Microtia atau mikrotia adalah cacat lahir pada telinga bayi. Keadaan ini membuat telinga luar tidak terbentuk dengan baik. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.
Microtia adalah istilah medis untuk telinga yang tidak terbentuk sempurna. Meski memengaruhi bentuk telinga, biasanya telinga bagian dalam tidak terpengaruh jika tidak terdapat kelainan saluran telinga. Tingkat keparahannya dapat bervariasi dari telinga yang terbentuk sebagian hingga gumpalan jaringan. Terkadang saluran telinga sangat sempit atau hilang sama sekali. Keadaan ini juga dapat memengaruhi satu atau kedua telinga.
Kecacatan pada telinga ini bisa terjadi pada satu telinga (unilateral) atau kedua telinga (bilateral). Pada sekitar 90 persen kasus, kecacatan hanya terjadi pada satu telinga. Kelainan bawaan ini diperkirakan terjadi sekitar 1 sampai 5 dari 10.000 kelahiran per tahun. Sedangkan microtia telinga bilateral terjadi hanya 1 dari 25.000 kelahiran per tahun.
Gejala mikrotia meliputi:
Keadaan ini biasanya berkembang pada trimester pertama kehamilan, khususnya pada minggu-minggu awal perkembangan janin. Penyebabnya sebagian besar tidak diketahui tetapi terkadang dikaitkan dengan penggunaan obat-obatan, alkohol, perubahan genetik, kondisi lingkungan, diet rendah karbohidrat, dan asam folat.
Salah satu faktor risiko yang dapat diidentifikasi adalah penggunaan obat jerawat Accutane (isotretinoin) selama kehamilan. Obat ini telah dikaitkan dengan beberapa kelainan bawaan, termasuk mikrotia.
Faktor lain yang mungkin dapat membuat anak berisiko terkena keadaan ini adalah diabetes, terutama jika ibu menderita diabetes sebelum kehamilan. Ibu dengan diabetes tampaknya berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan mikrotia dibandingkan wanita hamil lainnya.
Sementara itu, kelainan ini tampaknya bukan kondisi yang diturunkan secara genetik. Meskipun sebagian besar keadaan ini tidak terkait dengan riwayat keluarga, keadaan ini dapat melewati beberapa generasi.
Selain itu, seorang ibu yang pernah melahirkan anak dengan kondisi ini memiliki sedikit peningkatan (5 persen) risiko untuk memiliki anak lagi dengan kondisi tersebut.
Seorang anak berisiko mengalami keadaan ini jika ibunya:
Dokter anak dapat mendiagnosis kelainan melalui observasi. Namun untuk menentukan tingkat keparahannya, Anda mungkin disarankan untuk menemui dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) atau audiolog.
Dokter THT akan memastikan apakah saluran telinga ada atau tidak ada. Selain itu, ia juga dapat memberi tahu tentang pilihan tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi. Sedangkan audiolog akan mengevaluasi tingkat gangguan pendengaran anak.
Cara yang lain yang bisa dilakukan untuk menentukan diagnosis adalah dengan CAT scan, meskipun sebagian besar dilakukan ketika seorang anak sudah lebih besar.
Terkadang kelainan bawaan ini muncul bersamaan dengan sindrom kraniofasial atau sebagai bagian dari sindrom tersebut.
Keadaan ini memiliki beberapa jenis untuk menggambarkan tingkat keparahannya. Beberapa jenis tersebut, antara lain:
Perawatan yang bisa dilakukan tergantung pada jenis atau tingkat keparahan kondisi. Semua pilihan pengobatan harus didiskusikan karena tindakan sedini mungkin dapat memberikan hasil yang baik.
Alat bantu dengar dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pendengaran anak dan membantu perkembangan bicara. Alat ini membutuhkan perawatan dari waktu ke waktu dan mungkin bukan pilihan terbaik untuk beberapa anak.
Sementara itu pembedahan diperlukan untuk merekonstruksi telinga luar. Waktu pembedahan tergantung pada tingkat keparahan dan usia anak. Pembedahan biasanya dilakukan antara usia 4 sampai 10 tahun.
Jika tidak ditemukan kecacatan lain, anak dengan keadaan ini dapat tumbuh secara normal dan menjalani hidup yang sehat. Beberapa anak dengan kelainan bawaan ini mungkin memiliki masalah dengan rasa percaya diri, oleh karena itu orang tua harus memberikan dukungan penuh pada anak.
Kehilangan pendengaran adalah komplikasi paling umum yang terkait dengan keadaan ini. Beberapa anak yang lahir dengan kelainan bawaan ini mungkin mengalami gangguan pendengaran sebagian atau seluruhnya pada telinga yang terkena.
Seorang anak yang mengalami gangguan pendengaran dapat mengalami kesulitan berbicara. Selain itu, seorang anak dengan kondisi ini mungkin juga mengalami infeksi telinga.
Ketulian membutuhkan penyesuaian gaya hidup tambahan, tetapi hal ini sangat mungkin dilakukan dan anak-anak umumnya beradaptasi dengan baik.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko melahirkan dengan kelainan bentuk telinga, antara lain:
Pada akhirnya, anak-anak yang terlahir dengan kelainan ini dapat menjalani kehidupan normal, terutama dengan perawatan yang tepat dan modifikasi gaya hidup yang diperlukan. Konsultasikan dengan dokter tentang tindakan terbaik yang bisa Anda lakukan untuk anak.