Malaria adalah salah satu penyakit yang bisa membahayakan nyawa. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Nyamuk yang terinfeksi membawa parasit Plasmodium. Ketika nyamuk ini menggigit Anda, parasit dilepaskan ke aliran darah Anda.
Malaria adalah penyakit serius akibat parasit yang gejalanya mirip seperti flu yaitu demam tinggi dan kedinginan. Saat parasit ada di dalam tubuh, parasit akan pergi ke hati tempat untuk berkembang biak.
Setelah beberapa hari, parasit dewasa memasuki aliran darah dan mulai menginfeksi sel darah merah. Dalam waktu 48 hingga 72 jam, parasit di dalam sel darah merah berlipat ganda, menyebabkan sel yang terinfeksi terbuka.
Ada tiga aspek penting dalam siklus hidup malaria:
Di Indonesia sendiri, berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan, jumlah kasus malaria tahun 2017, 90 persennya berasal dari Papua, Papua Barat, dan NTT. Hal itu menandakan, sekitar 73,7 juta penduduk Indonesia hidup di daerah endemis malaria.
Selain itu, data tersebut mengungkapkan, dari jumlah 514 kabupaten/kota di Indonesia, 266 (52%) di antaranya wilayah bebas malaria, 172 kabupaten/kota (33%) endemis rendah, 37 kabupaten/kota (7%) endemis menengah, dan 39 kabupaten/kota (8%) endemis tinggi.
Nyamuk yang terinfeksi parasit adalah penyebab yang utama. Parasit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Parasit P. falciparum menyebabkan bentuk penyakit yang lebih parah dan seseorang yang terkena malaria jenis ini memiliki risiko kematian yang lebih tinggi
Perlu diketahui juga, karena parasit yang menyebabkan penyakit ini memengaruhi sel darah merah, seseorang yang dapat terkena malaria apabila terpapar darah yang terinfeksi, seperti:
Hingga kini terdapat lebih dari 100 jenis Plasmodium, namun para ilmuwan telah mengidentifikasi lima jenis Plasmodium yang secara khusus mampu menginfeksi manusia, di antaranya:
Parasit penyebab penyakit ini berada di seluruh dunia, tapi mayoritas di Afrika. Diperkirakan 1 juta orang meninggal karena parasit ini setiap tahunnya. Jenis parasit ini dapat berkembang biak dengan cepat menjadi malaria berat, misalnya hingga menyerang otak. Namun, parasit ini tidak menimbulkan kekambuhan.
Parasit jenis ini umumnya terletak di Amerika Latin, Afrika, dan Asia (terbanyak di Asia). Jenis parasit ini memiliki stadium aktif yang dapat mengaktifkan dan menyerang darah setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Parasit umumnya terletak di daerah Afrika Barat, yang secara biologis dan morfologi sangat mirip dengan P. vivax. Parasit ini mampu menyerang golongan darah Duffy negatif, yang merupakan golongan pada mayoritas penduduk sub-Sahara Afrika. Ini menjelaskan bahwa prevalensi parasit ini (bukan P. vivax) sebagian besar di Afrika.
Terletak di seluruh dunia dan satu-satunya parasit malaria yang aktif setiap 3 hari. Jika tidak diobati, P. malariae dapat menyebabkan infeksi kronis yang dapat bertahan seumur hidup.
Terletak di Asia Tenggara dan diketahui memiliki siklus 24 jam. Oleh karena parasit ini dapat berkembang biak dengan cepat, dampak yang parah pada tubuh sering dilaporkan.
Setelah mengetahui berbagai jenis parasit seperti di atas, hal penting yang perlu diketahui adalah saat nyamuk yang terinfeksi menggigit Anda, ada sekitar 7 hingga 30 hari sebelum gejala muncul (masa inkubasi).
Masa inkubasi untuk P. vivax biasanya 10-17 hari tetapi bisa juga lebih lama. Sedangkan untuk P. falciparum biasanya memiliki masa inkubasi pendek (10-14 hari). Spesies Plasmodium lain yang menyebabkan penyakit ini memiliki masa inkubasi yang mirip dengan P. vivax.
Gejala malaria biasanya berkembang dalam 10 hari hingga 4 minggu setelah infeksi. Dalam beberapa kasus, gejala mungkin tidak berkembang selama beberapa bulan. Beberapa parasit dapat memasuki tubuh tetapi akan tidak aktif untuk jangka waktu yang lama.
Berikut adalah gejala yang umum terjadi, antara lain:
Beberapa orang yang mengalami penyakit ini mengalami siklus ‘serangan’ malaria. Serangan biasanya dimulai dengan menggigil dan kedinginan, diikuti oleh demam tinggi dan berkeringat, kemudian kembali ke suhu normal.
Meski ciri ciri malaria biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah digigit nyamuk yang terinfeksi, namun beberapa jenis parasit dapat tidak aktif di dalam tubuh hingga satu tahun.
Setelah Anda mengetahui gejalanya seperti di atas, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan apabila di suatu wilayah terdapat kasus malaria yang tinggi, antara lain:
Jika memungkinkan, hindari situasi yang meningkatkan Anda digigit nyamuk seperti pilihlah tempat tinggal yang memiliki AC dan tidak berkemah dekat air tergenang,
Karena parasit yang menyebabkan nyamuk dapat berdiam diri di dalam tubuh hingga satu tahun, konsultasi dengan dokter jika Anda mengalami demam saat tinggal atau setelah bepergian ke daerah berisiko tinggi. Apabila Anda memiliki gejala yang parah, segera cari bantuan medis darurat.
Diagnosis malaria yang bisa dilakukan dokter adalah dengan meninjau riwayat kesehatan, melakukan pemeriksaan fisik, dan melakukan tes darah. Sementara itu tes darah dapat membantu dokter untuk menunjukkan:
Tes darah lainnya membantu menentukan apakah penyakit tersebut menyebabkan komplikasi serius. Berikut ini beberapa gejala penyakit yang menyebabkan komplikasi, antara lain:
Penyakit ini dapat menjadi kondisi yang mengancam nyawa, terutama jika Anda terinfeksi parasit P. falciparum. Perawatan untuk penyakit ini biasanya disediakan di rumah sakit. Dokter akan meresepkan obat berdasarkan jenis parasit yang menyerang.
Dalam beberapa kasus, obat malaria yang diresepkan mungkin tidak menghilangkan infeksi karena resistensi parasit terhadap obat. Jika ini terjadi, dokter mungkin perlu menggunakan lebih dari satu obat atau mengganti obat untuk mengobati kondisi.
Selain itu, beberapa jenis parasit seperti P. vivax dan P. ovale, dapat bertahan hidup di dalam tubuh untuk waktu yang lama dan bisa aktif di kemudian hari yang menyebabkan kambuhnya infeksi.
Jika di dalam tubuh ditemukan salah satu dari jenis parasit ini, Anda akan diberikan dua obat untuk mencegah kekambuhan di masa depan.
Pada akhirnya, jenis-jenis obat dan lama perawatan akan bervariasi, tergantung pada:
Berikut ini adalah obat malaria yang paling umum digunakan, di antaranya:
Obat lainnya termasuk:
Faktor-faktor tambahan seperti usia, berat badan, dan status kehamilan dapat membatasi pilihan yang tersedia untuk pengobatan malaria.
Saat ini belum ada vaksin yang ampuh mencegah terjadinya penyakit ini. Konsultasi dengan dokter jika Anda bepergian di mana malaria biasa terjadi atau tinggal di daerah tersebut. Anda biasanya akan diberi obat resep untuk mencegah penyakit.
Mengingat belum ada obat yang efektif untuk mencegah penyakit ini, oleh karenanya pencegahan gigitan nyamuk adalah sesuatu yang sangat penting. Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah