Otitis media adalah infeksi yang terjadi di telinga bagian tengah, yaitu ruang di belakang gendang telinga yang memiliki tiga tulang kecil dengan fungsi untuk menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. Meski bisa terjadi pada segala usia, kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak di bawah 10 tahun. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Otitis media terjadi ketika virus atau bakteri menyebabkan daerah di belakang gendang telinga menjadi meradang. Ketika seorang anak memiliki kondisi ini, telinga bagian tengahnya akan dipenuhi dengan cairan/nanah. Nanah bisa mendorong gendang telinga dan menyebabkan rasa sakit. Sering kali, kondisi ini bisa hilang tanpa obat apa pun. Namun, Anda harus mencari perawatan medis jika rasa sakit berlanjut atau terjadi demam.
Gejala paling umum dari infeksi telinga tengah adalah rasa sakit dan penurunan pendengaran. Di dalam telinga tengah, tiga tulang kecil (ossicles) biasanya mentransfer getaran suara dari gendang telinga ke telinga bagian dalam, di mana mereka diubah menjadi impuls saraf yang dipahami otak sebagai suara.
Pada orang dengan otitis media, peradangan dan infeksi dapat mengubah proses normal ini. Selain itu, timbulnya tanda dan gejala infeksi biasanya berlangsung cepat. Berikut gejala yang bisa dikenali, antara lain:
Pada anak-anak, tanda dan gejala umum meliputi:
Pada orang dewasa, tanda dan gejala umum meliputi:
Tanda dan gejala infeksi telinga dapat menunjukkan sejumlah kondisi. Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang cepat. Hubungi dokter jika:
Otitis media disebabkan oleh bakteri atau virus di telinga bagian tengah. Infeksi ini sering diakibatkan oleh penyakit lain seperti pilek, flu atau alergi. Ketika tabung yang menghubungkan telinga tengah ke faring (saluran eustachius) tersumbat, cairan akan terkumpul di belakang gendang telinga. Bakteri akan berkembang di dalam cairan yang menyebabkan rasa sakit dan infeksi.
Pilek, infeksi tenggorokan, asam lambung, atau alergi dapat membuat saluran eustachius membengkak. Kondisi ini menghalangi lendir dari pengeringan, sehingga virus atau bakteri tumbuh di cairan tersebut dan membuat nanah, yang kemudian menumpuk di telinga tengah.
Anak-anak (terutama usia 2 hingga 4 tahun) mendapatkan infeksi telinga lebih sering daripada orang dewasa karena beberapa alasan:
Infeksi sering terjadi selama cuaca musim dingin, ketika banyak orang mendapatkan infeksi saluran pernapasan bagian atas atau pilek (anak dengan infeksi telinga juga mungkin memiliki gejala pilek seperti hidung tersumbat atau batuk).
Kondisi telinga bagian tengah yang mungkin terkait dengan infeksi telinga atau mengakibatkan masalah telinga tengah yang serupa, di antaranya:
Berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang meningkatkan otitis media, di antaranya:
Dokter biasanya dapat mendiagnosis otitis media atau kondisi lain berdasarkan gejala. Namun, dokter juga dapat menggunakan otoskop untuk melihat bagian dalam dari telinga, tenggorokan, dan hidung. Selain itu, dokter juga dapat mendengarkan cara bernapas anak menggunakan stetoskop.
Alat ini memungkinkan dokter untuk melihat kondisi telinga dan menilai apakah ada cairan di belakang gendang telinga. Dengan otoskop pneumatik, dokter dengan lembut memasukan udara ke gendang telinga. Biasanya, embusan udara ini akan menyebabkan gendang telinga bergerak. Jika telinga tengah terisi dengan cairan, dokter akan mengamati ada tidaknya pergerakan di gendang telinga.
Dokter dapat melakukan tes lain jika ada keraguan tentang diagnosis, perawatan sebelumnya yang tidak membuahkan hasil, atau masalah serius lainnya. Beberapa tes tersebut di antaranya:
Tes ini mengukur pergerakan gendang telinga. Alat ini bekerja dengan menutup saluran telinga, mengatur tekanan udara di saluran, sehingga menyebabkan gendang telinga bergerak. Alat ini mengukur seberapa baik gendang telinga bergerak dan memberikan ukuran tekanan tidak langsung di telinga tengah.
Tes ini mengukur seberapa banyak suara dipantulkan kembali dari gendang telinga. Biasanya, gendang telinga menyerap sebagian besar suara. Namun, semakin banyak tekanan dari cairan di telinga tengah, semakin banyak suara dari gendang telinga.
Tympanocentesis adalah prosedur memasukan saluran kecil yang menembus gendang telinga untuk mengalirkan cairan dari telinga tengah. Cairan diuji untuk menentukan apakah virus atau bakteri penyebab otitis media. Cara ini membantu jika infeksi tidak merespons dengan baik perawatan yang sudah dilakukan.
Pada umumnya, terdapat dua jenis infeksi telinga tengah: otitis media akut (AOM) dan otitis media efusi (OME).
Jenis infeksi telinga ini datang dengan cepat dan disertai dengan pembengkakan dan kemerahan di telinga di belakang dan di sekitar gendang telinga. Demam, sakit telinga, dan gangguan pendengaran sering terjadi sebagai akibat dari cairan yang terperangkap atau lendir di telinga tengah.
Setelah infeksi hilang, kadang-kadang lendir dan cairan akan terus menumpuk di telinga tengah. Kondisi ini dapat menyebabkan perasaan telinga ‘penuh’ dan memengaruhi kemampuan untuk mendengar dengan jelas.
Pengobatan otitis media adalah tergantung pada penyebabnya, beberapa infeksi dapat hilang tanpa pengobatan. Namun dokter mungkin merekomendasikan perawatan lain untuk mempercepat proses penyembuhan. Beberapa perawatan yang bisa dilakukan adalah:
Obat tetes telinga tanpa resep dapat membantu mengobati kasus otitis eksterna, infeksi yang sering dialami perenang. Obat tetes telinga dapat dibeli di apotek. Akan tetapi, obat tetes ini tidak boleh digunakan pada seseorang yang memiliki robekan gendang telinga, ear tubes (T-tubes), cedera permanen pada gendang telinga, atau operasi telinga tertentu.
Jika infeksi tidak membaik atau timbul gejala lain, Anda harus berhenti menggunakan obat tetes dan konsultasi dengan dokter.
Obat-obatan tersebut seperti acetaminophen dan ibuprofen, membantu orang dewasa dengan infeksi telinga yang terkait dengan peradangan. Dekongestan atau antihistamin seperti pseudoefedrin, ctm, atau diphenhydramine juga dapat membantu meringankan beberapa gejala, terutama yang disebabkan oleh lendir yang berlebih pada saluran eustachius.
Obat-obatan seperti ini dapat membantu menghilangkan rasa sakit dari infeksi telinga, tetapi tidak akan mengobati infeksi itu sendiri.
Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk obat minum (tablet/kapsul/sirop anak) ataupun dalam bentuk antibiotik tetes telinga.
Pada kasus Otitis Media Akut Stadium Supuratif (terjadi penumpukan nanah didalam gendang telinga) maka perlu dilakukan paracentessis (membuat lubang kecil di gendang telinga) supaya nanah bisa mengalir keluar dan gendang telinga tidak pecah.
Otitis media yang disertai pecahnya gendang telinga (OMSK), perlu dilakukan pembersihan dan perawatan oleh Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan.
Sebagian besar infeksi telinga tidak menyebabkan komplikasi jangka panjang. Hanya saja jika infeksi terjadi berulang-ulang, hal itu dapat menyebabkan komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi adalah:
Gangguan pendengaran ringan yang datang dan pergi cukup umum saat mengalami infeksi telinga, tetapi biasanya membaik setelah infeksi sembuh. Infeksi telinga yang terjadi berulang-ulang atau keluarnya cairan dari telinga bagian tengah dapat menyebabkan gangguan pendengaran yang lebih signifikan. Jika ada kerusakan permanen pada gendang telinga atau struktur telinga tengah lainnya, gangguan pendengaran permanen dapat terjadi.
Jika pendengaran mengalami gangguan sementara atau permanen, seorang anak mungkin mengalami keterlambatan kemampuan berbicara, sosial dan perkembangan. Tahapan bicara dan berbahasa yang
normal pada anak bisa dilihat berdasarkan usia anak.
Infeksi yang tidak diobati atau infeksi yang tidak merespons baik pengobatan dapat menyebar ke jaringan terdekat. Infeksi mastoid, tonjolan tulang di belakang telinga yang disebut mastoiditis adalah kondisi yang bisa terjadi. Infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan pada tulang dan pembentukan kista yang berisi nanah.
Meski jarang terjadi, infeksi telinga tengah yang serius dapat menyebar ke jaringan lain di tengkorak, termasuk otak atau selaput yang mengelilingi otak (meningitis).
Beberapa langkah sederhana dapat membantu mencegah banyak infeksi telinga. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya otitis media, di antaranya:
Ajari anak-anak untuk mencuci tangan sesering mungkin dan tidak berbagi peralatan makan dan minum. Jika tidak ada tisu atau sapu tangan, ajari anak untuk menutup batuk dan bersin di siku tangan. Jika memungkinkan, jarang terlalu sering menitipkan anak di tempat penitipan.
Bagi orang tua yang memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya kebiasaan ini harus dikurangi atau jika memungkinkan cobalah untuk tidak merokok. Hal ini bertujuan agar anak Anda tidak terkena otitis media. Ciptakanlah lingkungan tempat tinggal yang bebas asap rokok.
Jika kondisi fisik ibu memungkinkan untuk memberikan ASI, sebaiknya berikan ASI setidaknya selama 6 bulan. ASI mengandung antibodi yang dapat menawarkan perlindungan dari infeksi telinga.
Jika Anda memberi susu botol, atur posisi bayi agak sedikit tegak. Hindari menyangga botol di mulut bayi saat ia berbaring. Guna mencegah hal ini, jangan menaruh botol dekat tempat tidur bayi.
Bicaralah dengan dokter tentang vaksinasi. Tanyakan pada dokter tentang vaksinasi apa yang sesuai untuk anak. Suntikan flu musiman, pneumokokus, dan vaksin bakteri lainnya dapat membantu mencegah otitis media.