Diet bagi penderita pankreatitis akut adalah dengan mengistirahatkan usus selama beberapa hari. Artinya, tidak ada makanan atau asupan cairan melalui mulut. Akibatnya, pasien perlu diberikan cairan dan nutrisi intravena di rumah sakit sementara pankreas diberikan waktu untuk pulih. Pasien kemudian perlahan-lahan memulai asupan oral dengan cairan bening dan kemudian sup.
Pasien dengan pankreatitis kronis disarankan untuk diet rendah lemak (maksimal 20 g/hari), karbohidrat tinggi disarankan diasup dengan cara makan dalam volume sedikit namun lebih sering, (sekitar 5 sampai 6 per hari). Jika pankreas kambuh, pasien harus kembali mengistirahatkan usus selama sekitar satu hari atau lebih tetapi jangan sampai dehidrasi, dengan cara mengonsumsi cairan peroral. Jika gejala tidak reda, perawatan medis harus segera dilakukan. Pasien dengan pankreatitis baik kronis atau akut sangat disarankan untuk tidak minum minuman beralkohol.
Bagi kebanyakan orang, perawatan diri saja tidak cukup untuk mengobati pankreatitis. Orang mungkin dapat membuat diri mereka lebih nyaman selama serangan dengan mengonsumsi obat antinyeri (penanganan simtomatik), tetapi biasanya nyeri akan berlanjut sampai penanganan mengatasi penyebab (penanganan definitif). Jika gejalanya ringan, langkah-langkah pencegahan berikut dapat dicoba:
Jika pankreatitis yang disebabkan oleh batu empedu, operasi untuk menangani kandung empedu dan pengambilan batu empedu (kolesistektomi) dapat dilakukan. Jika terjadi komplikasi tertentu (misalnya, pembengkakan atau cedera parah pada pankreas, perdarahan, pseudokista, atau abses), operasi dapat diperlukan untuk drainase, memperbaiki, atau mengambil jaringan yang terkena.
Rekomendasi berikut dapat membantu untuk mencegah serangan lebih lanjut atau untuk menjaga pankreatitis tetap terkontrol: