DokterSehat.Com- Mulut kering atau disebut xerostomia adalah kondisi yang sering diremehkan oleh sebagian orang, padahal kondisi mulut yang kering dapat berdampak buruk pada kesehatan gigi dan mengganggu kenikmatan saat makan, lho! Karena cairan ludah dapat membantu mencegah kerusakan gigi dengan membatasi pertumbuhan bakteri dan membersihkan makanan dan plak. Selain itu, enzim pada cairan ludah bisa membantu proses pencernaan.
Mulut kering atau istilah medisnya disebut xerostomia adalah penyakit kekurangan cairan ludah pada mulut. Mulut adalah kondisi yang terjadi ketika kelenjar ludah di mulut tidak memprosuksi air liur yang cukup. Selain mulut kering, xerostomia juga dapat menyebabkan gejala lain, seperti lidah kasar, sariawan, dan bibir pecah-pecah.
Air liur adalah bagian penting dalam proses pencernaan, yang membantu melembapkan dan mencerna makanan. Air liur juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan utama dalam membantu tubuh menjaga kesehatan gigi, mencegah penyakit gusi dan kerusakan gigi.
Xerostomia bukan kondisi medis yang serius, namun terkadang merupakan gejala dari masalah medis lainnya yang membutuhkan perawatan, juga dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan gigi.
Mulut kering disebabkan ketika kelenjar ludah di mulut tidak memproduksi air liur yang cukup untuk menjaga mulut basah atau lembap, dan berikut berbagai hal yang menjadi penyebab mulut kering:
Penyebab mulut kering yang pertama adalah konsumsi obat tertentu, seperti obat resep dan obat bebas. Obat ini di antaranya antihistamin, dekongestan, obat hipertensi (untuk tekanan darah tinggi), antidiare, relaksan otot, obat kontinen kemih, beberapa obat penyakit Parkinson, dan sejumlah antidepresan.
Orang dewasa yang lebih tua cenderung lebih banyak mengonsumsi obat daripada mereka yang masih muda. Sebagai pengobatan, banyak obat yang diminum lansia yang menjadi penyebab mulut kering.
Pengobatan kanker seperti radioterapi (terapi radiasi) pada kepala dan leher dapat merusak kelenjar air liur, menyebabkan produksi air liur lebih sedikit. Sementara kemoterapi dapat mengubah sifat air liur, dan berapa banyak yang dihasilkan tubuh.
Seiring bertambahnya usia, orang tua lebih mengalami mulut kering. Faktor yang menjadi penyebab mulut kering termasuk perubahan kemampuan tubuh untuk memproses obat, nutrisi yang tidak memadai, dan mengalami masalah kesehatan jangka panjang.
Penggunaan metamfetamin dapat menyebabkan mulut kering parah dan mengalami kerusakan gigi, suatu kondisi yang juga dikenal sebagai “mulut met.” Penggunaan ganja juga dapat menjadi penyebab mulut kering
Latihan dapat menyebabkan kelenjar ludah menjadi kering karena cairan tubuh terkonsentrasi di tempat lain dalam tubuh. Gejala mulut kering lebih mungkin terjadi jika olahraga atau bermain di bawah paparan sinar matahari berlanjut untuk waktu yang lama.
Mulut kering dapat menjadi efek samping dari kondisi medis, termasuk sindrom Sjögren, HIV/AIDS, penyakit Alzheimer, diabetes, anemia, cystic fibrosis, rheumatoid arthritis, hipertensi, penyakit Parkinson, stroke, infeksi jamur (thrush) di mulut, dan penyakit gondok. Mendengkur dan bernafas dengan mulut terbuka juga dapat menyebabkan mulut kering.
Merokok dapat menjadi penyebab mulut kering dan memperburuk kondisi mulut kering. Minum alkohol juga dapat meningkatkan gejala mulut kering.
Sebagai pencegahan, tanda dan gejala mulut kering dapat dikenali dengan berbagai kondisi berikut ini:
Dokter umum atau dokter gigi mungkin akan memeriksa mulut penderita xerostomia dan memeriksa riwayat medis. Selain tes darah dan pemindaian kelenjar ludah, berikut beberapa tes untuk mendiagnosis mulut kering:
Ini adalah prosedur sederhana yang mengukur aliran saliva atau cairan ludah. Perangkat atau alat pengumpulan ditempatkan di atas lubang saluran kelenjar saliva, dan produksi saliva distimulasi dengan asam sitrat.
Merupakan pemeriksaan radiografi kelenjar dan saluran saliva, yang mungkin berguna dalam mengidentifikasi batu kelenjar ludah dan massa.
Diagnosis berikutnya dilakukan dengan pengambilan sedikit sampel jaringan kelenjar ludah. Cara ini sering digunakan dalam diagnosis sindrom Sjögren. Jika keganasan (kanker) dicurigai, dokter mungkin akan melakukan biopsi.
Meskipun pasien mengeluh mulut kering yang parah, banyak dokter melaporkan bahwa seringkali mukosa mulut tampak lembap. Sebaliknya, mungkin mukosa mulut tampak kering (lebih jarang), tetapi pasien tidak mengeluhkan gejala mulut kering.
Ada berbagai cara mengatasi mulut kering agar tetap lembap dan dapat mencegah gejala mulut kering, berikut di antaranya:
Cara mengatasi mulut kering juga dapat dilakukan dengan menghindari berbagai hal berikut ini:
Kondisi mulut kering berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulut, di antaranya:
Sumber: