Malabsorpsi adalah gangguan yang menyebabkan seseorang tidak mampu menyerap nutrisi dari makanan. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga pencegahan yang bisa Anda lakukan.
Sebelum menjelaskan mengenai pengertian malabsorpsi atau sindrom malabsorpsi, perlu Anda ketahui bahwa peran utama usus kecil atau usus halus adalah menyerap nutrisi dari makanan yang Anda makan ke dalam aliran darah. Sindrom ini menyebabkan sejumlah gangguan pada usus kecil yang membuatnya tidak dapat menyerap cukup nutrisi dan cairan tertentu.
Nutrisi yang sering kali sulit diserap usus halus bisa berupa makronutrien (protein, karbohidrat, dan lemak), mikronutrien (vitamin dan mineral), atau keduanya.
Gejala bisa bervariasi sesuai dengan penyebabnya, tingkat keparahan kondisi, dan sudah berapa lama seseorang mengalami gangguan tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh gejala yang mungkin terjadi, antara lain:
Ketika tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik, efek penyakit malabsorpsi jangka panjang yang bisa terjadi, antara lain:
Anda harus segera mencari pertolongan medis jika terdapat darah di feses (terkadang darah ini mungkin terlihat seperti bubuk kopi kering) atau batuk darah. Tanda-tanda lain yang menandakan Anda membutuhkan penanganan medis adalah:
Seorang dokter dapat membantu mengevaluasi gejala yang terjadi dan mulai membuat diagnosis.
Beberapa kondisi yang dapat mengganggu usus kecil untuk menyerap nutrisi dari makanan adalah infeksi bakteri, virus, atau parasit. Beberapa penyebab lain malabsorpsi adalah:
Pada kasus yang jarang terjadi, keadaan ini juga bisa disebabkan oleh sindrom usus pendek atau short bowel syndrome (SBS). Keadaan ini membuat usus kecil menjadi pendek, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap nutrisi. SBS mungkin cacat lahir atau disebabkan oleh pembedahan.
Penyakit lainnya yang dapat menyebabkan malabsorpsi adalah sariawan tropikal, kondisi yang umum terjadi di Karibia, India, dan Asia Tenggara. Penyakit ini mungkin terkait dengan faktor lingkungan, seperti racun dalam makanan, infeksi, atau parasit.
Pada kasus yang sangat jarang, gangguan pada usus kecil disebabkan oleh penyakit Whipple, kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko sindrom ini, antara lain:
Dokter akan bertanya mengenai gejala yang muncul, mulai dari kapan terjadinya, apa yang membuat gejala lebih buruk/lebih baik, dan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya.
Berdasarkan hal tersebut, dokter mungkin merekomendasikan berbagai tes untuk memastikan diagnosis. Beberapa tes tersebut, antara lain:
Seorang dokter mungkin juga merekomendasikan esophagogastroduodenoscopy (EGD) untuk memeriksa lapisan usus dan mengambil biopsi jaringan untuk mendiagnosis kondisi tertentu.
Pada dasarnya, pilihan pengobatan tergantung pada penyebab yang mendasari. Dokter akan menangani malabsorpsi yang disebabkan oleh intoleransi laktosa berbeda dengan kondisi yang disebabkan oleh penyakit hati. Awalnya, dokter mungkin menyarankan agar seseorang menghindari jenis makanan yang menyebabkan malabsorpsi, seperti makanan yang mengandung laktosa atau gluten.
Seorang dokter mungkin juga membuat rekomendasi untuk mengganti enzim yang hilang atau meresepkan obat untuk meningkatkan nafsu makan. Kemungkinan, dokter akan menyarankan konsultasi lanjutan untuk menilai efektivitas pengobatan dan membuat rekomendasi baru jika perlu.
Komplikasi yang terkait dengan sindrom ini bergantung pada tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, kekurangan gizi, hingga menghambat tumbuh kembang. Seseorang juga dapat mengalami gangguan penyembuhan luka, menurunnya sistem kekebalan, dan tingkat energi yang rendah.
Sindrom ini tidak selalu ada pecegahannya, terutama jika Anda menderita penyakit celiac, fibrosis kistik, atau kondisi kronis lainnya. Kondisi kronis adalah kondisi yang berlangsung lama, bisa beberapa bulan hingga seumur hidup.
Meski begitu, Anda tetap harus bekerja sama dengan dokter untuk melakukan segala upaya untuk mengatasi penyakit ini. Anda harus menggunakan obat pencahar dan antibiotik dengan hati-hati atau hanya sesuai kebutuhan.
Jika Anda menjalani diet khusus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh, pastikan untuk menanyakan hal-hal yang membuat Anda ragu pada dokter atau ahli diet.