Diagnosis diperlukan untuk menentukan perawatan dari luka tersebut. Sinar-X dapat dilakukan untuk mencari patah tulang (fraktur). Sinar-X juga dapat membantu mencari benda asing yang mungkin telah tertanam dalam robekan. Fluoroskopi dilakukan untuk membantu menemukan benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Ultrasonography (USG) juga dapat digunakan untuk membantu dalam mencari benda asing pada luka. Fluoroskopi dan ultrasound hanya tersedia di unit gawat darurat (UGD) dan rumah sakit.
Penutupan primer: Praktisi kesehatan akan membersihkan luka dan kemudian memeriksa area luka untuk mencari apakah ada benda asing sebelum menutup luka dengan jahitan, staples, atau lem bedah.
Jika luka sudah berlangsung terlalu lama, terlalu kotor, atau jika ada alasan untuk tidak menutup luka, penyembuhan dapat terjadi dengan penutupan sekunder. Luka akan dibersihkan, diperban, dan dibiarkan sembuh dari waktu ke waktu tanpa jahitan.
Pada orang sehat dengan luka kotor, kombinasi dari dua teknik di atas dapat dipertimbangkan (penutupan sekunder dan dilanjutkan penutupan primer). Dalam skenario ini, dokter akan membersihkan dan menutup luka dengan perban steril. Kemudian pasien akan diminta untuk kembali dalam waktu 3-5 hari, dan jika luka tidak menunjukkan bukti infeksi, luka akan ditutup dengan jahitan, staples, atau lem bedah.