Parainfluenza adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan beberapa jenis virus. Meski ringan, gejala penyakit ini dapat memburuk bahkan mengancam nyawa. Selengkapnya ketahui gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan di bawah ini!
Parainfluenza adalah infeksi saluran pernapasan yang disebabkan sekelompok virus atau disebut human parainfluenza virus (HPIV). Terdapat empat jenis virus dalam kelompok ini, yang masing-masing menyebabkan berbagai gejala dan penyakit. Semua bentuk HPIV menyebabkan infeksi di area pernapasan bagian atas atau bawah tubuh seseorang.
Tanda dan gejala HPIV tampak seperti flu biasa. Ketika kondisinya ringan, virus sering kali salah didiagnosis. Kebanyakan orang sehat yang terinfeksi HPIV akan sembuh tanpa perawatan. Namun, orang dengan sistem kekebalan yang lemah berisiko mengembangkan infeksi yang mengancam jiwa.
Dalam kebanyakan kasus, gejala dan ciri-ciri parainfluenza tidak parah dan mungkin mirip dengan flu biasa. Gejala umum dari empat jenis HPIV, termasuk:
Terkadang gejalanya akan semakin memburuk dan dapat menyebabkan infeksi pada tabung bronkial utama paru-paru (bronkitis), saluran udara yang lebih kecil (bronkiolitis), atau paru-paru itu sendiri (pneumonia). HPIV dapat mengancam nyawa pada bayi, lansia, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Segera ke rumah sakit jika anak mengalami gejala dan ciri-ciri parainfluenza berupa sesak napas, mengi, croup (infeksi saluran pernapasan pada anak), anak di bawah 18 bulan mengembangkan semua jenis gejala pernapasan atas, dan gejala bertambah buruk atau tidak membaik setelah minum obat.
Seperti flu biasa, penyakit parainfluenza mudah ditularkan dari orang ke orang. Virus ini cukup kuat dan dapat hidup di permukaan benda yang keras hingga 10 jam, seperti gagang pintu, pegangan tangga, tombol lift, permukaan meja, dan permukaan benda lainnya.
Jika tangan menyentuh permukaan benda yang sudah terkontaminasi, kemudian menyentuh hidung atau mulut, kemungkinan akan terinfeksi.
Virus ini juga dapat menginfeksi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi melalui droplet, yaitu percikan bersin atau mulut. Biasanya gejala parainfluenza muncul setelah dua atau tujuh hari terpapar virus.
Infeksi parainfluenza lebih sering terjadi pada musim dingin. Sebagian besar penyakit ini terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, tetapi bisa terjadi pada usia berapa pun.
Faktor yang meningkatkan risiko infeksi HPIV sebagian besar anak di bawah usia 5 tahun. Berikut penjelasan selengkapnya:
Jika memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, dokter mungkin akan memastikan diagnosis jenis HPIV tertentu.
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah gejala cocok dengan HPIV. Dokter mungkin akan melakukan swab tenggorokan atau hidung untuk diagnosis yang lebih akurat. Prosedur ini dapat mendeteksi dan mengidentifikasi keberadaan virus dalam kultur sel.
Dokter juga dapat mendiagnosis virus tertentu dengan mendeteksi antigen yang dibuat tubuh pasien untuk melawan virus.
Selain itu, beberapa tes mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis, di antaranya:
Penyakit Parainfluenza (HPIV) terdiri dari empat jenis yang semuanya menyebabkan infeksi pernapasan, tetapi jenis infeksi, gejala, dan lokasi infeksi tergantung pada jenis virus.
Berikut ini empat jenis parainfluenza:
Belum ada pengobatan khusus untuk mengatasi penyakit parainfluenza. Namun, sering kali penderitanya akan membaik dengan sendirinya.
Adapun pengobatan parainfluenza berguna untuk meredakan gejala, di antaranya:
Obat ini mengurangi rasa sakit dan demam, baik dengan atau tanpa resep dokter. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan apoteker atau dokter tentang dosis dan aturan pakai.
Acetaminophen dapat menyebabkan kerusakan hati jika tidak dikonsumsi dengan benar. Jangan menggunakannya lebih dari 4 gram.
Salah satu golongan obat ini adalah ibuprofen, yang membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan demam. Obat tersedia dengan atau tanpa perintah dokter.
OAINS dapat menimbulkan efek samping seperti perdarahan lambung atau masalah ginjal pada orang tertentu. Jika minum obat pengencer darah, selalu tanyakan pada apoteker atau dokter apakah obat ini aman untuk Anda. Jangan lupa baca aturan pakai pada kemasan obat dan ikuti petunjuknya.
Anak-anak dan remaja yang mengalami demam dan infeksi virus tidak boleh menggunakan aspirin yang masuk dalam golongan OAINS.
Obat ini berguna untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi virus, yang dapat dikonsumsi berdasarkan resep dokter. Obat antivirus dapat mematikan virus, menghambat, dan membatasi perkembangan virus dalam tubuh. Penggunaan obat antivirus hanya diberikan berdasarkan saran dari dokter.
Penyakit ini dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder, merupakan komplikasi yang paling umum. Obstruksi jalan napas pada croup dan bronkiolitis bisa parah dan bahkan mengancam nyawa.
Tidak ada vaksin yang dapat mencegah infeksi HPIV. Namun, ada sejumlah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi risikonya.
Berikut sejumlah cara mencegah parainfluenza: