Sindrom nefrotik terjadi ketika kerusakan pada ginjal menyebabkan organ ini melepaskan terlalu banyak protein ke dalam urine. Tingginya kadar protein dalam urine terjadi akibat kebocoran pada ginjal yang berfungsi menyaring darah. Simak penjelasan selengkapnya mengenai sindrom yang mengganggu fungsi ginjal di bawah ini.
Perlu diketahui bahwa sindrom nefrotik bukanlah penyakit, ini adalah sekelompok gejala yang dapat muncul jika ginjal tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kerusakan pada klaster pembuluh darah kecil di ginjal yang menyaring limbah dan kelebihan air dari darah.
Kondisi ini menyebabkan pembengkakan terutama di kaki dan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya. Perawatan untuk sindrom nefrotik termasuk mengobati kondisi yang menyebabkannya dan mengonsumsi obat tertentu. Penting untuk diketahui, kondisi ini dapat meningkatkan risiko infeksi dan pembekuan darah.
Gejala sindrom nefrotik yang utama adalah penumpukan cairan di dalam tubuh atau edema. Edema terjadi akibat rendahnya protein dalam darah, sehingga menyebabkan cairan dari dalam pembuluh darah bocor keluar dan menumpuk di jaringan tubuh.
Jika sindrom nefrotik terjadi pada anak-anak, gejala yang mudah dikenali adalah pembengkakan pada wajah. Sementara pada orang dewasa, nefrotik sindrom dapat terlihat dari pembengkakan di tumit yang diikuti pembengkakan di paha dan betis.
Gejala lainnya yang dapat muncul antara lain:
Selain beberapa gejala utama seperti di atas, tanda lain yang bisa dikenali dari sindrom nefrotik adalah:
Segera konsultasi dengan dokter jika Anda memiliki tanda atau gejala yang telah disebutkan di atas dan itu membuat Anda khawatir.
Sindrom nefrotik adalah kondisi yang biasanya disebabkan oleh kerusakan pada klaster pembuluh darah kecil (glomerulus) di ginjal. Glomerulus memiliki fungsi untuk menyaring darah saat melewati ginjal, memisahkan hal-hal yang dibutuhkan dan yang tidak dibutuhkan tubuh.
Perlu diketahui juga bahwa sindrom ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut ini adalah berbagai penyebab yang dapat menyebabkan sindrom nefrotik, antara lain:
Diabetes dapat menyebabkan kerusakan ginjal (nefropati diabetik) yang memengaruhi glomerulus.
Minimal change disease atau penyakit perubahan minimal adalah penyebab paling umum dari
sindrom nefrotik.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit lainnya seperti cacat genetik dan obat-obatan tertentu. Bahkan, kondisi ini dapat terjadi tanpa penyebab yang diketahui.
Gangguan ginjal ini adalah hasil dari penebalan selaput di dalam glomerulus. Penebalan ini disebabkan oleh endapan yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini dapat dikaitkan dengan kondisi medis lainnya seperti lupus, hepatitis B, malaria, kanker, atau dapat terjadi tanpa penyebab yang diketahui.
Penyakit radang kronis ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius.
Gangguan ini terjadi ketika protein amiloid menumpuk di organ. Penumpukan amiloid sering kali merusak sistem penyaringan ginjal.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko sindrom nefrotik adalah:
Diagnosis yang umum dilakukan oleh dokter adalah dengan menyelidiki riwayat medis, gejala, obat yang digunakan, dan apakah Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya. Selain itu, beberapa tes lain yang mungkin dilakukan adalah:
Tes ini dapat mengungkapkan kelainan pada urine, seperti protein dalam jumlah besar. Anda mungkin diminta untuk mengambil sampel urine selama 24 jam.
Tes darah dapat menunjukkan kadar protein albumin secara keseluruhan. Kehilangan albumin sering dikaitkan dengan peningkatan kolesterol dan trigliserida darah. Kadar kreatinin dan urea nitrogen dalam darah Anda juga dapat diukur untuk menilai fungsi ginjal secara keseluruhan.
Selama biopsi ginjal, jarum dimasukkan melalui kulit dan masuk ke ginjal. Jaringan ginjal dikumpulkan dan diperiksa di laboratorium untuk dilakukan pengujian.
Perawatan untuk kondisi ini bisa melibatkan perawatan terkait kondisi medis yang mungkin menyebabkan sindrom ini. Selain itu, dokter juga mungkin merekomendasikan obat-obatan dan perubahan diet untuk membantu mengendalikan tanda dan gejala.
Berikut ini adalah beberapa obat-obatan yang mungkin disarankan, di antaranya:
Obat yang disebut inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) dapat mengurangi tekanan darah dan jumlah protein yang dilepaskan dalam urine. Obat-obatan dalam kategori ini termasuk lisinopril, benazepril, captopril, dan enalapril.
Kelompok obat lain yang bekerja serupa disebut angiotensin II receptor blockers (ARBs) termasuk losartan dan valsartan. Obat lain, seperti inhibitor renin juga dapat digunakan, meskipun ACE inhibitor dan ARB umumnya digunakan terlebih dahulu.
Obat ini membantu mengendalikan pembengkakan dengan meningkatkan cairan yang keluar dari ginjal. Obat-obat diuretik biasanya termasuk furosemide. Obat lainnya termasuk spironolactone, thiazides, hydrochlorothiazide, atau metolazone.
Meski statin dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, namun tidak jelas apakah obat ini efektif untuk menjaga kondisi kesehatan seseorang dengan sindrom nefrotik, seperti menghindari serangan jantung atau mengurangi risiko kematian dini. Berbagai obat statin antara lain: atorvastatin, fluvastatin, lovastatin, pravastatin, rosuvastatin, dan simvastatin.
Obat ini mungkin diresepkan untuk mengurangi kemampuan pembekuan darah, terutama jika Anda memiliki bekuan darah. Antikoagulan termasuk heparin, warfarin, dabigatran, apixaban, dan rivaroxaban.
Obat-obatan untuk mengendalikan sistem kekebalan tubuh seperti kortikosteroid dapat mengurangi peradangan yang menyertai beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sindrom nefrotik. Obat-obatan itu termasuk rituximab, cyclosporine, dan cyclophosphamide.
Tanpa pengobatan, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, di antaranya:
Sindrom nefrotik adalah kondisi yang tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat mengambil tindakan untuk menghindari kerusakan glomerulus Anda. Beberapa tindakan yang dapat diambil, antara lain:
Selain itu, cara untuk mencegah sindrom nefrotik adalah dengan mengendalikan penyakit yang menyebabkannya. Jika Anda memiliki penyakit yang dapat merusak ginjal, konsultasi dengan dokter untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Penting untuk diperhatikan, jika Anda menggunakan obat resep, minum semua dosis persis seperti yang dianjurkan oleh dokter.