perawatan agresif, termasuk pembedahan, radiasi, kemoterapi, dan obat-obatan imunoterapi
Tidak dapat kambuh jika diangkat atau memerlukan perawatan lebih lanjut seperti radiasi atau kemoterapi Tumor ganas bisa mengalami kekambuhan setelah diobati.

Tumor Jinak (Non Kanker)

Jika sel-selnya tidak bersifat kanker, berarti tumor ini jinak. Dengan demikian, tumor ini tidak akan menyerang jaringan di dekatnya atau menyebar ke area lain dari tubuh.

Tumor jinak sebenarnya kurang mengkhawatirkan kecuali jika menekan jaringan, saraf, atau pembuluh darah di dekatnya dan menyebabkan kerusakan. Contoh tumor jinak adalah fibroid pada rahim atau lipoma.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan tumor ganas dan jinak untuk membantu mencegah pertumbuhan tumor dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Tumor jinak mungkin memerlukan pengangkatan melalui prosedur operasi, karena jika tidak akan tumbuh sangat besar dan terkadang dengan berat beberapa kilogram.

Pertumbuhan tumor bisa berbahaya ketika tumbuh di otak dan memadati struktur normal di ruang tertutup tengkorak. Tumor jinak dapat menekan organ vital atau menghambat saluran.

Beberapa jenis tumor jinak seperti polip usus merupakan prakanker dan diangkat untuk pencegahan agar tidak menjadi ganas. Pertumbuhan tumor jinak biasanya tidak dapat kambuh setelah pengangkatan, tetapi jika kembali kambuh, biasanya di tempat yang sama.

Baca Juga: 10 Jenis Tumor Jinak Beserta Gejala yang Harus Anda Ketahui

Tumor Ganas (Kanker) 

Tumor ganas terbentuk dari sel kanker dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya. Beberapa sel kanker dapat masuk ke aliran darah atau kelenjar getah bening, di mana sel ini dapat menyebar ke jaringan lain di dalam tubuh.

Kanker dapat terjadi dan tumbuh di mana saja di bagian tubuh, termasuk payudara, kulit, usus, paru-paru, organ reproduksi, dan darah.

Contohnya, kanker payudara dapat mulai terjadi di jaringan payudara dan bisa menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak jika tidak segera terdeteksi dan mendapatkan pengobatan. Setelah kanker payudara menyebar ke kelenjar getah bening, sel-sel kanker menyebar ke area lain dari tubuh seperti hati atau tulang. 

Sel kanker payudara pada akhirnya dapat membentuk tumor di lokasi tersebut. Biopsi tumor ini mungkin dapat menunjukkan ciri-ciri jaringan kanker payudara.

Baca Juga: Ibu dengan Tumor Jinak di Payudara Bolehkah Menyusui?

Apakah Tumor Jinak Bisa Menjadi Ganas?

Beberapa jenis tumor jinak sangat jarang berubah menjadi tumor ganas. Namun, beberapa jenis seperti polip adenomatosa (adenoma) di usus besar memiliki risiko lebih tinggi berubah menjadi kanker.

Inilah sebabnya polip (yang jinak) melalui prosedur pengangkatan selama kolonoskopi. Mengangkat polip adalah salah satu cara mencegah kanker usus besar.

Tidak jelas apakah tumor itu jinak atau ganas, dan dokter mungkin akan menggunakan beberapa faktor berbeda untuk mendiagnosis tumor. Pasien mungkin akan mendapatkan diagnosis yang tidak pasti.

Ada kemungkinan bahwa prosedur biopsi dapat mendeteksi sel-sel prakanker atau melewatkan area di mana menemukan sel-sel kanker lebih banyak. Dalam hal ini, tumor yang jinak bisa berubah menjadi ganas saat tumbuh dan berkembang.

Cara Mendeteksi Tumor

Setelah mengetahui perbedaan tumor jinak dan tumor ganas, siapa pun mungkin dapat mengenali ciri-ciri tumor yang muncul dalam tubuh, misalnya benjolan tidak biasa di tubuh. Tetapi untuk memastikan bahwa itu tumor, temui dokter sesegera mungkin.

Terkadang pasien mungkin tidak tahu bahwa dirinya memiliki tumor. Hal ini dapat terdeteksi selama skrining atau pemeriksaan rutin, atau selama tes untuk beberapa gejala lainnya.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter mungkin menggunakan satu atau lebih tes pencitraan untuk membantu memastikan diagnosis, antara lain:

  • Sinar X.
  • USG (ultrasonografi).
  • CT scan (computerized tomography scan).
  • MRI (magnetic resonance imaging).

Tes darah adalah cara lain untuk membantu mendeteksi tumor. Tetapi biopsi adalah satu-satunya cara untuk memastikan keberadaan kanker. Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan.

Lokasi tumor akan menentukan apakah pasien memerlukan biopsi jarum atau metode lain, misalnya kolonoskopi atau pembedahan.

Sampel jaringan kemudian dikirim ke laboratorium dan melalui pemeriksaan di bawah mikroskop. Setelah pemeriksaan, dokter akan menerima laporan patologi. Laporan ini dapat memberi tahu dokter apakah sampel jaringan tersebut itu jinak, prakanker, atau ganas.

 

  1. Fayed, Lisa. 2021. Differences Between a Malignant and Benign Tumor. https://www.verywellhealth.com/what-does-malignant-and-benign-mean-514240. (Diakses pada 24 Februari 2023)
  2. Pietrangelo, Ann. 2019. Benign and Malignant Tumors: How Do They Differ?. https://www.healthline.com/health/cancer/difference-between-benign-and-malignant-tumors. (Diakses pada 24 Februari 2023)
  3. Sinha, Tarini. 2018. Tumors: Benign and Malignant. https://juniperpublishers.com/ctoij/pdf/CTOIJ.MS.ID.555790.pdf. (Diakses pada 24 Februari 2023)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi