Bintik putih pada bayi yang baru lahir sering kali disebut sebagai jerawat, padahal ini kondisi kulit bernama milia. Sebenarnya apa itu milia? Yuk, cari tahu lebih selengkapnya dalam penjelasan di bawah ini mulai dari gejala, pengobatan, hingga pencegahan!
Milia pada bayi adalah kondisi kulit di mana beberapa benjolan putih kecil (kista) dapat muncul pada bayi baru lahir. Kondisi ini sangat umum dan biasanya bayi akan mengembangkan kista yang mengandung keratin.
Milia dialami hampir setengah dari bayi yang baru lahir. Benjolan kecil bisa muncul di wajah, kulit kepala, dan bagian atas batang tubuh. Benjolan ini biasanya akan sembuh dan menghilang secara spontan.
Milia diklasifikasikan menjadi 2 jenis: milia primer, yang terjadi pada kulit normal dan sehat; dan milia sekunder, yang biasanya ditemukan pada kulit yang terkena kondisi kulit lain. Milia yang ditemukan di langit-langit mulut pada bayi disebut mutiara Epstein dan normal pada bayi baru lahir.
Benjolan atau bintik memiliki ukuran sekitar 1-2 mm pada kulit bayi. Benjolan berwarna putih atau kuning, tetapi bisa berubah menjadi merah dan menyebabkan iritasi apabila terkena seprai atau pakaian kasar.
Terdapat beberapa jenis milia yang umum dialami, antara lain:
Gejala utama dari milia terlihat khas. Anda dapat mengenalinya pada kulit si Kecil. Berikut ini ciri-cirinya:
Milia akan hilang dengan sendirinya dalam waktu tiga bulan setelah bayi lahir. Apabila tidak sembuh dalam jangka waktu tersebut, segera periksakan bayi ke dokter untuk konsultasi untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Milia tidak menular dan tidak terlalu mengganggu bayi. Namun, konsultasikan ke dokter jika memiliki ciri-ciri berikut:
Milia adalah benjolan kecil yang jinak dan bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika tidak kunjung hilang, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
Baca Juga: Milia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Milia muncul ketika sel-sel kulit mati dari epidermis terperangkap di dalam kantong-kantong kecil pada permukaan kulit. Kondisi ini menyebabkan benjolan kecil berwarna putih seperti mutiara di kulit bayi.
Benjolan tersebut sering kali disalahartikan sebagai jerawat bayi, padahal kondisinya tidaklah sama. Dokter anak dapat membedakan hanya dengan memeriksa kulit bayi.
Dokter dapat mendiagnosis milia hanya dengan melihatnya. Tidak ada tes diagnostik yang diperlukan untuk memastikan keberadaan milia. Benjolan atau bintik ini dapat terus memengaruhi kulit bayi selama beberapa tahun dalam beberapa kasus yang jarang terjadi.
Apabila tidak jelas apakah kista tersebut adalah milia atau jenis kondisi kulit lainnya, biopsi kulit mungkin diperlukan. Ini adalah tes di mana sedikit sampel kulit dikeluarkan dan diperiksa dengan mikroskop.
Milia biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Oleh karena itu, tidak ada perawatan medis yang direkomendasikan. Adapun perawatannya dapat mencoba beberapa pengobatan rumahan yang lembut untuk kulit bayi.
Berikut ini cara menghilangkan milia pada bayi:
Bunda bisa menggunakan kompres hangat untuk menghilangkan milia di kulit si Kecil. Caranya, celupkan kain lembut ke dalam air panas dan kemudian memerasnya. Setelah itu, periksa kain untuk memastikan tidak terlalu panas sebelum menerapkannya ke kulit bayi.
Ulangi prosesnya sebanyak tiga kali sehari setiap hari selama seminggu. Bintik-bintik putih ini akan mengering dan mengelupas dengan sendirinya. Terkadang, mungkin butuh lebih dari satu minggu. Pastikan airnya tidak terlalu panas ya untuk menghindari kulit terbakar.
Bunda juga dapat mencoba untuk menggosokkan scrub buatan sendiri secara perlahan ke wajah bayi.
Untuk membuat lulur scrub, rendam almond dalam air selama tiga sampai empat jam dan giling setelah menambahkan sedikit susu agar menjadi pasta yang halus. Cobalah gosokkan pasta ini dengan lembut di kulit yang terkena milia. Setelah selesai, mungkin Bunda akan melihat perbedaannya.
Cobalah kiat-kiat berikut ini untuk membantu menghilangkan milia pada kulit bayi: