Terbit: 4 January 2020
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Jati Satriyo

Kolesterol adalah molekul sejenis lipid yang ditemukan dalam aliran darah dan sel tubuh. Kolesterol normal diproduksi oleh hati dan dibutuhkan untuk proses metabolisme tubuh untuk membantu pembentukan sel baru dan hormon.

Kolesterol: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan

Meski dibutuhkan tubuh, namun jangan sampai produksi berlebih. Kelebihan kolesterol dapat mengakibatkan penumpukan lemak dalam darah yang dapat menyumbat pembuluh darah.

Pada akhirnya, jantung dan otak akan kekurangan pasokan darah yang dapat menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke. Kadar yang terlalu tinggi dalam darah disebut hiperkolesterolemia.

Jenis Kolesterol

Kolesterol terbagi menjadi beberapa jenis, berikut perbedaan dari setiap jenisnya:

1. Low-Density Lipoprotein (LDL)

Jenis ini juga disebut kolesterol jahat. LDL mengandung 75 persen kolesterol dan hanya sedikit protein. LDL berperan untuk mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kadar LDL yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri.

2. High-Density Lipoprotein (HDL)

Jenis berikutnya juga dikenal sebagai kolesterol baik. HDL mengandung banyak protein dan mengalirkan 20 sampai 30 persen kolesterol ke seluruh tubuh. HDL berperan untuk membuang kelebihan kolesterol dari sel dan dinding arteri serta membawa kolesterol kembali ke hati untuk dibuang.

 3. Trigliserida

Selain HDL dan LDL, ada pula yang disebut trigliserida, yang berperan dalam penyimpanan lemak dan berpengaruh dalam pembentukan lipoprotein kaya kolesterol. Lipoprotein kaya kolesterol inilah yang menyebabkan kolesterol tinggi serta meningkatkan pembentukan gumpalan darah.

Trigliserida berasal dari gliserol dan asam lemak dan merupakan lemak darah yang membantu transfer jaringan lemak adiposa dan glukosa darah dari liver/hati. Trigliserida ini berperan juga terhadap atherosclerosis.

Selain risiko kejadian penyakit kardiovaskular akibat proses atherosclerosis, tingginya kadar trigliserida juga berperan terhadap kejadian pankreatitis akut bila kadar trigliserida lebih dari 400 miligram/desiliter.

Penyebab Kadar Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi adalah faktor risiko terhadap penyakit jantung koroner dan penyebab serangan jantung. Penumpukan kolesterol adalah kondisi yang mempersempit arteri, yang disebut atherosclerosis. Pada atherosclerosis, plak terbentuk dan menyebabkan pembatasan aliran darah.

Selain diproduksi dalam hati, kolesterol juga dapat dihasilkan dari makanan. Tetapi, jika terlalu banyak makan makanan yang berlemak tinggi dapat meningkatkan kadar kolesterol.

Berikut ini berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko kolesterol jahat:

1. Pola Makan yang Buruk

Mengonsumsi lemak jenuh yang terkandung dalam produk hewani, dan lemak trans yang ditemukan di beberapa kue kering, biskuit, dan popcorn, dapat meningkatkan kadar kolesterol. Makanan yang tinggi kolesterol, seperti daging merah dan produk susu penuh lemak, juga akan meningkatkan kolesterol.

2. Obesitas

Tubuh yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

3. Merokok

Merokok dapat merusak dinding pembuluh darah, membuatnya lebih rentan menimbun lemak. Merokok juga dapat menurunkan kadar HDL.

4. Usia

Unsur kimiawi dalam tubuh akan berubah seiring bertambahnya usia, begitupun risiko kolesterol tinggi akan meningkat. Bertambahnya usia membuat hati menjadi kurang mampu menghilangkan LDL.

5. Diabetes

Kadar gula darah tinggi atau diabetes juga meningkatkan kadar kolesterol lebih tinggi, yang disebut very-low-density lipoprotein (VLDL) dan menurunkan HDL. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat merusak lapisan arteri.

6. Kurang Olahraga

Tubuh yang kurang aktif berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah dalam tubuh. Oleh karena itu, olahraga membantu meningkatkan HDL atau kandungan baik, sambil meningkatkan ukuran partikel yang membentuk LDL atau kandungan jahat, yang membuatnya kurang berbahaya.

7. Genetik

Risiko terkena kolesterol tinggi meningkat bila Anda memiliki orang tua atau anggota keluarga yang menderita kolesterol tinggi.

Gejala Kadar Kolesterol Tinggi

Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah tidak memiliki gejala yang jelas, tetapi dapat meningkatkan risiko terhadap kondisi yang menimbulkan gejala, di antaranya:

  • Angina (nyeri dada yang disebabkan oleh penyakit jantung)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Stroke
  • Penyakit peredaran darah lainnya

Selain itu, kondisi lain yang memiliki gejala termasuk:

  • Pertumbuhan lunak kekuningan atau lesi pada kulit, yang disebut xanthomas dapat mengindikasikan kecenderungan genetik untuk masalah kolesterol.
  • Orang yang obesitas atau menderita diabetes juga memiliki kolesterol tinggi.
  • Impotensi pada pria disebabkan oleh arteri yang terkena kolesterol darah berlebihan.

Banyak orang yang tidak tahu bahwa dirinya mengalami kolesterol, terlebih jika tidak pernah memeriksakannya. Biasanya, seseorang baru menyadari bahwa dirinya mengalami kolesterol tinggi bersamaan dengan diagnosis penyakit lain, seperti penyakit jantung koroner atau stroke.

Oleh karena itu, melakukan pemeriksaan kadar HDL dan LDL merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui apakah Anda mempunyai kadar kolesterol tinggi atau masih dalam batas normal. Juga melakukan pemeriksaan profil lipid secara rutin guna mencegah perkembangan penyakit kronis yang bisa disebabkan oleh kondisi tersebut.

Diagnosis Kadar Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi dapat didiagnosis sangat mudah dengan tes darah yang disebut tes profil  lipid. Biasanya, dokter akan mengambil sampel darah dan mengirimkannya ke laboratorium untuk dianalisis. Dokter juga akan meminta Anda untuk tidak makan atau minum apapun selama 12 jam sebelum tes.

Pemeriksaan kadar kolesterol merupakan satu langkah untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit kronis, seperti penyakit stroke dan jantung. Kadar kolesterol dalam darah setidaknya diukur sekali setiap lima tahun pada setiap orang yang berusia di atas 20 tahun.

Tes profil lipid dapat menunjukkan jumlah kolesterol total yang ada dalam tubuh, jumlah LDL, jumlah HDL, dan jumlah trigliserida. Batasan untuk setiap jenis tes ini adalah:

1. Kolesterol HDL

Kadar kolesterol normal untuk HDL adalah 40 mg/dl atau lebih, dan dapat dikatakan rendah bila kadarnya kurang dari 40 mg/dl.

2. Kolesterol LDL

Kadar kolesterol normal untuk LDL adalah kurang dari 100 mg/dl, dan akan membahayakan kesehatan Anda bila kadarnya mencapai 160 mg/dl atau lebih.

3. Trigliserida

Kadar trigliserida yang baik dalam darah adalah kurang dari 150 mg/dl, dan termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya mencapai 200 mg/dl atau lebih.

4. Kolesterol Total

Kadar kolesterol total yang baik dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dl, termasuk dalam kategori tinggi bila kadarnya mencapai 240 mg/dl atau lebih.

Komplikasi Kadar Kolesterol Tinggi

Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya plak yang akan menumpuk di arteri, jika tidak diobati. Seiring waktu, plak ini dapat menghambat pembuluh darah atau disebut atherosclerosis.

Atherosclerosis adalah kondisi serius yang dapat membatasi aliran darah melalui arteri, dan juga meningkatkan risiko gumpalan darah yang berbahaya. Atherosclerosis dapat menyebabkan banyak komplikasi yang mengancam jiwa, termasuk:

  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Angina (nyeri dada)
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Penyakit pembuluh darah perifer
  • Penyakit ginjal kronis

Kadar Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan empedu, di mana akan meningkatkan risiko batu empedu.

Pengobatan Kadar Kolesterol yang Tinggi secara Alami

Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang sederhana di mana dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi dan mengurangi risiko penyakit jantung:

1. Lakukan Perubahan Diet

Cobalah makanan yang menurut penelitian dapat menurunkan kadar kolesterol yang tinggi, seperti oatmeal, kacang kenari, tuna, salmon, sarden, dan tahu, yang membantu kadar kolesterol normal. Jauhi makanan yang mengandung lemak trans, lemak jenuh, dan gula.

2. Berhenti Merokok

Jika perokok, segera berhenti merokok untuk menaikkan kadar  kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Jika berhenti, Anda akan memiliki lebih banyak HDL, yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

3. Olahraga

Langkah untuk membantu mencapai nilai normal kolesterol adalah tetap aktif. Olahraga dalam jumlah sedang, seperti jalan cepat setengah jam sehari, akan membantu mengontrol berat badan. Olahraga menurunkan risiko terkena penyakit jantung, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.

Olahraga juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar baik (HDL), yang keduanya baik untuk hati.

4. Hindari Lemak Trans

Lemak trans terkadang terkandung pada makanan sebagai minyak sayur terhidrogenasi parsial, yang sering digunakan dalam margarin dan biskuit, kerupuk, dan kue yang dijual di pasaran. Lemak trans dapat membantu mencapai nilai normal kolesterol.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) telah melarang penggunaan minyak sayur terhidrogenasi parsial per 1 Januari 2021.

5. Makan Makanan Mengandung Asam Lemak Omega-3

Asam lemak omega-3 tidak memengaruhi LDL, tetapi dapat menyehatkan jantung sehat, termasuk mengurangi tekanan darah. Makanan dengan asam lemak omega-3 termasuk ikan salmon, mackerel, herring, walnut dan biji rami.

6. Perbanyak Serat Larut

Serat larut dapat mengurangi penyerapan kolesterol ke dalam aliran darah. Serat larut terkandung dalam makanan seperti oatmeal, kacang merah, kubis Brussel, apel dan pir.

7. Konsumsi Whey Protein

Protein ini ditemukan dalam produk susu, yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Penelitian telah menunjukkan bahwa whey protein yang dikonsumsi dalam bentuk suplemen dapat menurunkan LDL dan kolesterol total, serta tekanan darah.

Pengobatan Kolesterol secara Medis

Dalam beberapa kondisi, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk membantu menurunkan kadar kolesterol yang tinggi. Statin adalah obat yang paling sering diresepkan. Obat ini menghambat hati menghasilkan lebih banyak kolesterol. Beberapa jenis statin termasuk:

  • Atorvastatin
  • Fluvastatin
  • Rosuvastatin
  • Simvastatin

Dokter mungkin juga akan meresepkan obat lain untuk menurunkan kolesterol tinggi, seperti:

  • Niasin
  • Resin asam empedu atau sequestrants, seperti colesevelam, colestipol, atau cholestyramine
  • Inhibitor penyerapan kolesterol, seperti ezetimibe

Beberapa produk mengandung kombinasi obat-obatan untuk membantu mengurangi penyerapan kolesterol tubuh dari makanan dan mengurangi produksi kolesterol dalam hati. Salah satu contohnya adalah kombinasi ezetimibe dan simvastatin.

 

  1. Anonim. 2019. High cholesterol. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/symptoms-causes/syc-20350800. (Diakses 4 Desember 2019).
  2. Anonim. 2017. High Cholesterol. https://familydoctor.org/condition/cholesterol/. (Diakses 4 Desember 2019)
  3. Anonim. 2019. Medicines for high cholesterol. https://www.nhs.uk/conditions/high-cholesterol/medicines-for-high-cholesterol/. (Diakses 4 Desember 2019).
  4. Anonim. 2018. Top 5 lifestyle changes to improve your cholesterol. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/reduce-cholesterol/art-20045935. (Diakses 4 Desember 2019).
  5. Anonim. 20187. Understanding Cholesterol Problems: Symptoms. https://www.webmd.com/cholesterol-management/guide/understanding-cholesterol-problems-symptoms. (Diakses 4 Desember 2019).
  6. Cafasso, Jacquelyn dan Heather C. 2018. Everything You Need to Know About High Cholesterol. https://www.healthline.com/health/heart-disease/natural-remedies-cholesterol. (Diakses 4 Desember 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi