Migrain okular atau dapat disebut sebagai migrain retina adalah migrain yang disertai dengan gangguan penglihatan di satu mata untuk sementara. Simak penjelasan mengenai definisi, gejala, penyebab, hinga pencegahannya di bawah ini!
Migrain okular adalah kondisi di mana salah satu mata mengalami kehilangan penglihatan atau kebutaan untuk sementara, biasanya tidak lebih dari satu jam. Kondisi ini terjadi sebelum atau bersamaan dengan migrain.
Serangan migrain secara teratur juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan yang disebut aura, berupa kilatan cahaya dan bintik-bintik di sebelah mata. Namun, gejala ini biasanya terjadi pada kedua mata. Penyakit ini memiliki beberapa nama lain, seperti migrain visual, oftalmik, atau monokular.
Gejala yang dirasakan bisa berbeda pada setiap orang. Berikut adalah beberapa gejala yang harus diwaspadai, di antaranya:
Kondisi ini termasuk migrain dengan aura atau perubahan penglihatan. Gangguan penglihatan mungkin terjadi hanya beberapa menit atau hingga 30 menit.
Mungkin sulit untuk mengetahui apakah Anda mengalami gejala di satu mata saja. Kilatan cahaya atau kebutaan mungkin berada di satu mata tetapi sebenarnya terjadi kedua mata. Jika tidak yakin, cobalah tutup satu mata dan kemudian satu mata sebelahnya.
Kondisi ini biasanya berlangsung sekitar 4 sampai 72 jam dan cenderung menunjukan gejala berikut:
Gejala migrain okular lainnya yang mungkin terjadi, termasuk:
Baca Juga: Migrain (Sakit Kepala Sebelah): Penyebab, Gejala, Pengobatan, dll
Meski sakit kepala adalah sesuatu yang umum terjadi, sakit kepala migrain membutuhkan perawatan yang berbeda. Segera periksakan ke dokter apabila Anda memiliki satu atau lebih dari gejala berikut:
Penyebab pasti keadaan ini tidak diketahui secara pasti. Namun, satu teori menyebutkan bahwa penyempitan arteri (konstriksi) dapat menyebabkan kurangnya aliran darah ke mata untuk sementara dan menimbulkan gejala.
Kondisi tersebut mungkin disebabkan oleh kondisi berikut
Pada umumnya, setelah pembuluh darah rileks, aliran darah dapat kembali sehingga penglihatan dapat kembali normal. Biasanya, kondisi ini tidak menyebabkan kelainan atau kerusakan permanen pada mata
Migrain retina cenderung sering terjadi pada orang dengan kondisi tertentu, termasuk:
Baca Juga: Fungsi Retina Mata dan Berbagai Macam Penyakit yang Bisa Menyerang
Selama pemeriksaan, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan pasien dan memeriksa mata. dokter akan mencoba mengesampingkan kondisi lain yang bisa menyebabkan masalah serupa.
Dokter umum atau dokter mata mungkin akan memeriksa penurunan aliran darah ke mata pasien menggunakan alat yang disebut oftalmoskop. Dalam kasus ini, dokter mungkin dapat membuat diagnosis pasti migrain retina.
Namun, mengingat penyakit ini berlangsung singkat atau sementara, kemungkinan besar pasien akan didiagnosis berdasarkan gejala yang dialami.
Pasien mungkin akan dirujuk ke spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lanjut guna menyingkirkan penyakit mata lain yang lebih serius atau stroke.
Perawatan biasanya hanya menggunakan obat penghilang rasa sakit untuk sakit kepala dan mengurangi paparan apa pun yang mungkin memicu migrain retina.
Dokter mungkin meresepkan obat-obatan, seperti:
Baca Juga: 15 Cara Menjaga Kesehatan Mata yang Mudah dan Ampuh!
Ada sedikit risiko bahwa berkurangnya aliran darah bisa merusak lapisan tipis di bagian belakang mata (retina) dan pembuluh darah mata. Kondisi ini akan dipantau dalam tindak lanjut dengan dokter. Meski aliran darah ke mata bisa menurun, kehilangan penglihatan permanen jarang terjadi.
Kondisi ini dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup. Adapun langkah pertama untuk mencegah migrain adalah dengan menghindari pemicunya, antara lain:
Jika Anda mengalami migrain selama empat hari atau lebih dalam sebulan, segera konsultasi dengan dokter mungkin menganjurkan obat-obatan pencegahan. Pasien dapat meminumnya secara teratur untuk mengurangi keparahan atau frekuensi sakit kepala.