Neuralgia Trigeminal adalah gangguan saraf yang menyebabkan nyeri di bagian wajah, biasanya di bawah rahang dan pipi. Kondisi ini disebabkan akibat gangguan saraf trigeminalaraf kelima dari otak (saraf kranial). Ketahui penyebab, faktor risiko, gejala, dan cara mengatasi pada pembahasan ini.
Neuralgia trigeminal adalah adanya sensasi nyeri yang tajam di area wajah, terutama area rahang hingga ke pipi, yang merupakan tempat saraf trigeminus berada. Kondisi ini umumnya terjadi secara tiba-tiba pada satu sisi dan menghilang dalam hitungan detik hingga kurang dari 2 menit.
Berdasarkan penyebabnya, gangguan saraf ini dibagi menjadi:
Jenis gangguan saraf yang hingga saat ini belum diketahui apa penyebabnya. Berbagai literatur menyebutkan bahwa pada tipe primer ini, terjadi akibat adanya kompresi pada saraf trigeminus.
Gangguan syaraf yang terjadi akibat adanya penekanan saraf akibat tumor, kista, trauma pada area wajah, multipel sklerosis, aneurisme arteri basiler, dll.
Beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya gangguan saraf ini adalah mengunyah saat makan, minum dingin atau panas, bicara, menguap, menggosok gigi, mencukur janggut, memakai riasan wajah, atau bahkan akibat adanya hembusan angin atau cipratan air yang mengenai wajah.
Berdasarkan data epidemiologi, gangguan saraf ini dikatakan lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan rasio 3:2. Adapun usia yang rentan mengalaminya adalah usia lebih dari 50 tahun.
Gejala yang umum dikeluhkan berupa adanya episode nyeri yang tajam seperti tertusuk di area pipi atau rahang yang dirasakan tiba-tiba. Beberapa orang mengeluh bahwa nyeri dirasakan seperti rasa terbakar atau tersengat listrik. Nyeri yang dirasakan akibat gangguan saraf ini sebagian besar hanya terjadi pada satu sisi wajah atau unilateral. Namun dalam beberapa kasus, ada yang menyerang kedua sisi wajah.
Menurut International Headache Society tahun 2005, berikut ini kriteria diagnosisnya:
Selain memenuhi kriteria diagnosis tersebut, beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah MRI (Magnetic Resonance Imaging) kepala dan MRA (Magnetic Resonance Angiogram).
Berdasarkan macamnya, tata laksana untuk gangguan saraf ini dibagi menjadi:
Berupa pemberian obat-obatan anti konvulsi, anti depresan trisiklik, anti spasmodik, analgesik, hingga opioid jika diperlukan.
Berupa rehabilitasi medik dan tindakan pembedahan. Tindakan pembedahan yang umum dilakukan adalah termokoagulasi, dekompresi vaskular, dan radiasi gamma knife.