Tiba-tiba terbangun saat tidur nyenyak di malam hari karena sesak napas? Waspadai kemungkinan paroxysmal nocturnal dyspnea (PND). Simak penjelasan lengkap mengenai kondisi yang menganggu kualitas tidur ini, selengkapnya melalui ulasan berikut!
Paroxysmal nocturnal dyspnea adalah kondisi sesak napas atau kesulitan bernapas saat tidur. Kondisi ini umumnya terjadi pada malam hari. Orang yang mengalami gangguan ini akan terbangun dengan napas terengah-engah.
Sesuai namanya, PND mengacu pada kondisi berikut:
Paroxysmal nocturnal dyspnea terjadi 1 sampai 2 jam setelah tertidur. Seseorang dengan kondisi ini juga kemungkinan akan terbangun dari tidurnya karena mengalami gejala-gejala berikut:
Gejala yang muncul biasanya akan mereda setelah beberapa saat, yaitu sekitar setengah jam atau mungkin lebih lama. Setelahnya, pernapasan Anda akan kembali normal.
Kendati begitu, beberapa orang dengan kondisi ini dapat kesulitan untuk kembali tidur sehingga mengalami kecemasan tidur dan insomnia.
Apabila setelah Anda duduk atau bangun dari tidur, gejala masih saja menetap, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca Juga: Mendengkur dan Sleep Apnea? Bisa Jadi Karena Lidah Gemuk
PND dapat terjadi akibat tekanan pada paru-paru ketika tidur. Kondisi ini menyebabkan oksigen pada paru-paru menurun dan paru-paru menjadi kaku.
Selain itu, seseorang yang memiliki alergi, terpapar zat beracun, dan memiliki penyakit jantung juga berisiko mengalami kondisi ini.
Secara umum, berikut beberapa penyebab PND yang sebaiknya Anda ketahui:
Kendati begitu, istilah paroxysmal nocturnal dyspnea sendiri masih memunculkan sejumlah asumsi dari para ahli.
Ada yang menggunakan istilah tersebut pada gejala gagal jantung, ada pula yang menggunakannya untuk menggambarkan kondisi sesak napas pada malam hari akibat kondisi medis tertentu, misalnya tumor jinak. Berikut ini rinciannya:
Dokter akan melakukan wawancara untuk mengetahui kondisi dan riwayat medis Anda. Selain itu, dokter juga akan berbagai pemeriksaan yang akan membantu menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan penunjang tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung dan paru-paru Anda. Adapun serangkaian tes tersebut, di antaranya:
Seseorang dapat berisiko mengalami paroxysmal nocturnal dyspnea jika berisiko juga terhadap gangguan jantung dan paru-paru.
Adapun faktor risiko gangguan jantung, antara lain:
Sementara itu, faktor risiko gangguan paru-paru, di antaranya:
Baca Juga: Bisakah Sesak Napas Karena Asam Lambung?
Penanganan kondisi bergantung pada penyebab kemunculan kondisi. Beberapa perawatan yang umum dilakukan di antaranya:
Dokter akan menyarankan beberapa pilihan perawatan, seperti terapi diuretik untuk mengurangi retensi cairan dan terapi obat jantung untuk melindungi jantung atau mengurangi tekanan darah serta detak jantung.
Pembedahan juga kemungkinan dapat dilakukan untuk membantu mengurangi beban kerja pada jantung.
Penderita juga disarankan untuk tidur dengan bersandar pada bantal sehingga gejala PND dapat mereda.
PND yang terjadi akibat kondisi pernapasan tertentu dapat ditangani dengan mengobati pencetus gejala.
Sebagai contoh, PND terjadi karena asma, maka pengobatan asma yang terkontrol dapat membantu mengurangi gejala PND.
Jika penyakit asam lambung menjadi pencetus kondisi, maka penanganan yang dapat diberikan dapat berupa pengobatan dengan antasida serta perubahan gaya hidup.
Penanganan kondisi akibat kecemasan, gangguan tidur, atau masalah kesehatan mental lain, dapat dilakukan dengan mengendalikan stres dan meningkatkan kualitas tidur.
Atur jadwal tidur yang baik dan terapkan secara terus-menerus. Selain itu, hindari konsumsi makanan dan minuman tertentu yang dapat memengaruhi kualitas tidur, seperti kafein dan alkohol.
Itu dia penjelasan seputar paroxysmal nocturnal dyspnea. Jika Anda mengalami sesak napas atau kesulitan bernapas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.