Kejang pada Anak – Penjelasan Kejang Absans, Kejang Neonatal, dan Infantil serta Penanganan Mandiri

Terbit: 7 June 2017
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Berikut adalah beberapa tipe kejang pada anak, antara lain: kejang absans, kejang neonatal, dan kejang infantil.

Kejang absans (petit mal)

  • Ini bisa dievaluasi tanpa harus pergi ke unit gawat darurat. Kemungkinan besar, dokter hanya akan melakukan pemeriksaan EEG. Jika EEG menunjukkan hasil bahwa anak tersebut tidak mengalami kejang, maka anak tersebut kemungkinan besar akan memakai obat untuk mengendalikannya.

Kejang neonatal dan kejang infantil

  • Kejang jenis ini terjadi pada anak kecil dan sering dikaitkan dengan masalah lain seperti keterbelakangan mental. Anak-anak yang dicurigai mengalami kejang ini mungkin memiliki beberapa tes laboratorium yang dilakukan di unit gawat darurat. Pemeriksaan termasuk pengambilan sampel darah dan urin, tusukan lumbal, dan mungkin CT scan kepala. Anak-anak ini biasanya dirawat di rumah sakit dan bahkan mungkin dirujuk ke rumah sakit khusus anak-anak. Di rumah sakit, anak-anak ini menjalani beberapa hari pemeriksaan untuk mencari kemungkinan penyebab kejang.

Pengobatan rumah untuk kejang pada anak

  • Upaya awal Anda harus diarahkan terlebih dahulu untuk melindungi anak dari kemungkinan melukai dirinya sendiri.
  • Bantu anak untuk berbaring.
  • Singkirkan gelas atau benda berbahaya lainnya di daerah tersebut.
  • Jangan mencoba memasukkan apapun ke mulut anak. Dengan melakukannya, Anda mungkin melukai anak itu atau diri Anda sendiri.
  • Segera periksa apakah anak tersebut bernafas. Hubungi 119 untuk mendapatkan bantuan medis jika anak tidak bernafas.
  • Setelah kejang berakhir, posisikan anak miring mantap dan tetap bersama anak sampai dia benar-benar terjaga. Amati anak itu untuk bernafas. Jika ia tidak bernafas dalam waktu 1 menit setelah kejang berhenti, maka mulailah pernafasan bantuan dari mulut ke mulut (CPR). Jangan mencoba melakukan bantuan pernapasan untuk anak saat kejang kejang, karena Anda bisa melukai anak atau diri Anda sendiri.
  • Jika anak mengalami demam, obat paracetamol (seperti Tylenol) dapat diberikan secara rektal (melalui dubur).
  • Jangan mencoba memberi makanan, cairan, atau obat-obatan melalui mulut kepada anak yang baru saja mengalami kejang.
  • Anak-anak yang diketahui memiliki epilepsi harus dicegah dari cedera lebih lanjut dengan menjauhkan anak dari benda-benda padat di sekitarnya. Jika Anda telah mengetahui penggunaan obat rektal untuk kejang (misalnya Valium) dengan dokter anak Anda, beri anak dosis yang benar.
DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi