Nyeri anus atau dalam dunia medis dikenal dengan sebutan proctalgia adalah nyeri yang terjadi di dalam atau di sekitar anus dan rektum (bagian terakhir dari usus besar). Meski kondisi ini tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius, rasa nyeri yang terjadi bisa sangat mengganggu. Simak gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya di bawah ini.
Seperti penjelasan sebelumnya, anus nyeri adalah rasa sakit di dalam atau di sekitar anus dan rektum. Nyeri yang dirasakan bisa berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit. Meskipun sebagian besar penyebab dari kondisi ini adalah sesuatu yang tidak membahayakan, nyeri itu sendiri bisa parah karena banyak ujung saraf di daerah tersebut.
Gejala utama yang terjadi dari kondisi ini adalah nyeri di sekitar rektum atau di sekitar anus. Rasa sakit yang muncul biasanya terjadi secara tiba-tiba. Meski bisa terjadi beberapa detik hingga menit, dalam beberapa kasus kondisi ini bisa bertahan lebih lama.
Nyeri yang parah bisa menghambat aktivitas Anda sehari-hari, bahkan menyebabkan nyeri yang menyiksa ketika buang angin (flatus) maupun ketika harus buang air besar.
Rasa nyeri sering kali hilang dengan cepat tanpa harus mendapatkan penanganan dari dokter. Namun, terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk mendapatkan penanganan medis, antara lain:
Pendarahan yang terjadi pada anus adalah sesuatu yang sangat berbahaya karena dapat menjadi tanda kanker usus besar. Meski begitu, sebagian besar penyebab anus nyeri tidak berhubungan dengan kanker, akan tetapi tumor dapat menyebabkan perdarahan, nyeri, dan perubahan kebiasaan buang air besar.
Baca Juga: Abses Anus: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan
Banyak kondisi yang berbeda dapat menjadi penyebab anus terasa nyeri. Namun, Anda tidak bisa memastikan penyebab rasa nyeri tanpa bantuan dokter. Berikut adalah beberapa kemungkinan yang menyebabkan hal tersebut:
Nyeri yang berhubungan dengan fisura ani biasanya terletak pada pembukaan anus. Rasa sakitnya dialami selama buang air besar tetapi mungkin berlanjut seiring waktu. Anda juga mungkin mengalami gatal, darah merah dibagian luar tinja, atau di kertas toilet.
Wasir adalah pembengkakan dari pembuluh darah di rektum. Meski beberapa wasir tidak menimbulkan gejala, jenis wasir yang lain bisa terasa sangat menyakitkan. Kondisi ini bisa menimbulkan gatal dan pendarahan di anus.
Tenesmus rektal adalah keinginan untuk buang air besar bahkan ketika tidak ada lagi tinja yang harus dikeluarkan. Kondisi ini sering kali disertai dengan rasa sakit, tegang, atau kram. Gangguan ini biasanya terjadi akibat dari kondisi medis lainnya.
Nyeri pada anus juga bisa disebabkan akibat kejang otot di daerah panggul. Meski bisa menimbulkan rasa nyeri yang kuat, kondisi ini umumnya hilang dengan cepat.
Kondisi ini terjadi ketika sebagian atau seluruh rektum keluar melalui lubang anus. Kondisi yang jarang terjadi ini memiliki penyebab yang tidak jelas dan lebih umum terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun. Gejala yang bisa terlihat adalah tonjolan di luar anus atau sakit saat buang air besar.
Kulit di sekitar anus sangat sensitif. Gesekan dari seks anal dapat menyebabkan iritasi, pembengkakan, atau pendarahan. Kondisi ini terjadi karena anus tidak menghasilkan pelumas seperti vagina.
Karena terdapat banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab anus nyeri, berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan lain yang dapat menjadi alasan dibalik rasa nyeri, antara lain:
Diagnosis untuk kondisi ini bisa menjadi sulit karena setiap orang memiliki gejala yang berbeda-beda dan mirip dengan kondisi medis lainnya. Diagnosis biasanya meliputi pemeriksaan medis menyeluruh, termasuk wilayah genital.
Dokter juga mungkin menyarankan untuk tes darah dan tes endoskopi untuk melihat lapisan usus. Pemeriksaan endoskopi adalah ketika seorang dokter memasukkan selang kecil fleksibel dengan cahaya dan kamera ke dalam tubuh.
Dalam banyak kasus, beberapa tes tidak dapat mengonfirmasi penyebab rasa nyeri secara spesifik. Sebaliknya, pemeriksaan dapat mendeteksi kondisi lain yang lebih serius.
Dikarenakan tidak ada penyebab spesifik, perawatan berfokus pada pengelolaan gejala. Jika pemicu telah diidentifikasi, maka pemicu tersebut juga harus dikelola. Berikut adalah beberapa perawatan sederhana yang bisa dilakukan untuk mengurangi nyeri, antara lain:
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dicoba untuk meredakan dan menghindari nyeri pada anus, antara lain: